Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Cerita Lain mengenai Huaxia (58)



Cerita Lain mengenai Huaxia (58)

0Keesokan harinya, fajar.     

Yun Nianfeng menerima ranselnya dari Yun Luofeng, namun wajahnya penuh dengan kesedihan. "Ibu, aku tidak mau pergi sekolah."     

Mengapa tempat ini begitu merepotkan, dan anak-anak harus pergi ke sekolah? Yun Nianfeng sama sekali tidak tertarik pada anak-anak nakal di sekolah.     

Sudut bibir Yun Luofeng berkedut. "Bertahanlah selama beberapa hari, dan kita akan kembali."     

Sebenarnya, itu adalah keputusan Fu Ru untuk membuat Yun Nianfeng dan Yun Chutian pergi sekolah. Yun Luofeng masih ingat ekspresi Fu Ru setelah mengetahui anak-anaknya tidak pernah bersekolah. Seolah Fu Ru sedang menatap pada seorang ibu tiri. Anak-anaknya sudah sebesar ini, namun Yun Luofeng tidak membiarkan mereka sekolah.     

Oleh karena itu, Yun Luofeng tidak punya pilihan selain mengirim mereka ke sekolah. Namun, Yun Nianfeng benar-benar tidak tertarik pada anak-anak kecil lain di sekolah.     

"Ibu, bahkan jika kau mengirimku sekolah, kau harus menemukan sekolah dengan banyak wanita cantik. Di sekolah ini, baik para siswa ataupun guru, tidak ada dari mereka yang cantik." Yun Nianfeng cemberut, ekspresi kasihannya membangkitkan perasaan simpati dari orang lain.     

Namun … mengapa kata-kata Yun Nianfeng terdengar pantas dipukuli tidak peduli bagaimana Yun Luofeng memahaminya!     

Bagi Yun Nianfeng, teman-teman kelasnya tidak secantik Yun Chutian, dan guru-gurunya tidak ada seperseribunya dari Yun Luofeng. Apa artinya bagi Yun Nianfeng untuk tetap berada di sana?     

"Aku akan menyelesaikan urusanku di sini dalam dua hari." Mata Yun Luofeng berbinar.     

Yun Luofeng sewajarnya tidak membuang-buang waktunya dalam setahun terakhir ini! Dia telah menggali sepenuhnya barang bukti atas kejahatan Yun Tianqi dan Li Cuicui di masa lalu. Bahkan orang tuanya dibunuh oleh para hyena[1] ini!     

Begitu Yun Luofeng memikirkan itu, hatinya seperti sakit karena diremas dengan kejam. Dia mengembuskan napas kemarahan yang panjang.     

"Baiklah, sudah waktunya pergi." Yun Luofeng menepuk bahu Yun Nianfeng dan berkata, "Nianfeng, kau adalah kakak tertua. Kau harus menjaga Chutian dengan baik, mengerti?"     

"Ibu, jangan khawatir. Aku tidak akan membiarkan Tian'er ditindas." Yun Nianfeng menggandeng tangan Yun Chutian dan dengan cepat menarik Yun Chutian keluar dari ruangan.     

Setelah mereka pergi, Yun Luofeng berbalik pada pria di sampingnya. "Yun Xiao, urusan di sini akan berakhir dalam beberapa hari. Sebelum kita pergi, aku ingin kau menemaniku ke suatu tempat."     

….     

Kota Ping     

Kota Ping hanya beberapa ratus meter jauhnya dari ibu kota namun Kota Ping adalah kota yang jauh lebih kecil dari ibu kota. Pada saat yang sama, tempat ini adalah rumah lama Yun Luofeng.     

"Yun Xiao, rumah dan aset keluargaku di ibu kota semuanya telah diambil alih oleh Yun Tianqi. Hanya rumah lama di sini yang tersisa. Namun … aku dengar bahwa rumah lama di sekitar sini akan segera dirobohkan dan penduduknya dipindahkan. Jadi jika kita tidak datang hari ini, kita tidak akan punya kesempatan lagi."     

Dua puluh tahun yang lalu, orang tua Yun Luofeng membawa Yun Luofeng ke rumah leluhur mereka untuk memberikan persembahan pada leluhur mereka, dan di tempat ini juga di mana orang tua Yun Luofeng meninggal.     

Sekarang ketika Yun Luofeng berpikir mengenai hal ini, Yun Tianqi dan istrinya mungkin tidak ingin melewatkan kesempatan untuk memiliki rumah yang orang tuanya tinggalkan di ibu kota, itu mengapa Yun Tianqi dan istrinya secara khusus menunggu orang tua Yun Luofeng untuk datang ke rumah leluhur itu sebelum bertindak ….     

Untungnya, Yun Luofeng selamat hari itu!     

Yun Luofeng berjalan di sepanjang jalan tua dan melihat pada kata ''Untuk digusur" yang berwarna merah cerah tertulis di semua rumah di sekeliling Yun Luofeng, senyum pahit merayapi wajah Yun Luofeng.     

Mungkin merasakan suasana hati Yun Luofeng, Yun Xiao menarik Yun Luofeng ke pelukan eratnya, matanya penuh kasih sayang dan hangat." Apa pun yang terjadi, aku di sini."     

Yun Xiao akan selalu berada di samping Yun Luofeng dan tidak akan pernah menelantarkannya!     

"Kita sudah di sini …. " Yun Luofeng berhenti berjalan. Dia mendorong buka dengan lembut pintu reyot itu dan perlahan masuk.     

Masih ada darah kering menodai lantai. Ruangan yang berantakan memperlihatkan peristiwa lebih dari dua puluh tahun itu.     

Pada hari itu, Yun Luofeng bersembunyi di bawah tempat tidur dan dengan tidak berdaya melihat orang tuanya terjatuh di genangan darah, sangat mengerikan hingga Yun Luofeng tidak berani mengeluarkan satu suara pun.     

[1] Sejenis anjing hutan     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.