Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kegigihan Jun Wu Xie (3)



Kegigihan Jun Wu Xie (3)

0Kata-kata Jun Wu Yao membuat Jun Wu Xie tidak memikirkan lagi apa yang telah dilakukan Qu Xin Rui dan ia tiba-tiba mengingat hal lain.     

"Biji yang kau berikan padaku sebelumnya, apa itu sebenarnya?" Jun Wu Xie ingat insiden dengan Ular Terbang tentang Wivern Licik dan ia langsung bertanya pada Jun Wu Yao tentang hal itu.     

"Apakah ada yang tidak beres?" Jun Wu Yao malah membalas dengan pertanyaan lain.     

Jun Wu Xie menggelengkan kepalanya. "Tidak ada masalah, tetapi ada hal yang tak diduga telah terjadi."     

Sebelah alis di wajah Jun Wu Yao terangkat. Biji itu sangat berguna untuk roh cincin dan tidak akan menyebabkan kerusakan pada mereka, itu sebabnya ia berani memberikannya pada Jun Wu Xie. Namun Jun Wu Xie sekarang mengatakan sesuatu yang tak diduga telah terjadi dan itu telah membuat perhatiannya terusik.     

"Apa yang terjadi?"     

"Ular terbang, belum lenyap." Jun Wu Xie berkata.     

"Aku sebelumnya berpikir ular terbang telah sepenuhnya diserap tetapi beberapa waktu yang lalu, aku bertemu dengan Wivern Licik di Kota Seribu Monster dan Ular Terbang bereaksi sangat kuat terhadap Wivern Licik, di mana emosinya telah mempengaruhi emosiku. Wivern Licik kemudian ditelan oleh Tuan Mbek Mbek tetapi ia memuntahkan batu roh. Ular Terbang kemudian bereaksi sangat kuat terhadap batu roh Wivern Licik. Ketika aku meletakkan batu roh itu di tanganku, sulur cahaya emas tiba-tiba muncul di telapak tanganku dan membungkus batu roh itu lalu menariknya masuk melebur dengan tubuhku. Setelah itu, Ular Terbang tiba-tiba menarikku ke dalam ruang rohku dan ketika itulah aku tahu ia belum lenyap. Ia mengatakan padaku bahwa kekuatan biji itu telah memulihkan rohnya dan ia ingin aku membantunya mencari Wivern Licik, supaya ia bisa pulih total." Jun Wu Xie mengatakan semuanya pada Jun Wu Yao tanpa menyembunyikan apa pun.     

Setelah mendengar Jun Wu Xie, mata Jun Wu Yao memicing. "Biji itu diambil dari Pohon Roh dan semua roh di dunia berasal dari Pohon Roh. Walaupun biji yang kuberikan padamu belum bertunas dan tumbuh sehingga tidak bisa mencapai tingkatan yang sama dengan Pohon Roh itu sendiri, namun biji itu masih sangat berguna untuk roh yang rusak. Alasan aku meletakkannya di dalam tubuhmu adalah supaya biji itu bisa memulihkan rohmu dan Ular Terbang sangat cerdik menggunakan periode ini untuk memulihkan rohnya juga."     

Jun Wu Yao tertawa dingin. Apa yang dipikirkan Ular Terbang, ia tahu betul.     

"Ular Terbang hanya berusaha untuk membohongimu untuk membantunya menemukan Pohon Roh, itu akan membuatnya bisa kabur kembali ke Dunia roh. Wivern Licik bisa membuka pintu menuju ke Dunia roh tetapi …." Senyuman licik tiba-tiba muncul di wajah Jun Wu Yao.     

"Dan karena tingkat kesadaran Ular Terbang sangat tinggi, ia bisa menekan biji Pohon Roh hingga menimbulkan reaksi. Biji Pohon Roh sudah melebur dengan rohmu sebagai satu kesatuan dan biji itu tentu saja akan bertindak sesuai dengan kemauanmu dan akan menghentikan semua yang membahayakan rohmu, sementara di saat yang sama … beraksi jika ada yang menguntungkan bagimu." Jun Wu Yao berkata seraya mengangkat wajah kecil Jun Wu Xie, matanya dipenuhi senyuman.     

"Xie Kecil, kau tidak sadar telah mengambil harta karun yang luar biasa."     

Jun Wu Xie mengedipkan matanya yang kosong, tidak begitu mengerti apa yang dimaksud Jun Wu Yao.     

"Wivern Licik bisa membuka pintu menuju ke Dunia roh tetapi batu rohnya malah diserap olehmu. Itu juga berarti … kau akan mendapatkan roh cincin keduamu." Jun Wu Yao berkata sambil tersenyum lebar.     

Jun Wu Xie terkejut.     

"Roh cincin kedua?"     

Jun Wu Yao mengangguk. "Istana Rumah Roh di antara Dua Belas Istana yang lain adalah satu-satunya yang selalu berusaha untuk menggunakan roh sebagai medium untuk meningkatkan kedudukan mereka. Di tangan mereka, mereka menguasai banyak cara untuk memanfaatkan roh dan bahkan mereka memiliki cara, walaupun dengan banyak kesulitan, di mana mereka bisa menyerap roh, namun tidak ada apa-apanya dibandingkan denganmu, manusia cilik yang tubuhnya sendiri dilengkapi dengan metode paling sempurna untuk menelan roh."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.