Kota Seribu Monster (5)
Kota Seribu Monster (5)
Jun Wu Xie mengangguk.
Feng Yue Yang pergi untuk kembali ke kediamannya sementara Xiong Ba mengantar Qu Ling Yue ke kediaman Kepala Daerah Kota, dan Jun Wu Xie mengikuti Qing Yu untuk masuk ke Balai Amukan Api.
Qing Yu adalah Wakil Kepala Balai Amukan Api dan walaupun ia tak dapat dibandingkan dengan seseorang yang berusia 30, 40 tahun, ia menangani masalah dengan tenang dan terkendali, yang bisa menenangkan Xiong Ba yang meledak-ledak.
Dipimpin oleh Qing Yu, anggota Klan Amukan Api segera tahu bahwa seorang tamu muda telah datang ke balai klan mereka, dan mereka menyambut Jun Xie dengan ramah.
"Tuan Muda Jun bisa tinggal di kamar ini untuk sementara waktu. Aku akan menyuruh seseorang untuk mengirimkan makanan dan kau bisa beristirahat sejenak. Jika ada yang kau butuhkan, kau hanya perlu memberitahu salah seorang saudara kami di dalam Balai Klan." Qing Yu berkata sambil tersenyum. Karena kecerdasan yang dimiliki Jun Xie, ia begitu menghormati dan mengaguminya.
"Terima kasih." Jun Wu Xie mengangguk.
Qing Yu pergi tidak lama setelah itu.
Jun Wu Xie duduk di dalam kamar dan Kucing hitam kecil melompat ke atas meja di depannya. Tuan Mbek Mbek di sisi lain, menggosok-gosokkan tubuhnya di mata kaki Jun Wu Xie.
"Miauw."
[Begundal yang bernama Lin Feng itu kelihatannya tidak menyukai dirimu.]
Kucing hitam kecil menatap Jun Wu Xie sambil menjilati tapak kakinya bermalas-malasan. Bahkan kucing itu menyadari perasaan tidak suka Lin Feng terhadap Nonanya.
"Tidak perlu memikirkan dia." Jun Wu Xie bahkan tidak menganggap Lin Feng pantas untuk mendapatkan perhatiannya dan jika Lin Feng tidak menyerangnya, ia tidak peduli dengannya.
"Miauw~"
[Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?]
"Menunggu." Jun Wu Xie berkata, matanya mengecil.
Untuk menyelesaikan krisis yang dihadapi Kota Seribu Monster, satu-satunya cara adalah menemukan orang yang telah mereka culik. Hanya setelah orang-orang ini diselamatkan, orang dari Dua Belas Istana tidak mempunyai sandera untuk mengancam Kota Seribu Monster.
"Hua Yao dan yang lain telah berpencar untuk pergi ke beberapa tempat di luar Kota Seribu Monster dan menurut apa yang dikatakan Qu Ling Yue, di akhir bulan, sekelompok tahanan akan dibawa ke Kota Seribu Monster sementara mereka akan membawa kembali orang yang dilepaskan di bulan ini. Begitu mereka melihat para tahanan dibawa masuk, Fei Yan dan yang lain akan tahu dari mana arah mereka datang dan ketika mereka pergi, enam sekawan ini akan bisa mengikuti jejak mereka."
Sebelum musuh bergerak, Jun Wu Xie tidak ingin membangunkan ular di rumput. Ia hanya akan mencoba untuk mengumpulkan lebih banyak petunjuk di dalam Kota Seribu Monster.
Setidaknya ada satu hal yang perlu ia pastikan sekarang. Dan itu adalah berapa banyak orang dari Dua Belas Istana yang ada di Kota Seribu Monster dan apakah kawan-kawannya dan Kota Seribu Monster akan bisa mengalahkan mereka.
"Miauw."
Kucing hitam kecil mengibaskan ekornya dan tidak berkata apa-apa lagi.
Dari apa yang bisa dilihatnya, Jun Wu Xie saat ini bermain api. Ganjaran yang mereka dapatkan jika mereka menang sangat luar biasa, tetapi di saat yang sama, kegagalan juga akan membawa bahaya besar bagi mereka.
Xiong Ba memandu Qu Ling Yue ke kediaman Kepala Daerah Kota.
Kepala Daerah Kota Seribu Monster saat ini, Qu Wen Hao, berusia sekitar 50 tahun, ayah Qu Ling Yue. Wajahnya begitu cerah, matanya begitu hidup dan dalam. Jika bukan karena dua helai rambut putih di keningnya, hanya melihat wajahnya saja, seseorang akan mengira ia setidaknya berusia 30 tahun.
Qu Ling Yue baru saja masuk ke kediaman Kepala Daerah Kota ketika Qu Wen Hao tiba-tiba menghampirinya.
"Ayah!" Begitu Qu Ling Yue melihat ayahnya, ketegangan yang ada di hatinya langsung rileks.
"Senang kau sudah pulang." Qu Wen Hao berkata, kegembiraannya dan wajahnya yang cerah memperlihatkan sebuah senyuman yang menyejukkan.