Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Raungan Keputusasaan (3)



Raungan Keputusasaan (3)

1Hampir setiap murid Klan Amukan Api langsung merasa bersalah saat mereka melihat Jun Xie dan mereka semua tanpa sadar berusaha untuk menyembunyikan senjata yang mereka pegang di tangan mereka di belakang punggung, tak sanggup memandang mata Jun Xie.     

Xiong Ba dan Qing Yu mengangkat kepala mereka tercengang seraya menoleh menatap Jun Xie.     

Dengan satu tatapan itu, hati mereka langsung membeku!     

Walaupun mereka tahu Jun Xie memiliki sifat yang dingin, tetapi ia tak pernah melihat mereka dengan tatapan penuh kebencian. Walaupun itu tidak membuat mereka merasa dekat, tetapi itu tidak membuat mereka merasa Jun Xie jahat atau tak berperasaan.     

Tetapi kali ini!     

Mereka dapat melihat kebencian mendalam di mata Jun Xie, dan pandangan yang membuat seseorang merasakan sensasi dingin.     

Tatapan itu, adalah tatapan yang tak pernah mereka lihat di mata Jun Xie sebelumya ….     

Saat itu, mereka tahu. Sifat dingin Jun Xie yang sesungguhnya, tidak pernah ia perlihatkan pada mereka. Dalam sekejap, perasaan putus asa langsung merayapi hati mereka berdua. Mereka hampir yakin, dari sejak saat Jun Xie melangkah masuk ke Balai Klan Amukan Api hari itu, semua hubungan baik yang mereka miliki dengan Jun Xie sebelumnya, sudah rusak total!     

"Jun Xie … kau … biarkan aku menjelaskan semuanya." Suara Xiong Ba gemetar seraya ia membuka mulutnya untuk berbicara pada Jun Xie.     

Namun Jun Wu Xie malah menoleh padanya dengan tatapan dingin, dan pandangannya melewati Xiong Ba, menatap Qu Wen Hao.     

Begitu Qu Wen Hao melihat Jun Xie, jantungnya lompat, terkejut. Berdasarkan perhitungannya, bagi Jun Xie untuk mengetahui semua yang terjadi, dan kembali ke Balai Klan Amukan Api, seharusnya memakan waktu satu atau dua jam, dan ia tak pernah sekali pun berpikir bahwa Jun Xie akan berhasil kembali ke sini begitu cepat!     

Sepasang mata yang membuat orang merinding, membuat Qu Wen Hao yang sudah keletihan semakin lemah. Jika bukan karena Qing Yu membantunya di sisinya, ia bahkan tidak sanggup untuk berdiri.     

Pandangan Jun Wu Xie tertuju pada Seruling Tulang Penjinak Roh di wajah Qu Wen Hao, dan kilat dingin melintasi matanya ketika itu.     

"Sini." Jun Wu Xie tidak melihat Qu Wen Hao atau orang lain di antara mereka tetapi hanya mendongakkan kepalanya, menatap Kelinci Darah yang dikepung dan diserang, dan dibuat menderita dalam keadaan panik.     

Kelinci Darah yang sangat haus darah tiba-tiba kehilangan sedikit aura keji di matanya begitu melihat Jun Wu Xie. Ia menatap penuh waspada murid-murid Klan Amukan Api sebelum ia menyentakkan kakinya dan lompat, tubuh merah darahnya tiba-tiba melukis sebuah busur merah di udara, dan mendarat di tangan Jun Wu Xie dalam sekejap, dan selama proses itu berlangsung, ia tak melepaskan Tuan Mbek Mbek dari mulutnya!     

Jun Wu Xie menangkap Kelinci Darah dan Tuan Mbek Mbek dengan kedua tangannya.     

Jun Wu Yao di sisinya menaikkan alisnya sebelah dan menjentikkan jari-jarinya. Ye Sha dan Ye Mei langsung muncul di belakang mereka berdua seketika itu juga.     

"Tinggalkan mereka pada Ye Mei dan Ye Sha terlebih dahulu." Jun Wu Yao berkata, menatap Jun Wu Xie. Dari dalam mata yang jernih dan dingin itu, ia bisa mendeteksi kemarahan dan kegeraman yang berusaha ditahan oleh Jun Wu Xie ketika itu.     

Jun Wu Xie tidak bergerak, karena ia merasakan beberapa luka yang menganga di tubuh Kelinci Darah. Luka yang diderita Kelinci Darah dari insiden sebelumnya belum sembuh total. Walaupun kekuatannya telah bangkit, tetapi kekuatan level pelindungnya belum stabil dan ia belum menjadi Kelinci Darah yang sesungguhnya. Maka, kecepatan penyembuhannya juga masih lebih lambat. Dalam upaya melindungi Tuan Mbek Mbek, lukanya yang belum sembuh total terbuka lagi, dan darah yang membasahi bulunya, bukan hanya dari musuh, tetapi bercampur dengan darahnya sendiri!     

"Puu." Kelinci Darah meletakkan Tuan Mbek Mbek dari dalam mulutnya ke tangan Jun Wu Xie dan ia mengangkat kepala mungilnya menatap Jun Wu Xie cemas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.