Istri Liar Kaisar Jahat

Akibat Prasangka (2)



Akibat Prasangka (2)

0Ekspresi Raja Istana membeku ditempat saat terus menatap Qianbei Ye dengan wajah terkejut. Dia terlihat tercengang.     

Mengapa aku punya firasat bahwa Leluhur takut diusir oleh Tuan Muda? Bagaimana mungkin? Leluhur yang telah memberi Tuan Muda posisi. Dan juga, kekuatan Leluhur jauh lebih hebat daripada Tuan Muda. Mengapa mereka harus merendahkan diri didepannya?     

Akan tetapi, terlepas betapa bodohnya Raja Istana, dia dapat merasakan ada hal yang tidak beres kali ini. Aura dingin muncul dari lubuk hatinya dan dia merasa seluruh tubuhnya membeku.     

"Aku akan memberi Neraka pada Yun'er, apa kamu keberatan?"     

Suara Qianbei Ye suram. Meski dia berbicara pada Leluhur Neraka, dia berbicara dengan ketegasan seolah-olah tidak ada ruang lagi untuk membicarakannya! Dia mungkin terlihat seperti akan merundingkan pendapat dengan Leluhur, tapi nyatanya, dia memberikan perintah!     

Kesadaran ini mengejutkan tetua lain yang ada di aula. Tak seorangpun yang berani mengatakan sepatah katapun ketika berhadapan dengan situasi ini dan Aula Klan yang tadinya berisik berubah sangat sepi.     

"Tidak keberatan. Mengapa aku akan keberatan? Tak seorangpun yang akan berani mengatakan tidak pada siapapun yang kamu pilih."     

BUM!     

Ucapan Leluhur menghantam bagaikan sambaran petir di atas kepala mereka. Mereka yang sebelumnya menyebabkan keributan kini sepenuhnya tertegun.     

Pada awalnya, mereka berspekulasi atas alasan mengapa Leluhur memberi perlakuan khusus pada Qianbei Ye. Kini, setelah mendengar apa yang dikatakan Leluhur, akhirnya mereka memahami bahwa pengambil keputusan yang asli di Neraka bukanlah Leluhur melainkan pria yang berdiri di hadapan mereka.     

Penyesalan di hati Raja Istana semakin besar. Mungkin dia tak pernah menduga ini akan berakhir seperti ini.     

"Le-Leluhur…" Raja Istana menelan ludah dengan paksa dan bertanya dengan suara bergetar, "Ini… apa maksudnya ini? Siapa Tuan Muda dan mengapa Leluhur memperlakukannya dengan sangat hormat? Tambahan pula, aku memang menerima persetujuan mengenai pernikahan Huang Ying dengan Tuan Muda darimu."     

Ekspresi di wajah tua Leluhur berjubah abu-abu berubah drastis. Kekuatan kuat dari telapak tangan Leluhur mendarat di dada Raja Istana.     

Tubuh Raja Istana langsung terhempas. Darah memancar dari mulut saat wajahnya memucat.     

"Leluhur, aku mengatakan kebenaran. Kamu memberikan perintah melalui kedua utusan. Aku hanya mengikuti perintah."     

Kedua utusan?     

Setelah mendengar pernyataan Raja Istana, mata kedua Leluhur beralih pada kedua utusan.     

BUG!     

Para utusan, yang wajahnya sudah penuh kegelisahan, langsung melemparkan diri berlutut di tanah tepat ketika Leluhur melotot pada mereka. Tubuh mulus mereka gemetar tanpa henti.     

"Leluhur, mohon maafkan kejahatan kami, kami tak tahu kebenaran dibalik masalah ini. Raja Istana mengutus seseorang untuk menanyakan tentang keputusan mengenai pernikahan Huang Ying dan Tuan Muda. Kami tak tahu kalau Tuan Muda sudah memiliki seseorang yang dicintai jadi kami mengizinkan Raja Istana mengambil keputusan."     

Kedua Leluhur saling pandang dan melihat keputusasaan dimata masing-masing.     

"Huang Ying, apa kamu punya perasaan terhadap Tuan Muda?"     

Tetua berjubah abu-abu menatap Huang Ying sambil berbicara dingin.     

Hung Ying terkejut. Berdasarkan apa yang dia lihat, dia langsung tahu bahwa para Leluhur tidak akan mendukungnya. Karena itu, dia tetap diam dan tidak mengatakan apapun.     

"Apa kamu yakin kamulah satu-satunya yang layak bagi Tuan Muda di dunia ini?" Meskipun tetua berjubah abu-abu tidak mendengar jawaban dari Huang Ying, dia melihat kebanggaan di matanya dan tertawa dingin. "Bukankah kamu terlalu melebih-lebihkan pendapat mengenai kemampuanmu sendiri? Apakah orang seperti dirimu cocok dengan orang seperti Tuan Muda?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.