Istri Liar Kaisar Jahat

Daerah Terlarang Neraka (3)



Daerah Terlarang Neraka (3)

1Mungkinkah wanita ini tidak menyukai Qianbei Ye dan hanya tertarik pada posisinya sebagai Tuan Muda Neraka? Kalau tidak, bagaimana dia bisa tetap tenang? Sebaliknya, dia menatapku dengan penuh minat?     

Jika memang begitu keadaannya, bukankah ini membuat masalah semakin mudah?     

"Nona Gu, bukannya aku ingin menikahi Tuan Muda, masalah ini telah diputuskan oleh ayahku dan para tetua. Aku dan Tuan Muda tak punya pilihan lain."     

Mata Huang Ying menyala saat menjawab Gu Ruoyun dengan senyum lebar.     

Apa yang dia maksud adalah, entah itu dirinya ataupun Qianbei Ye, mereka berdua harus patuh pada keinginan Raja Istana serta Tetua Istana dan menikah.     

Mereka tak punya pilihan dalam masalah ini.     

"Tidak," Gu Ruoyun menggelengkan kepala tapi senyuman di wajahnya tidak berubah. "Jika kamu bilang tak punya pilihan selain mengikuti perintah, aku percaya padamu. Namun, jika kamu berbicara tentang Xiao Ye, aku tidak percaya. Dia tak akan menikahimu."     

Huang Ying tidak marah karena ucapan Gu Ruoyun saat terus tersenyum, "Nona Gu, aku tulus ingin berteman denganmu. Aku tak punya perasaan terhadap Tuan Muda tapi aku terpaksa menikahinya. Selain itu, dia juga perlu mengambil cucu-cucu perempuan dari klan tetua sebagai selir. Inilah yang dibutuhkan Tuan Muda Neraka. Akan tetapi, kamu tenang saja. Karena aku telah menjadi temanmu aku tak akan membiarkan para selir mengganggumu."     

Huang Ying memandang belati di meja saat berbicara, "Karena senjata spiritual kelas tinggi ini adalah hadiah untukmu, sekarang itu menjadi milikmu dan kamu juga bisa memakainya untuk mempertahankan diri. Karena kita teman, mulai sekarang aku akan menjaga keselamatanmu. Kalau tidak, masalah akan semakin sulit bagimu di Neraka."     

Ucapan Huang Ying terdengar sangat tulus seolah dia benar-benar akan menjaga Gu Ruoyun.     

Pertemanannya memang tulus. Selama Gu Ruoyun menerima belati itu, dia akan menjaga Gu Ruoyun mulai saat itu!     

Bagi Huang Ying, Gu Ruoyun tidak punya hak ataupun kekuatan jadi dia tidak khawatir dengan niat terselubung Gu Ruoyun! Baginya, wanita dari dunia luar tidak perlu di takutkan!     

Pada akhirnya, ini adalah situasi yang lebih baik daripada Qianbei Ye menyayangi wanita istana lain.     

Ide Huang Ting tidak buruk. Sayang sekali, rencananya tidak akan membuahkan hasil!     

Tepat ketika dia menunggu Gu Ruoyun menerima belati itu, terdengar suara kejam dari belakangnya. Tubuhnya membeku seolah-olah ada air es yang baru saja mengisi dirinya dari ujung kaki sampai ke jantung.     

"Siapa yang mengizinkanmu datang kesini?"     

Selain dari aura dingin dan suram, suara pria itu penuh dengan niat membunuh yang pekat.     

Ekspresi Huang Ying memucat saat berbalik ke arah pria berjubah merah di belakangnya yang muncul dari antah-berantah. Dia menggigit bibir sambil menjawab, "Tuan Muda, aku dengar kamu membawa Nona Gu kesini jadi aku datang untuk mengunjunginya. Aku tak punya maksud jahat."     

Pria itu tampak tidak mendengar penjelasan Huang Ying saat menjawab suram, "Ini adalah yang ketiga kalinya! Apa kamu memilih enyah, atau mati?"     

Huang Ying yakin apabila dia terus berada disini, pria ini pasti akan membunuhnya tanpa belas kasih!     

Mengapa? Bagaimanapun dia adalah putri dari Raja Istana. Mengapa pria ini sangat berani untuk membunuhnya?     

"Karena kamu telah memberi perintah, aku akan pergi sekarang, Tuan Muda."     

Huang Ying buru-buru menenangkan diri. Akan tetapi, pikiran dalam matanya diselimuti misteri.     

"Tak akan ada kali keempat!"     

Qianbei Ye mengamati Huang Ying sambil meneruskan, "Jika kamu berani ada di hadapanku untuk yang keempat kalinya, aku akan melumuri dirimu dengan darah ditempat! Aku tak menginginkan orang lain selain Yun'er. Pergi!"     

Meskipun ini adalah kalimat terpanjang yang pernah dikatakan Qianbei Ye pada Huang Ying, ucapannya membuat jantung Huang Ying berguncang tanpa henti.     

Namun, Huang Ying punya didikan keras. Jika wanita lain yang dihina seperti itu, mereka akan merasa sangat marah atas penghinaan ini. Akan tetapi, dia mempertahankan senyuman samar di wajahnya sepanjang waktu saat perlahan-lahan membungkuk dan berkata, "Tuan Muda, aku akan pergi sekarang. Aku tak ingin mengganggumu dan Nona Gu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.