Menyelamatkan Nyawa (6)
Menyelamatkan Nyawa (6)
"Aku ingat, Kamu meningkatkan kekuatan secara paksa untuk menyelamatkanku yang mengakibatkan kamu jatuh koma. Lalu aku menjelajahi Daerah Terbuang untuk mencari Teratai Neraka untuk menyelamatkan dirimu. Apa kamu mendapatkan ingatanmu kembali di Daerah Terbuang?"
Gu Ruoyun terkejut sambil memandang pria rupawan di hadapannya.
Qianbei Ye mengangguk. "Itu benar. Aku mendapatkan ingatanku kembali saat terbangun disana."
"Bisa juga dikatakan, kamu pura-pura bodoh di hadapanku?"
Gu Ruoyun menggertakkan gigi dengan kuat.
Qianbei Ye dapat mendengar suara gemeretak giginya.
Sejak terbangun, Qianbei Ye masih mempertahankan ekspresi polosnya. Gu Ruoyun tak pernah curiga bahwa orang ini sudah mendapatkan ingatannya kembali.
Kapan akhirnya Gu Ruoyun sadar?
Sifat Qianbei Ye telah berubah secara halus dan tidak lagi terlihat menyedihkan dan polos seperti sedia kala. Malahan, dia menjadi sangat kuat! Namun, satu-satunya yang tidak berubah adalah kesetiaannya kepada Gu Ruoyun.
Akan tetapi, Gu Ruoyun tak menyangka Qianbei Ye mendapatkan ingatannya kembali saat itu. Artinya Gu Ruoyun tidak tahu apa-apa selama ini.
"Baik, aku juga ingin bertanya sesuatu padamu – apa hubunganmu dengan pemilik Pagoda Ilahi Kuno sebelumnya? Tidak, haruskah kubilang, bagaimana aku berkaitan dengannya?"
Selama ini, Gu Ruoyun hanya menebak-nebak siapa wanita itu tetapi tidak berani mengakuinya. Karena itu, dia mengambil kesempatan untuk bertanya.
Hening!
Seluruh ruangan menjadi sangat hening.
Begitu sepi sehingga Gu Ruoyun hanya dapat merasakan nafas pria disampingnya…
Tepat ketika dia mengira Qianbei Ye tak akan menjawab pertanyaannya, terdengar suara serak si pria sekali lagi, "Setelah bertahun-tahun lamanya, harusnya kamu bisa menebak pemilik Pagoda Ilahi Kuno itu adalah dirimu sendiri."
Walaupun jauh di dalam lubuk hati Gu Ruoyun sudah menebak akan hal itu, ketika berhadapan dengan pembenarannya, hati Gu Ruoyun berguncang.
"Bisa juga dikatakan bahwa wanita yang pernah aku lihat dalam ilusi adalah diriku?"
Tak heran!
Tak heran Zixie memilihku dan Sembilan Kaisar mengakuiku sebagai Tuannya. Semuanya karena akulah pemilik Pagoda Ilahi Kuno sebelumnya.
Tidak!
Harusnya – dialah yang akan selamanya menjadi pemilik Pagoda Ilahi Kuno!
"Kejadian yang aku saksikan dalam ilusi, kamu menusukkan pedang padaku. Xiao Ye, apa maksudnya itu?"
Akhirnya, dia menanyakan hal ini.
Tangan Qianbei Ye sedikit gemetar. Setelah jeda yang panjang, dia menghela nafas, "Jika aku mengatakan itu bukanlah diriku, akankah kamu percaya?"
"Aku percaya padamu."
Gu Ruoyun mengangkat kepala menatap si pria saat matanya bertekad.
"Selama kamu mengatakan itu bukan dirimu, aku percaya."
"Yun'er."
Qianbei Ye menarik Gu Ruoyun dalam pelukan, melingkatkan tangannya dan berbaring di atas tubuh Gu Ruoyun. Tepat ketika dia mencoba melakukan misi yang sama dengan yang dia lakukan semalam, mendadak terdengar ketukan di pintu.
"Nona Gu, Ketua Klan sudah terbangun dan memintaku mengantar dirimu."
Suasana hati Qianbei Ye langsung terganggu dan mengerutkan kening. Dia tidak mengatakan apa-apa saat membantu Gu Ruoyun memakai jubahnya.
"Ayo."
"Baik."
Gu Ruoyun mengangguk pelan. Lalu dia membasuh wajah dan membilas mulutnya sebelum membuka pintu. Seorang pemuda tampan berdiri diluar pintu.
Pemuda itu memiliki paras yang sempurna dan kulit putih cerah. Dia sangat tinggi dan ramping. Ketika dia menatap Gu Ruoyun yang baru saja membuka pintu, dia tersipu dan menatap Gu Ruoyun dengan hati-hati.
Dia adalah manusia yang menyelamatkan Ketua Klan? Aku tak menyangka dia sangat cantik…