Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Ketujuh (8)



Tamparan Ketujuh (8)

3Wajah Nangong Xu sudah bermandikan keringat dingin. Ia telah melaporkan semua rincian kejadian dengan jujur pada kepala sekolah dan wakil kepala sekolah hari itu. Walaupun ia tak sepenuhnya setuju dengan cara kedua pemimpin ini mengatasi masalah, semua itu berada di luar kuasanya untuk ikut campur.     

Nangong Xu masih berusaha untuk menyusun jawaban yang tepat ketika ia melihat tangan Long Qi yang menyentuh pedang di sekitar pinggulnya tiba-tiba tegang, dan baja berkilau itu telah terlihat sekitar tiga sentimeter!     

Sindiran itu jelas.     

Nangong Xu menelan ludah.     

Ia tak memiliki pilihan untuk menceritakan semua kejadian hari itu dengan jujur di depan semua orang. Ia mengulangi semua yang telah ia laporkan sebelumnya, kata demi kata, tanpa mengubah satu suku kata pun.     

Semua dari saat Nangong Xu memimpin kelompoknya ke dalam Hutan Pertempuran Roh untuk mencari Lu Wei Jie, dan ketika Lu Wei Jie mengatakan semua kebenarannya padanya, termasuk saat setelah ia mengawal Lu Wei Jie, Ning Xin dan yang lain kembali ke Akademi Angin Semilir, tanpa lupa menyebutkan diskusi yang terjadi di antara dua kepala sekolah ini.     

Tidak satu pun rincian yang terlewat, dan semua diungkap jelas.     

Wajah Fan Qi dipenuhi rasa bersalah sedangkan Ning Rui merona merah karena marah.     

Murid di sekitar mereka semua berbisik, menyebabkan gumaman tanpa henti yang menggema di dalam benak semua orang.     

"Senior Lu sebenarnya adalah kambing hitam? Sekarang jelas bahwa Ning Xin adalah orang yang menyebabkan semua masalah ini, tetapi Senior Lu dibiarkan menanggung semua kesalahan."     

"Yah, Ning Xin adalah putri wakil kepala sekolah, dan ia berasal dari keluarga dari latar belakang kaya, bagaimana seorang murid dibandingkan dengannya?"     

"Betapa tidak tahu malunya dia? Ia benar-benar berusaha membunuh orang dan merampok mayatnya setelah itu! Dan sekarang ia berada di dalam situasi panas dengan Puncak Menapak Awan dan Prajurit Rui Lin."     

"Wakil kepala sekolah selalu menunjukkan citra yang bermartabat dan berintegritas selama ini, aku tidak pernah menyangka bahwa ia mampu melakukan tindakan keji menusuk dari belakang seperti ini …."     

Debat kusir itu terus memanas, dan hanya dalam beberapa saat, reputasi Ning Rui dan Ning Xin jatuh terpuruk ke dalam jurang yang dalam.     

Ning Rui merasa ia seharusnya memberikan jawaban, tetapi tidak ada yang bisa ia katakan. Itu terjadi sangat mendadak, walaupun ia telah mengambil cara cepat untuk mencoba memperbaiki situasi, ada beberapa area yang tidak dapat ditutupi dengan cukup cepat.     

Dan kini, Jun Wu Xie dapat menggunakan itu semua untuk melawannya, dan sekarang mustahil baginya untuk mengendalikan situasi ini.     

"Ini adalah jawaban yang diberikan Akademi Anda yang terhormat pada kami, bukankah begitu?" Jun Wu Xie tertawa dingin lagi. Tatapannya melewati Fan Qi, melihat langsung ke arah Ning Rui.     

"Ini adalah sebuah kesalahpahaman besar! Itu hanya fitnah yang dilemparkan Lu Wei Jie karena ia begitu marah dikeluarkan dari sekolah!" Ning Rui berusaha yang terakhir kalinya untuk berjuang begitu melihat putrinya berwajah pucat dan hatinya terluka melihat putrinya berada dalam keadaan yang begitu menyedihkan.     

"Kesalahpahaman? Apakah Anda mengatakan padaku bahwa pria dari Prajurit Rui Lin dan Puncak Menapak Awan semuanya menuduh akademi sembarangan? Atau Anda berpikir bahwa selain Anda dan putri Anda, semua orang bersekongkol untuk menyerangmu?" Jun Wu Xie tidak berniat membiarkan Ning Xin bebas begitu saja kali ini. Ia kemudian berputar melihat Fan Qi.     

"Bagaimana menurut kepala sekolah?"     

Fan Qi sudah terendam di dalam keringatnya sendiri. Ia tahu kebenaran di balik masalah ini. Ia sudah setuju untuk menutupi semua ini karena Ning Rui memohon dengan sangat kepadanya. Sekarang ketika Jun Wu Xie mengungkap semuanya di hadapan orang di sini, ia merasa dirinya benar-benar bingung.     

"Itu bukan aku! Benar-benar bukan aku! Itu Yin Yan! Yin Yan adalah orang yang memancing Binatang Roh itu! Aku tidak ada hubungannya dengan itu!" Menyadari ia hendak dinyatakan bersalah, Ning Xin mendadak ketakutan setengah mati. Ia tidak peduli apa-apa lagi dan hanya menunjuk pada sosok Yin Yan yang ketakutan dan berteriak.     

Yin Yan sudah begitu ketakutan tak berdaya hingga ia tak sanggup bergerak ketika mendengar tuduhan Ning Xin. Ia mengangkat kepalanya terkejut dan wajahnya tiba-tiba dipenuhi dengan rasa tidak percaya.     

Ia tak akan pernah bermimpi bahwa Ning Xin akan melemparkan semua kesalahan padanya seperti ini.     

"Yin Yan, aku melihat betapa menyedihkannya dirimu waktu itu dan aku memohon pada ayahku untuk melindungimu. Aku tidak berpikir itu akan membuat ayahku terkena dampak masalah ini. Hatiku terlalu lunak, ini tidak ada hubungannya dengan aku dan ayahku." Ning Xin dalam sesaat memutuskan untuk melemparkan semua tanggung jawab pada Yin Yan, matanya tiba-tiba jahat dan menusuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.