Buntut Kecil yang Bergoyang di Kegelapan (7)
Buntut Kecil yang Bergoyang di Kegelapan (7)
Qiao Chu dan yang lain tidak mengerti apa yang dikatakan domba dungu itu, dan mereka juga tak mengerti apa yang diucapkan Kucing hitam kecil, maka mereka hanya memandang Jun Wu Xie dengan tatapan kosong, menunggunya untuk menjelaskan.
Jun Wu Xie tak memiliki pilihan lain tetapi untuk menjelaskan dengan singkat arti suara domba dungu itu.
"Jadi artinya ketika ia tiba-tiba kabur di kala sedang bertarung dengan kita sebelum ini, itu karena Xie Kecil?" Qiao Chu bertanya seraya menggosok dagunya. Ia bertanya-tanya saat itu mengapa sebuah Binatang Roh kelas pelindung mundur begitu cepat.
Domba dungu itu memiliki tingkat kecerdasan roh yang tinggi dan mengerti apa yang dikatakan oleh Qiao Chu. Domba itu menundukkan kepalanya, seolah sedikit malu, salah satu kaki depannya menggaruk-garuk tanah.
[Sebenarnya, saat itu, domba itu kabur hanya karena merasa sangat ketakutan akan rasa sakit ….]
[Tetapi itu, akan tetap menjadi sebuah rahasia. Bagaimana pun, ia tak akan mengatakannya pada mereka!]
[Humph!]
[Tidak satu kata pun!]
"Mbeek~Mbek~" Domba dungu itu mengangkat kepalanya dan menatap Jun Wu Xie, matanya sangat tegas.
[Aku ingin melekat padamu sejak saat ini!]
Mulut Kucing hitam kecil berkedut seraya ia melakukan yang terbaik untuk menerjemahkan kata-kata domba itu untuk Jun Wu Xie.
Jun Wu Xie tetap diam, tetapi juga tidak menolak. Ia menatap domba dungu itu, terlihat seolah sedang memikirkan untuk menerima atau menolaknya.
Domba dungu itu mengedipkan matanya dengan tatapan tak berdosa pada Jun Wu Xie dan tiba-tiba, ia sepertinya mengingat sesuatu. Ia memiringkan tubuhnya dan jatuh dengan sisi tubuhnya menghadap ke tanah. Ia terus meronta dan menendang, dan akhirnya berhasil membalikkan tubuhnya dan terlentang, memperlihatkan perut kecilnya yang penuh bulu, sementara ia merentangkan keempat kakinya ke depan.
Posisi domba dungu itu terlihat sangat lucu sehingga Qiao Chu langsung tertawa semakin keras, memegang perutnya.
"Apa ini!? Dan datang dari sebuah Binatang Roh Kelas Pelindung! Ha ha ha …. Ini terlalu lucu …." Qiao Chu menghapus air mata yang mengalir turun di wajahnya.
Domba dungu itu mengabaikan Qiao Chu dan tetap berada di posisinya, tak bergerak sedikit pun.
[Humph! Manusia bodoh! Kecerdikannya tak akan pernah dapat dipahami oleh manusia biasa seperti pria itu!]
Jun Wu Xie tiba-tiba berjongkok di tanah dan mengulurkan tangannya untuk membelai perut berbulu domba dungu itu. Sensasi lembut dan berbulu di tangannya membuat Jun Wu Xie langsung memejamkan matanya menikmati saat ini!
"Kau boleh ikut denganku, tetapi kau harus mendengarkan semua yang kukatakan." Jun Wu Xie berkata seraya ia terus melanjutkan untuk membelai perut domba dungu.
"Mbeekkk~"
[Ia tahu bahwa kecerdikannya tak dapat dibandingkan! Mbeek~!]
Domba dungu itu sebenarnya tidak terlalu bodoh untuk mengingat bahwa Jun Wu Xie kelihatannya sangat tertarik dengan wol di tubuhnya ketika ia memegangnya sebelum ini. Ia tiba-tiba memiliki ide cerdik ini untuk mengorbankan kehormatannya demi memenangkan hati Jun Wu Xie.
Setelah mencicipi rumput yang terkena efek nutrisi Teratai salju, ia tak akan dapat melupakan rasa manis yang segar dan tak ingin makan rumput normal lagi. Jika ia tak bisa ikut dengan Jun Wu Xie, ia mungkin akan segera berubah hanya menjadi kulit dan tulang tanpa pernah mencicipi kelezatan hidangan mewah itu lagi!
"Nama." Jun Wu Xie bertanya.
"Mbeekk~ Mbeekk~"
Itu tidak memerlukan terjemahan dan Kucing hitam kecil tidak perlu melakukannya.
"Mbek mbek?" Ia bertanya, alisnya naik.
"Mbeekk! Mbeek!"
[Tuan Mbek Mbek!]
Kucing hitam kecil menerjemahkan, kumisnya bergetar.
"Tuan Mbek Mbek?"
"Mbeekkk~"
Qiao Chu dan kawannya memandang tanpa berbicara seraya mereka menonton seorang manusia dan domba bercakap-cakap. Pembicaraan ini sesekali disela dengan suara "miauw" kucing hitam dan semua orang yang menonton sangat bingung.
Setelah mengatakan persyaratannya pada Tuan Mbek Mbek, Jun Wu Xie tak lagi melarangnya untuk mengikuti mereka. Dan setelah mengenal "makanan" barunya, Tuan Mbek Mbek melompat bergembira, mengunyah segumpal rumput di sekeliling kaki Jun Wu Xie. Ekspresi kepuasan menunjukkan bagaimana gembiranya domba itu dengan makanan barunya.
"Kau benar-benar mau memeliharanya?" Qiao Chu masih tak dapat memahami perkembangan terbaru ini. Orang datang ke Hutan Pertempuran Roh untuk berburu Binatang Roh dan mengambil batu roh. Jun Wu Xie mengungguli semua orang dalam hal ini, selain membunuh Binatang Roh, ia juga membawa satu kembali dengannya!! Dan Binatang Roh Kelas Pelindung!
Keberuntungan surgawi macam apa itu!?
"Mmm." Jun Wu Xie mengangguk. Jika kekhawatiran mengenai usianya sudah dibereskan, ia tak bisa lebih senang lagi untuk memelihara binatang berbulu yang menggemaskan.