Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Maaf, Suasana Hatiku Sedang Tidak Baik (5)



Maaf, Suasana Hatiku Sedang Tidak Baik (5)

3Setelah menyaksikan Sang Pangeran menahan diri, mereka berdua hampir tersentuh hingga menangis.     

Mereka tidak pernah melihat Yang Mulia Tuan mereka menahan diri dari hasrat membunuhnya!     

Siapa pun yang ia inginkan untuk mati, tidak akan hidup lebih lama, dan tidak akan pernah hanya mengalami patah tangan. Itu sudah pertahanan diri yang sangat hebat!     

Namun ….     

Di hadapan Jun Wu Xie, pengendalian diri Jun Wu Yao benar-benar tidak bisa diterima!     

Jun Wu Xie tiba-tiba memiringkan kepalanya dan menatap Jun Wu Yao, dengan tatapan bertanya-tanya di matanya.     

Jun Wu Yao tidak ingin Jun Wu Xie melihat aura bengis yang ia simpan di dalam dirinya dan dia berjalan ke hadapan Jun Wu Xie dengan senyuman lebar sementara mengulurkan tangannya dan berkata, "Jika Xie Kecil menyalahkanku untuk hal itu, maka haruskah aku mematahkan tangan ini untuk membayarnya?"     

Dan setelah mengatakan hal itu, Jun Wu Yao hampir mematahkan tangannya sendiri!     

Jun Wu Xie kemudian memegang tangan Jun Wu Yao, mencegahnya melakukan hal yang sangat mengerikan.     

Jun Wu Yao tersenyum.     

"Dengan menahanku melakukannya, apakah itu berarti Xie Kecil tidak akan menyalahkanku lagi?"     

" ….. " Jun Wu Xie merasa seolah ia terjebak di dalam sebuah lingkaran dilema ini tetapi ia tidak mau memikirkannya lebih jauh dan hanya mengatakan, "Xiong Ba dan orang-orangnya masih berguna bagiku. Jangan lukai mereka lagi, terutama di dekat kamarku."     

Sedikit cedera bukan apa-apa di mata Jun Wu Xie tetapi ia terusik dengan bau darah yang tidak akan hilang dalam waktu singkat.     

Tatapan Jun Wu Xie melayang ke sosok Ye Mei dan Ye Sha yang bekerja keras menggosok lantai. Sosok Ye Mei menghilang di saat yang bersamaan ketika tatapan itu mendarat padanya dan beberapa saat kemudian, ia bergegas masuk ke kamar Jun Wu Xie seperti terbang untuk mengambil seikat bunga plum tiongkok yang mekar sempurna.     

"Nona Muda, aroma bunga plum tiongkok akan menutupi aroma darah dan aku mohon Nona Muda menahannya sedikit lagi sementara kami membersihkan noda darah itu." Ye Mei berkata dengan sangat hati-hati. Setelah melihat Jun Wu Yao menarik pandangannya, ia kemudian keluar dari kamar untuk melanjutkan menggosok lantai bersama Ye Sha, berjongkok di luar pintu ….     

Aroma tipis bunga plum tiongkok menyebar di udara, membantu sedikit mengurangi bau darah itu. Jun Wu Xie menatap seikat bunga plum tiongkok yang mekar di atas meja dan mengulurkan tangannya untuk mengambil setangkai, dan menyelipkannya ke dalam tangan Jun Wu Yao.     

Senyuman merekah di wajah Jun Wu Yao.     

"Aromanya juga kuat, dari tubuhmu." Jun Wu Xie berkata serius.     

Menyadari bahwa alasan sesungguhnya kesayangan kecilnya "memberikan bunga" padanya bukan karena cinta tetapi karena jijik, kegembiraan di mata Jun Wu Yao langsung tergantikan dengan putus asa.     

"Aku akan mandi dan berganti pakaian sekarang." Jun Wu Yao berkata cepat seraya tersenyum, mengambil setangkai bunga plum tiongkok di tangannya sebelum pergi ke kamar Jun Wu Xie.     

Pemberian bunga itu jelas telah dilakukan karena rasa jijik tetapi Jun Wu Yao masih menggenggamnya erat di dalam tangannya.     

Jun Wu Xie menatap punggung Jun Wu Yao yang menjauh dan bibirnya tersungging dengan senyuman tipis yang bahkan tak ia sadari.     

Paviliun di mana Jun Wu Xie tinggal adalah tempat yang disiapkan Balai Klan Amukan Api untuk para tamu mereka dan selain Jun Wu Xie, tidak ada orang lain yang tinggal di sana saat itu.     

Xiong Ba akhirnya kembali ke kamarnya dengan pertolongan Qing Yu dan sebelum ia bahkan bisa duduk, sosok mengerikan seperti mimpi buruk muncul di depan matanya.     

Suara tumbukan keras terdengar!     

Xiong Ba jatuh mendarat dengan punggungnya di lantai!     

"Ap … apa … yang kau inginkan?" Xiong Ba seputih kertas ketika menatap Jun Wu Yao.     

"Aku telah memutuskan untuk tinggal di paviliun yang sama dengan Tuan Muda Jun mulai hari ini." Jun Wu Yao berkata sambil menatap Xiong Ba.     

Xiong Ba menelan ludah sebelum berkata, "Aku akan menyuruh orang untuk segera menyiapkannya!"     

Jun Wu Yao mengangguk puas dan menambahkan, "Suruh mereka siapkan air hangat untuk mandi."     

"Tentu saja! Segera! Sekarang juga!" Xiong Ba menjawab dengan refleks.     

Jun Wu Yao kemudian berbalik untuk pergi, meninggalkan Xiong Ba yang hampir ketakutan hingga menjadi gila dan Qing Yu yang berdiri tertegun di situ untuk sesaat ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.