Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

"Mengenai masalah ini, aku ingin berbicara denganmu sendirian."     

"Feng'er!" Mendengar permintaan Wuyan, hati Ning Xin menegang dan mata Ning Xin yang menatap pada Wuyan dipenuhi dengan kehati-hatian, takut bahwa pihak tersebut akan melakukan sesuatu yang berbahaya terhadap Yun Luofeng.     

Sebaliknya, Yun Luofeng memperlihatkan senyum. "Bibi Kedua, bawa yang lain keluar dahulu. Aku ingin berbicara dengannya sendirian."     

Ning Xin agak ragu-ragu namun akhirnya, dia memilih untuk percaya pada pilihan Yun Luofeng.     

"Shui'er, ayo keluar dahulu dan jangan mengganggu sepupumu …. " Ning Xin mengangkat alisnya dan garis pandangnya menyapu pada anak-anak. "Sekarang kalian bebas dan aku akan mengirim pengawal Keluarga Ye untuk mengantarkan kalian pulang."     

Setelah berbicara, tatapan tegas Ning Xin melesat ke dua anggota dari Geng Bandit Macan. "Kalian harus mendapatkan balasannya karena berani menculik putriku!"     

Wuss! Dalam sekejap, dua binatang buas spiritual menukik turun dan mendarat di depan Ning Xin.     

"Bawa kedua orang ini dan tahan semua orang di Keluarga Ye untuk dihukum!"     

Ning Xin baru melangkah keluar dari gubuk setelah menyelesaikan semuanya, memberikan ruang bagi Yun Luofeng.     

Ada niat tersenyum di wajah Yun Luofeng sementara jari-jarinya dengan lembut membelai dagunya. "Sekarang, kau bisa beri tahu aku identitasmu."     

"Aku tidak bisa memberi tahu siapa pun identitasku," Wuyan mendongak, dan mata hitam pekatnya mengandung kilatan tegas. "Namun, aku berharap bahwa kau bisa menerimaku. Jika kau melakukannya, aku pasti akan membantumu di masa depan!"     

"Membantu?" Yun Luofeng tertawa kecil. "Seseorang telah memberikan batasan pada tubuhmu jadi bagaimana kau bisa menolongku?"     

Ekspresi pemuda itu menegang. Jelas, dia telah mengantisipasi bahwa situasi tubuhnya tidak bisa ditutupi dari Yun Luofeng. "Aku percaya kau punya kemampuan untuk mencabut batasan ini."     

"Alasan, berikan aku sebuah alasan. Atau haruskah aku berkata, apa yang akan aku dapatkan dari membantumu?"     

Yun Luofeng tidak akan pernah melakukan sesuatu tanpa manfaat.     

"Gubrak!"     

Wuyan tiba-tiba berlutut di lantai dengan satu lutut, ekspresinya hormat. "Aku tidak punya apa-apa untuk diberikan padamu, dan satu-satunya hal yang aku punya adalah nyawaku ini! Jika kau bersedia untuk menerimaku, mulai dari hari ini, hidupku akan menjadi milikmu!"     

"Baiklah, aku akan menyetujuinya." Suara jahat wanita muda itu mirip seperti angin semilir, memasuki telinga Wuyan.     

Wuyan membelalakkan matanya dan menatap pada wanita berjubah putih itu dengan tidak percaya.     

Apakah wanita itu setuju? Mengapa? Semua orang menyatakan bahwa Yun Luofeng itu jahat dan kejam namun mengapa dia setuju dengan permintaanku tanpa meminta alasan atau mencari tahu identitasku? Ini … terlalu tidak biasa.     

Memikirkan hal ini, Wuyan merasa khawatir dalam hati. "Kau tidak akan terus bertanya tentang identitasku?"     

"Karena kau tidak bersedia untuk mengatakannya, sewajarnya, aku tidak akan memaksamu. Aku selalu percaya pada naluriku." Naluri Yun Luofeng selalu akurat. Sebagai contoh, nalurinya mengatakan kepadanya bahwa bocah kecil yang ia ambil dan bernama Wu itu pasti bermasalah!     

"Terima kasih."     

Suara Wuyan agak serak. "Saat ini, aku tidak bisa memberi tahu identitasku namun ketika saatnya tiba, aku akan dengan jujur memberitahukannya padamu. Namun, aku bisa menjamin bahwa aku tidak akan mengkhianatimu dalam hidupku."     

Ekspresi pemuda itu menjadi cerah, hingga menyilaukan seperti sinar matahari.     

"Aku punya masalah untuk diselesaikan sekarang dan tidak bisa membawamu. Sekarang tugas yang akan kuberikan padamu adalah tinggal di Keluarga Ye dan menemani pertumbuhan Shui'er."