Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Seruling Tulang Penjinak Roh (3)



Seruling Tulang Penjinak Roh (3)

0Xiong Ba berjuang dengan segala kekuatannya untuk melepaskan diri dari pria yang menahannya tapi sia-sia saja.     

Reaksi Tuan Mbek Mbek semakin lama semakin lemah dan batu yang berada di kaki Qu Wen Hao dipenuhi dengan lapisan keringat. Pakaiannya sudah terendam keringatnya sendiri dan keringatnya terus menetes membasahi lantai.     

Akhirnya Tuan Mbek Mbek jatuh pingsan di atas ranjang, tidak bergerak sedikit pun. Qu Wen Hao di saat yang sama berhenti meniup seruling itu dan ketika ia menurunkan tangannya yang memegang seruling itu, tubuhnya terhuyung lemah ke belakang, dan untung saja Ketua Klan yang berdiri di sisi ranjang bergegas menopangnya.     

Qu Wen Hao mendorong pria itu menjauh darinya dan berdiri kehabisan napas seraya menatap ke arah ranjang.     

"Bawa binatang itu bersama kita." Qu Wen Hao berkata.     

Salah satu Ketua Klan itu kemudian berjalan ke sisi ranjang, bermaksud untuk membawa Tuan Mbek Mbek yang sedang koma dari ranjang.     

Xiong Ba jatuh ke lantai, seraya menatap Qu Wen Hao yang putus asa.     

Ia tidak bisa percaya bahwa Kepala Daerah Kota yang sangat ia hormati, akan menggunakan Seruling Tulang Penjinak Roh untuk membawa kabur Binatang Roh pemuda itu ….     

Qing Yu bahkan memejamkan matanya karena rasa pedih di dalam hatinya, tak sanggup melihat adegan itu lagi.     

Qu Wen Hao tidak berani memalingkan pandangannya, dan tidak berani melihat ke arah Xiong Ba. Ia hanya bisa membayangkan dengan jelas, kekecewaan yang terlihat di mata Xiong Ba. Ia menarik napas panjang dan memaksakan diri untuk menguatkan hati.     

Kelinci Darah yang berdiri di sisi ranjang membawa Tuan Mbek Mbek yang tergeletak di atas ranjang dan Kelinci Darah yang berbaring di sebelah Tuan Mbek Mbek menatap gelisah dengan sepasang matanya yang lugu seraya pria itu mengangkat Tuan Mbek Mbek, melompat beberapa kali, ingin ikut dengan mereka.     

Ketua Klan itu sepertinya sesaat tidak fokus ketika melihat "kelinci bertelinga besar" dengan beberapa luka gores di tubuhnya sebelum ia berpaling menatap Qu Wen Hao penuh keraguan.     

"Kepala Daerah Kota, Kelinci bertelinga besar ini …."     

"Tidak perlu membawa dia." Qu Wen Hao berkata dingin.     

Ketua Klan itu tidak memiliki pilihan namun hanya menyingkirkan Kelinci bertelinga besar menjauh.     

Didorong dari ranjang, Kelinci Darah langsung melompat beberapa kali, ingin terus mendampingi Tuan Mbek Mbek.     

Ketua Klan menjadi sedikit tidak sabar dan ia mengangkat kakinya untuk menendang Kelinci Darah pergi!     

Kelinci Darah mungil jatuh terpelanting ke lantai, dan ia mengerang keras.     

Ketua Klan membawa Tuan Mbek Mbek di tangannya dan langsung berpaling pergi, dengan Qu Wen Hao menarik napas panjang sebelum ia akhirnya berbalik dan pergi.     

Namun ketika Qu Wen Hao baru saja melangkahkan kaki keluar dari pintu kamar, dari belakangnya, sebuah gelombang kekuatan yang berasal dari aura energi Binatang Roh tiba-tiba memancar!     

Teriakan tiba-tiba terdengar dari belakangnya dan ia berbalik bingung, di mana ia tiba-tiba melihat Ketua Klan yang membawa Tuan Mbek Mbek jatuh ke lantai!     

Seekor Kelinci Darah merah tertunduk di lehernya, mulutnya masih menggigit sepotong tulang leher yang berdarah-darah!     

Sepasang mata yang berwarna merah darah itu menatap langsung Qu Wen Hao dan Kelinci Darah yang sekarang bermandikan darah melangkah di kolam darah segar yang lengket, seraya ia memuntahkan potongan tulang dari yang baru saja dicabut keluar dari tenggorokan pria itu. Kelinci itu kemudian mengangkat Tuan Mbek Mbek yang tidak sadarkan diri dari cengkeraman mayat itu seraya tatapannya yang menusuk terpaku pada Qu Wen Hao!     

Qu Wen Hao menatap Kelinci Darah tertegun dan dua kata tiba-tiba terlintas di dalam benaknya, Kelinci Darah!     

Sebagai Kepala Daerah Kota Seribu Monster, bagaimana bisa Qu Wen Hao tidak mengenal Binatang Roh Kelas Pelindung yang hanya ada di legenda mereka!     

Ia sebelumnya mendengar dari Qing Yu bahwa Jun Xie telah menyelamatkan Kelinci bertelinga besar yang terluka parah dari Arena Binatang Roh tetapi ia tidak memerhatikan hal itu, dan ia tidak terlalu fokus pada Kelinci bertelinga besar ketika ia melihatnya di dalam kamar tadi.     

Namun, apa yang ada di hadapan matanya sekarang sama sekali bukan Kelinci bertelinga besar yang tak berdaya!     

Namun seekor Binatang Roh Kelas Pelindung … Kelinci Darah!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.