Cerita Lain mengenai Huaxia (10)
Cerita Lain mengenai Huaxia (10)
"Plak!" Namun … sepertinya tidak menyadari ketakutan di mata Nangong Lan, telapak tangan Nangong Yunyi menampar pipi Nangong Lan. Dalam sekejap, wajah yang awalnya lembut dan imut membengkak dan Nangong Lan mulai menangis.
"Nangong Yunyi!" Tiba-tiba, sebuah suara marah terdengar dan satu pasangan dengan cepat berjalan mendekat. Setelah melihat tangan Nangong Yunyi mengangkat Nangong Lan, api kemarahan mendidih di dalam mata pria itu.
"Apa yang kau lakukan?" Seorang pria mengenakan setelan jas berjalan ke arah Nangong Yunyi dan berteriak dengan keras. "Turunkan adikmu!"
Adik? Nangong Yunyi mencibir.
Di masa lalu, terlepas seberapa besarnya Nangong Yunyi membenci Keluarga Nangong, dia tidak mencari masalah dengan Nangong Lan. Apa pun yang dikatakan oleh Nangong Lan, Nangong Yunyi hanya bersikap seolah dia tidak mendengarnya.
Namun … semenjak pergi ke Tanah Tanpa Kembali, Nangong Yunyi sepertinya telah dipengaruhi oleh suasana di sana dan tidak bimbang seperti sebelumnya.
"Aku tidak peduli dia siapa. Selama dia mempermalukan ibuku, aku akan memberinya pelajaran!"
Brak!
Nangong Yunyi mengangkat tangannya dan dengan ganas melempar Nangong Lan ke lantai. Kepala Nangong Lan terbentur ke dinding, menyebabkan dia melihat bintang-bintang dan air mata mengalir terus-menerus dari matanya karena kesakitan.
"Xiao Lan!" Wanita cantik di samping pria itu berteriak terkejut dan langsung menarik Nangong Lan ke dalam pelukannya sambil air mata membanjiri matanya. "Apakah kau baik-baik saja? Cepat, panggil dokter!"
Kata-kata wanita cantik itu menyebabkan para perawat bereaksi dan buru-buru pergi. Beberapa saat kemudian, seorang dokter datang.
"Dokter, cepat periksa putriku." Wanita cantik itu dipenuhi dengan kecemasan dan dia menatap pada wanita muda di pelukannya tanpa berkedip. Wajah Nangong Lan agak pucat dan keringat menetes tanpa henti. Dia menggigit bibirnya dengan erat sambil memelototi Nangong Yunyi dengan kebencian.
"Karena dia masih bisa melotot, sepertinya dia tidak apa-apa." Hong Luan melirik pada Nangong Lan dan senyum mengejek menyeringai di bibirnya.
Kata-kata Hong Luan benar-benar membuat marah wanita cantik itu, membuatnya berdiri dan menatap Hong Luan dengan kemarahan yang meluap.
"Kau pikir kau siapa, benar-benar berani menuduh kami, Keluarga Nangong! Seorang wanita desa sembarangan yang kampungan berani untuk menikah dengan Keluarga Nangong kami! Selama aku di sini, aku tidak akan pernah membiarkanmu masuk keluarga!" Wanita cantik itu dengan dingin melirik pada Hong Luan sebelum berbalik ke pria itu. Emosi wanita itu yang awalnya mengamuk langsung berubah menjadi kesedihan.
"Suamiku, lihatlah Yunyi. Dia tidak akan seperti itu di masa lalu ataupun memukul Xiao Lan. Dia pasti telah diajari sesat oleh wanita ini."
Sebuah jejak kemarahan melintasi mata pria itu sementara dia menghadap Nangong Yunyi dengan ekspresi dingin. "Segera minta maaf kepada adik dan ibumu!"
"Pertama, ibuku sudah meninggal!"
Suara Nangong Yunyi sangat muram dan dingin. "Yang kedua, Nangong Lan menghina ibuku dan sebagai putranya, aku tidak akan diam saja dan tidak melakukan apa-apa!"
"Yang ketiga, dari awal sampai akhir, aku adalah orang yang memberi pelajaran pada Nangong Lan dan bagaimana ini bisa berhubungan dengan Luan'er? Kau sebenarnya ingin Luan'er untuk minta maaf?"
Jangankan Nangong Yunyi kesal, bahkan Hong Luan saja merasa geli. Sepertinya tidak hanya di Benua Tujuh Provinsi saja yang memiliki orang sombong, ada banyak orang sombong juga di Huaxia ….