Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Keyakinan Seekor Binatang Roh (1)



Keyakinan Seekor Binatang Roh (1)

0Dalam beberapa hari berikutnya, Jun Wu Xie kelihatannya benar-benar menghilang dari Kota Seribu Monster. Pria yang dikirim Qu Xin Rui ke kota untuk mencari Jun Xie tidak kembali dengan kabar apa pun. Mengira rencananya berjalan lancar pada awalnya tetapi malah menemukan hubungan yang paling penting putus, itu membuat Qu Xin Rui gelisah.     

Tak menyadari ….     

Di dalam sebuah penginapan di Kota Seribu Monster, Jun Wu Xie duduk di ruang tamu, memeriksa keadaan Tuan Mbek Mbek.     

Jun Wu Yao duduk di dekat jendela, memandang ke luar jendela dan mengamati keramaian di jalanan, matanya yang hitam pekat terlihat ganjil.     

Suara ketukan pintu terdengar dan Jun Wu Yao berdiri, berjalan menghampiri pintu.     

Beberapa penjaga dari Kota Seribu Monster berada di luar dengan wajah serius.     

Jun Wu Yao menatap para penjaga dengan alis sedikit terangkat dan memutar-mutar jarinya di pintu dan tak lama kemudian beberapa bayangan hitam menyelusup masuk ke dalam kening para penjaga, langsung menghilang di bawah kulit mereka.     

Tubuh para penjaga itu tiba-tiba tegang dan mata mereka menjadi hitam dan tak bercahaya, namun mereka kelihatannya segera pulih dan hanya sedikit terkejut seraya melayangkan pandangan mereka pada Jun Wu Yao dan Jun Wu Xie di dalam kamar, mata mereka tidak berhenti sedetik pun ketika mereka menoleh, seolah mereka tidak menyadari kehadiran dua orang ini, langsung memutar badan mereka dan pergi.     

"Tidak ada orang di kamar ini. Terus cari." Pemimpin pasukan berkata dengan acuh tak acuh, segera melanjutkan investigasi ke kamar berikutnya.     

Jun Wu Yao menutup pintu, sudah sangat mahir dengan apa yang baru saja dilakukannya.     

Itu sudah kelompok penjaga ketiga yang datang mencari mereka dalam beberapa hari belakangan ini tetapi mereka semua tanpa kecuali jelas tidak menyadari apa yang mereka lihat di sana. Bayangan hitam yang masuk ke dalam benak mereka membuat mereka mengabaikan keberadaan Jun Wu Yao dan Jun Wu Xie dan bahkan ketika Jun Wu Xie berdiri di depan mereka, para penjaga bersikap seolah mereka tidak melihat dua orang ini.     

Sejak hari pertama Jun Wu Xie masuk ke penginapan ini, semua orang di dalam penginapan telah menerima "cuci otak" dari Jun Wu Yao dan tanpa sadar mengalihkan pandangan mereka terhadap dua orang ini.     

"Masih belum ada kemajuan?" Jun Wu Yao bertanya sambil menutup pintu kamar, bersandar malas-malasan di pintu, sambil melihat Jun Wu Xie yang duduk di tepi ranjang.     

Jun Wu Xie menggelengkan kepalanya, tangannya diletakkan di atas tubuh Tuan Mbek Mbek.     

Tuan Mbek Mbek sudah beberapa hari tidak sadarkan diri. Sejak hari ia terkena serangan Seruling Tulang Penjinak Roh, ia terus berada dalam keadaan koma.     

"Xiong Ba pernah menyebutkan, bahwa Binatang Roh yang terkena efek Seruling Tulang Penjinak Roh, akan sadar kembali setengah hari kemudian dan menjadi boneka pemegang Seruling Tulang Penjinak Roh, tetapi …." Jun Wu Xie berkata, menggigit bibirnya. Tuan Mbek Mbek tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran sama sekali dan ia terus terlihat seakan sedang tidur pulas, berbaring penuh damai di ranjang. Bagaimana pun kerasnya upaya Jun Wu Xie untuk membangunkannya, ia tidak bisa mendapatkan sedikit pun reaksi dari Tuan Mbek Mbek.     

Tubuh Kelinci Darah masih ditutupi perban dan selama Tuan Mbek Mbek tidak sadarkan diri, ia tidak membuat keributan atau suara sedikit pun, hanya berbaring khawatir di sebelah Tuan Mbek Mbek di atas ranjang, menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan Tuan Mbek Mbek.     

Dua Binatang roh yang selalu bertengkar tanpa henti satu sama lain telah benar-benar telah menjadi rekan yang saling mengandalkan.     

Jun Wu Yao menghampiri Jun Wu Xie dan mengulurkan tangannya untuk meluruskan kening Jun Wu Xie yang mengerut. Ia menggendong Jun Wu Xie dengan tangannya dan duduk di kasur, meletakkan Jun Wu Xie di atas pangkuannya sebelum ia berkata dengan suara lembut, "Mungkin benar Seruling Tulang Penjinak Roh digunakan untuk mengendalikan kesadaran Binatang Roh, tetapi seekor Binatang Roh Kelas Pelindung memiliki kesadaran yang lebih tinggi dibandingkan Binatang Roh lain. Terlebih lagi, jika ada keyakinan yang tertanam di dalam hatinya, bahkan ketika ia berada dalam kendali Seruling Tulang Penjinak Roh, ia tak akan menyerahkan diri dengan sukarela."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.