Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

2Kedatangan Jun Wu Xie menarik perhatian orang-orang dan ketika beberapa pengungsi melihat sosok Jun Wu Xie muncul, hati mereka sedikit terkejut. Meskipun dipenuhi dengan rasa hormat, mata mereka tidak bisa tidak menunjukkan sedikit pun rasa takut.     

Kekuatan Roh Ungu Jun Wu Xie dan menyaksikan pembantaian berdarah sebelumnya telah meninggalkan kesan yang tak terhapuskan di hati para pengungsi. Meskipun mereka berterima kasih kepada Jun Wu Xie atas kebaikan dan kebenaran yang ditunjukkan karena bersedia membawa mereka, tetapi bagi warga negara biasa seperti mereka, pemandangan yang mereka saksikan terlalu berat untuk ditanggung. Pada saat yang sama bahwa ia telah berurusan dengan para penjahat, itu juga menyebabkan mereka tanpa sadar merasa takut dan waspada terhadap Jun Wu Xie.     

Tuan Kota baru saja selesai mendengar para pengungsi ketika dia tiba-tiba melihat seorang pemuda dengan wajah tampan berjalan mendekat. Ketika semua tatapan para pengungsi beralih ke fokus pada sosok itu, ia bisa langsung menentukan identitas pihak lawannya.     

Dan tepat pada saat dia menjadi yakin akan identitas Jun Wu Xie, matanya tiba-tiba dipenuhi dengan kebencian!     

"Kamu Tuan Muda Jun?" Tuan Kota tiba-tiba tersenyum, memandang wajah Jun Wu Xie yang dingin.     

"Apa itu?" Jun Wu Xie menjawab dengan dingin saat dia melihat Tuan Kota yang tersenyum dengan cemerlang.     

"Aku adalah Tuan Kota Angin Sejuk dan ini adalah pertama kalinya Tuan Muda Jun datang ke sini ke Kota Angin Sejuk dan dikatakan bahwa orang-orang yang datang dari jauh semua dianggap sebagai tamu. Aku telah mendengar dari semua orang di sini sebelumnya bahwa ketika preman-preman itu datang ke sini untuk menimbulkan masalah sebelumnya, mereka beruntung memiliki Tuan Muda Jun yang membantu mereka untuk membunuh semua preman itu. Para pahlawan memang bangkit dari masa muda. Dapatkah saya bertanya apakah yang dikatakan semua orang ini adalah benar?" Tuan Kota bertanya, wajahnya tampak dipenuhi kekaguman pada Jun Wu Xie.     

Mata Jun Wu Xie dingin ketika dia melihat ekspresi munafik Tuan Kota di wajahnya ketika dia berkata, "Jadi mengapa jika begitu? Dan bagaimana jika bukan?"     

Tuan Kota tersenyum dan menjawab, "Itu bukan apa-apa, tetapi saya hanya tersentuh oleh rasa keadilan Tuan Muda Jun. Tetapi ada satu hal yang saya tidak benar-benar mengerti dan saya mungkin perlu Tuan Muda Jun untuk menjelaskannya kepada saya sedikit."     

"Apa?" Wajah Jun Wu Xie masih sedingin biasanya.     

Wajah Tuan Kota tersenyum tetapi di dalam hatinya, dia mengutuk Jun Wu Xie satu juta dan satu kali tetapi tidak berani menunjukkan penghinaannya sedikit pun. Para pengungsi telah memberitahunya sebelumnya bahwa Jun Wu Xie telah membunuh Liu Er dan anak buahnya dan meskipun kekuatan Liu Er tidak terlalu hebat dengan sekelompok bawahannya yang memiliki kekuatan yang tidak besar juga, tetapi mereka memiliki kelebihan jumlah. Para pengungsi mengatakan kepadanya bahwa Jun Wu Xie telah membantai mereka semua dengan kekuatannya sendiri dan kekuatan yang mendominasi seperti itu menyebabkan Tuan Kota tidak punya pilihan selain melangkah dengan hati-hati. Tapi karena tidak ada pengungsi yang bersedia mengungkapkan sejauh mana kekuatan sejati Jun Wu Xie, Tuan Kota tidak dapat menentukan seberapa kuat Jun Wu Xie sebenarnya dan dia menduga bahwa itu kira-kira akan berada pada tingkat roh kuning.     

"Saya mendengar bahwa loteng di sini dibangun oleh Tuan Muda Jun juga? Bolehkah saya juga bertanya apakah itu benar?"     

Jun Wu Xie menyapukan pandangannya ke wajah Tuan Kota yang begitu gemuk dan bundar. "Iya."     

Tuan Kota tertawa terlepas dari dirinya sendiri dan menggelengkan kepalanya ketika dia berkata, "Tuan Muda Jun sangat baik dan itu sangat mengagumkan. Tetapi saya benar-benar tidak dapat memahami hal ini. Dengan Tuan Muda masih sangat muda dan sangat berbakat, mengapa Anda bersikeras mengejar ketenaran yang tidak penting seperti itu, untuk merebut rumah orang lain, seekor merpati di sarang murai, itu bukan tindakan yang pantas untuk seorang pria sejati!"     

Kata-kata Tuan Kota segera menyebabkan semua pengungsi di sekitar menatap lebar ke arahnya.     

Mengabaikan pandangan yang diarahkan padanya, Tuan Kota kemudian berkata, "Apartemen ini sebenarnya adalah rumah-rumah yang telah kuperintahkan untuk dibangun bagi para pengungsi yang baru saja datang ke kota dan aku tidak tahu mengapa Tuan Muda Jun akan datang dengan ide konyol untuk benar-benar mengklaim bahwa apartemen ini adalah ide Anda? Dengan Tuan Muda Jun berusia begitu muda, bisa dimengerti bahwa Anda akan sangat bersemangat dan ingin mendapatkan reputasi yang baik untuk diri sendiri. Tetapi meskipun pada usia Anda di mana seseorang dipenuhi dengan semangat, Anda masih kekurangan pertimbangan dalam banyak aspek lain dalam cara Anda melakukan sesuatu. Untuk membangun loteng ini, saya telah menghabiskan seluruh tabungan hidup saya dan saya tidak melakukannya untuk ketenaran atau reputasi yang baik. Tuan Muda Jun masih sangat muda dan Anda masih punya banyak waktu untuk mencapai hal-hal besar, Anda tidak boleh melakukan tindakan tercela seperti mengakui kredit orang lain untuk menjadi milik Anda seperti ini."