Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Datang ke Kota Chan Lin Lagi (3)



Datang ke Kota Chan Lin Lagi (3)

1Api kecil itu jatuh dan segera menyala bagaikan neraka yang mengamuk. Dalam sekejap, rumah usang dan lapuk itu ditelan api yang mengamuk.     

Mu Qian Fan menatap dengan matanya dan tidak bisa percaya, tertegun melihat satu-satunya tempat perlindungannya perlahan hancur, terbakar api.     

"Tuan Muda Jun! Apa yang kau lakukan?" Mu Qian Fan berpaling menatap Jun Wu Xie dengan pandangan gelisah, suaranya begitu cemas tetapi tidak ada perlawanan di baliknya.     

Jun Wu Xie telah menyelamatkan nyawanya dan ia sudah mengabdikan hidupnya bagi Jun Wu Xie. Ia akan sangat rela menyerahkan hidupnya bagi Jun Wu Xie, maka ia tidak marah Jun Wu Xie membakar rumahnya, tetapi hanya bingung mengapa ia melakukan hal itu.     

Bagaimana rumah usangnya bisa membuat Tuan Muda Jun tersinggung?     

Bukan hanya Mu Qian Fan yang tercengang. Bahkan Qiao Chu dan kawan-kawannya terkejut melihat rumah itu mendadak terbakar.     

Mengapa Xie Kecil hanya dengan satu kalimat mendadak membakar rumah seseorang?     

Tetapi tidak satu pun dari mereka berani mengatakan apa-apa untuk menentang Jun Wu Xie dan mereka semua hanya bisa menatap Mu Qian Fan, hati mereka dipenuhi dengan duka karena kerugian yang ia alami. Tidak ada satu pun dari mereka tahu bagaimana bisa rumah Mu Qian Fan memancing amarah Nona Muda Keluarga Jun yang kemudian menyebabkan dirinya menyalakan api.     

Jun Wu Xie menatap diam api yang membakar rumah kecil itu hingga habis. Hanya setelah Jun Wu Xie puas ketika melihat gubuk itu terbakar habis, ia kemudian berbalik.     

Mu Qian Fan masih berduka karena kehilangan satu-satunya tempat tinggal yang sederhana ketika ia tiba-tiba melihat bayangan dari sesuatu yang dilemparkan ke tangannya. Ia refleks menangkap benda itu dan melihat bahwa itu adalah sekantung besar uang. Di lubang kantung itu, sebuah lencana perak diikatkan, seekor kirin[1] menghiasi kantung itu.     

Mu Qian Fan mengangkat kepalanya bingung, menatap Jun Wu Xie dengan mata kagum.     

"Setelah ini, pergi ke Ibu Kota Kekaisaran Kerajaan Qi, dan datang ke Istana Lin." Jun Wu Xie berkata singkat, tanpa ekspresi apa pun.     

"Kerajaan Qi …. Istana Lin?" Mu Qian Fan terkejut. Walaupun hanya tinggal di Kota Chan Lin sendirian selama ini, tetapi berpetualang membuat dirinya dan saudara seperjuangannya memiliki kesempatan untuk bertemu orang baru dari berbagai negeri dan berbagai kelompok kekuasaan.     

Mereka tentu saja telah mendengar mengenai Kerajaan Qi. Walaupun Kerajaan Qi adalah bangsa kecil, tetapi tak ada seorang pun berani memandang rendah Istana Lin dari Kerajaan Qi, karena Penguasa Istana Lin, Jun Xian, memimpin pasukan penyerang paling garang di seluruh dataran, Prajurit Rui Lin!     

Nama Prajurit Rui Lin bergema jauh dan walaupun Mu Qian Fan mendengarnya, ia selalu bersyukur pada fakta bahwa ia belum mendapatkan keberuntungan untuk bertemu dengan mereka.     

[Namun Tuan Muda Jun sekarang memintanya untuk melapor diri ke Istana Lin ….]     

[Apa arti semua ini?]     

Sementara itu, semua ini akhirnya membuka mata Qiao Chu mengenai apa yang terjadi dan ia langsung tersenyum lebar dan menepuk pundak Mu Qian Fan untuk menenangkan dirinya dan berkata, "Sobat, kau sangat beruntung kali ini! Apakah kau menyukai Prajurit Rui Lin?"     

Mu Qian Fan masih sangat bingung dan setelah mendengar perkataan Qiao Chu, ia hanya bisa mengangguk dengan tatapan kosong.     

[Pasukan penyerang paling garang yang terkenal, pria mana yang tidak mengagumi mereka?]     

"Dengarkan Xie Kecil kita. Setelah kami semua selesai dengan tugas kami di sini, kau bawa saja kantung uang ini, dengan lencana itu dan pergi ke Ibu Kota Kekaisaran Kerajaan Qi, dan mencari Istana Lin. Aku jamin kau tidak akan menyesali ini." Qiao Chu berkata, tertawa riang, dan bahkan berkedip pada Jun Wu Xie ketika ia mengucapkan perkataan itu.     

Ia awalnya penasaran apa yang terjadi dengan kawan kecil mereka, dan sekarang menjadi jelas Jun Wu Xie kelihatannya merasakan persis seperti apa yang mereka rasakan, tak ingin melihat seorang pria yang begitu jujur dan baik seperti Mu Qian Fan, terkungkung di dalam sebuah rumah usang dan lapuk dengan keadaan yang begitu menyedihkan. Ia telah memutuskan untuk membakar gubuknya, untuk mendesak supaya Mu Qian Fan tidak memiliki pilihan lain selain pindah sesuai dengan pengaturan Jun Wu Xie.     

Tetapi ….     

Apakah bocah kecil ini tidak bisa menggunakan cara yang lebih manusiawi? Ia jelas melakukan perbuatan baik, tetapi ia menggunakan cara yang hanya digunakan oleh bandit!     

[1] Binatang mistis yang terkenal di Asia Timur bertanduk satu     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.