Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Jian An (6)



Jian An (6)

1Melihat ekspresi Qi Su yang tenang, mata Jian An menggelap. "Tuan Muda Qi, mungkinkah kau mengambilku sebagai istrimu?"     

"Maaf, aku tidak bersedia." Kata-kata Qi Su sangat terus terang, menyebabkan hati Jian An tercabik-cabik dan dia merasa rasa sakit yang menyayat hati. Jian An sudah tahu bahwa Qi Su tidak akan menyukai putri seorang selir. Namun setelah mendengar penolakan Qi Su secara langsung, Jian An masih sedih.     

"Aku tahu Tuan Muda Qi tidak akan menyukaiku karena aku hanyalah seorang putri dari selir Keluarga Jian. Namun, aku hanya memohon padamu untuk menolongku sekali ini. Bisakah kau berpura-pura untuk menikahiku? Setelah aku pergi dari Keluarga Jian, aku akan mengembalikan kebebasanmu." Ekspresi Jian An agak pucat. Dia mendongak pada Qi Su sementara matanya dipenuhi dengan harapan.     

Pemuda di depannya adalah harapan terakhir Jian An. Tidak ada selain dia yang bisa menolongnya!     

"Jian An, aku sudah punya tunangan dan dia sedang menungguku di Kerajaan Liufeng. Saat ini, kau memintaku untuk berpura-pura menikahimu? Lalu kalau tunanganku mengetahuinya, bagaimana aku harus menjelaskan diri?"     

Ekspresi Qi Su sudah menenang. Jika bukan karena faktanya Jian An telah menolongnya di masa lalu, Qi Su sudah akan langsung menolaknya dengan, "Bagaimana mungkin aku menghancurkan hati tunanganku untuk orang asing sepertimu?"     

Jian An terlihat seolah agak menderita. Jadi ternyata Qi Su sudah mempunyai tunangan.     

"Tunanganmu … apakah dia mempunyai status yang kuat?"     

Hanya orang dengan status kuat yang pantas untuk Qi Su, dan seorang putri selir seperti Jian An tidak akan pernah menikahi Qi Su!     

Qi Su mengerutkan keningnya. "Jian An, apa maksudmu? Apa aku sombong? Biar aku beri tahu padamu, bahkan jika wanita yang aku cintai adalah seorang pengemis, dia masih orang yang aku cintai! Apakah kau tahu satu tahun yang lalu, ketika Guruku menghilang dan aku dianiaya oleh Keluarga Qi, semua orang menjauhkan diri dan hanya dia yang berada di sisiku? Di dalam hidupku, aku tidak akan pernah mengecewakannya!"     

Jian An tertawa kecil dengan wajah pucat pasi.     

"Maafkan aku, aku salah." Bagaimana mungkin pria yang ia cintai adalah orang yang sombong? Kalau tidak, Jian An tidak akan menginginkan dia begitu lama ….     

"Tuan Muda Qi, aku juga sudah kehabisan akal dan oleh karena itu, datang mencarimu. Bisakah kau menolongku? Aku percaya bahwa tunanganmu pasti sangat baik hati dan dia akan mengerti terhadapmu." Jian An ingin menarik lengan baju Qi Su namun dikibaskan oleh Qi Su.     

Ekspresi Qi Su memperlihatkan ketidaksabaran. "Tunanganku memang sangat baik. Namun wanita baik hati masih mempunyai persyaratan tinggi dalam hal perasaan! Meskipun itu akan menjadi pernikahan palsu, wanita mana yang bisa menoleransi pria mereka melewati upacara pernikahan dengan wanita lain?"     

Ekspresi Jian An menjadi sangat pucat. Dia sudah kehabisan akal namun Qi Su masih tidak ingin menolongnya? Qi Su tidak akan melakukannya bahkan jika itu adalah pernikahan palsu? Jian An bahkan tidak meminta pernikahan yang sebenarnya … Jika Qi Su tidak bersedia membantunya, hanya ada jalan buntu bagi ibunya!     

"Tuan Muda Qi, beberapa tahun yang lalu, kau dan gurumu datang ke Kerajaan Tianqi. Ketika kau berhadapan dengan bahaya dan dikepung oleh orang lain, dan gurumu sedang tidak berada di sampingmu. Pada saat itu, kau memintaku untuk mencari gurumu dan memberitahunya tentang kesulitanmu."     

Awalnya, Qi Su masih merasa sedikit berterima kasih pada Jian An, namun setelah mendengar kata-katanya, satu-satunya jejak rasa terima kasih menghilang.     

"Aku sangat berterima kasih padamu karena sudah memberi tahu guruku dan guruku juga membalas kebaikanmu dengan memberikanmu beberapa batang herbal spiritual. Herbal itu sangat berharga dan ibumu sedang sakit parah pada saat itu. Herbal spiritual dari Guruku yang telah menyelamatkan ibumu dari pintu kematian!" Qi Su menatap pada Jian An. "Oleh karena itu, aku telah membalas kebaikanmu sebelumnya. Aku selalu menjadi orang yang membalas budi satu kebaikan dengan berlipat-lipat kali kebaikan. Oleh karena itu, ketika kau ditindas oleh kakakmu, aku juga membela dan mengusir dia untukmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.