Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Ketujuh (14)



Tamparan Ketujuh (14)

2*Bab ini mengandung deskripsi cerita yang mengerikan. Kebijaksanaan ketika membaca sangat disarankan bagi mereka yang memiliki imajinasi tinggi atau merasa ngeri. Kalian telah diperingatkan!     

Di jaman di mana seorang wanita hanya dinilai berdasarkan kecantikan dan keanggunannya, gadis mana yang baru saja beranjak dewasa yang tidak menghargai penampilannya? Namun, cambuk keji Long Qi kelihatannya bersemangat untuk sepenuhnya menghancurkan wajah munafik itu!     

Ning Xin menangis darah di dalam hatinya, memohon dan mengharap, karena semua mata yang memandang dengan penuh penghakiman kelihatannya mengatakan padanya betapa mengerikan dan menjijikkannya penampilannya sekarang.     

[Jangan lihat ….]     

[Kumohon jangan lihat!!]     

Ning Xin berteriak di dalam benaknya, penampilannya, harga dirinya, dihancurkan menjadi debu saat itu. Semua yang ia sayangi, direbut paksa dari dirinya.     

Dan di saat ini di mana ia begitu hancur, dan dipermalukan di hadapan semua murid Akademi Angin Semilir, ia tak memiliki tempat lagi untuk bersembunyi. Kemunafikannya sudah terungkap di hadapan semua orang, penampilannya yang cantik telah dirusak, dan hampir tidak ada daging di anggota tubuhnya yang masih utuh. Penampilan Ning Xin saat itu, bahkan lebih mengerikan dan lebih menjijikkan daripada tubuh pengemis jalanan yang dipenuhi dengan kutil!     

Tiga puluh cambukan …. Long Qi sudah mencambuknya sebanyak dua puluh sembilan kali. Walaupun Ning Xin sangat lemah, tetapi tak ada satu pun luka di tubuhnya yang menyebabkan kematian. Ning Rui mengepalkan telapak tangannya erat-erat, dan kemarahan serta kebencian yang tertanam di hatinya membuat ia tak menginginkan hal lain selain mengoyak dan mencabik Jun Wu Xie dan yang lain berkeping-keping tepat di mana mereka berdiri.     

[Satu pecutan lagi, hanya satu lagi ….]     

[Semua akan baik-baik saja, semua akan berakhir dengan baik!]     

Selama Ning Xin bertahan hidup, ia akan memiliki banyak cara untuk membiarkan putrinya mendapatkan semuanya. Walaupun mereka tak akan dapat tetap berada di Akademi Angin Semilir, ada banyak tempat yang lebih baik untuk Ning Xin! Selama ia bertahan di cambukan terakhir ini, ia masih bisa membalikkan semuanya!     

Kepalan tinju Ning Rui begitu erat hingga buku-buku jarinya menjadi putih. Ia menatap cambuk panjang di tangan Long Qi, sang jenderal sedang mempersiapkan diri. Saat rumbai pecut itu mendarat untuk yang terakhir kalinya, ia akan bergegas untuk menolong Ning Xin.     

Ketika Long Qi mengayunkan tangannya untuk terakhir kali, ia tiba-tiba mundur. Setelah sesaat ragu, ia mendadak mengangkat tangannya sekali lagi!     

Cambukan terakhir itu, tidak melayang ke arah wajah Ning Xin atau dadanya, tetapi ditujukan tepat di sekitar pinggulnya! Daging di bagian bawah tubuhnya sudah dipukuli hingga berdarah-darah dengan seratus pukulan tongkat kayu sebelumnya, dan ketika daging yang masih melekat di tubuhnya terkena cambukan kuat Long Qi, tubuh Ning Xin terbelah dan bagaikan meledak karena cambukan itu!     

Tubuh Ning Xin terbelah menjadi dua bagian, patah menjadi dua di bagian pinggul dengan pukulan cambuk Long Qi yang luar biasa kuat dengan seluruh kekuatannya. Semua organ dalam dan pencernaannya keluar dari tubuhnya yang pecah dan menumpuk di tanah!     

Itu adalah saat Ning Xin mengembuskan napas terakhirnya.     

Bahkan hingga saat terakhir menjelang kematiannya, matanya masih dipenuhi dengan keputusasaan dan dendam. Benak Ning Rui meledak!     

Ia terhuyung-huyung dan mundur beberapa langkah, tak dapat mempercayai apa yang dilihatnya!     

Ia hanya perlu menunggu hingga satu cambukan terakhir, tetapi cambukan itu telah mengambil nyawa Ning Xin. Dengan tubuh Ning Xin terbelah menjadi dua, bahkan jika dewa turun, mereka tak akan dapat mengembalikan tubuhnya menjadi utuh lagi!     

Ketika Ning Rui tenggelam dalam keputusasaan, secercah harapan diberikan padanya. Tepat di saat-saat terakhir itu, harapan itu diambil darinya dan ia terdesak hingga ke tepi lubang neraka.     

Ning Rui merasa seluruh kekuatannya ditarik keluar dari dalam dirinya, dan hanya dengan bantuan para murid, ia sanggup berdiri. Ia memandang mayat Ning Xin dengan tatapan kosong, tak dapat menerima fakta bahwa putrinya telah meninggal.     

"Hukuman telah dilaksanakan dan masalahnya dengan ini sudah selesai." Setelah menyaksikan Ning Xin perlahan mendekati dan akhirnya menemui kematiannya, dan menikmati kesedihan mendalam di wajah Ning Rui saat ini, Jun Wu Xie menyatakan dengan nada suara yang datar untuk menutup masalah ini.     

Wajah Fan Qi seputih hantu. Walaupun ia baru saja menyadari sifat Ning Xin yang palsu dan keji, tetapi melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Ning Xin disiksa perlahan hingga kematiannya masih sangat menakutkan dan traumatis baginya.     

Selama hukuman itu dilaksanakan, Jun Wu Xie bahkan tak berkedip, Fan Qi tiba-tiba takut dengan Nona Muda berkulit tebal dari Keluarga Jun.     

"Ya …. Ya …." Bersandar di tangan Fan Jin, Fan Qi menjawab lemah, suaranya hampir seperti bisikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.