Istri Liar Kaisar Jahat

Tiga Tahun (2)



Tiga Tahun (2)

3Zuo Shangchen mengangguk kemudian menggelengkan kepala lagi. Wajahnya penuh kecemasan dan tampak seperti ingin mengatakan sesuatu pada Gu Ruoyun. Akan tetapi, tenggorokannya tercekat dan dia tak bisa bersuara.     

Gu Ruoyun tidak memberi kesempatan untuk mengobrol saat menempatkan tangannya di salah-satu taji tulang yang menahan Zuo Shangchen di tiang batu. Lalu dia menarik nafas dalam-dalam.     

"Penjahat, kamu harus menahannya. Aku akan segera membawamu pulang!"     

Sret!     

Setelah Gu Ruoyun berbicara, dia menarik paksa dan taji tulang di telapak tangannya tercabut, mewarnai jubahnya dengan warna merah     

Zuo Shangchen merintih kesakitan. Wajah nakalnya kini sangat putih. Siapa yang akan mengira si penjahat yang indah dan tak tertandingi ini akan merasakan keadaan yang menyedihkan…     

Gu Ruoyun tak bisa menahan merasakan sakit di hatinya.     

"Masih ada tiga lagi. Aku hanya perlu mencabut taji-taji tulang ini dan kita bisa pergi. Ini pil, kamu harus menelannya. Pil ini dapat membantu menghentikan pendarahan."     

Zuo Shangchen kebingungan sesaat sebelum membuka mulut untuk menelan pil itu. Akan tetapi, matanya tetap tertuju pada pria di belakang Gu Ruoyun sepanjang waktu. Kegelisahan dalam matanya menjadi semakin pekat dan pekat…     

Sepertinya Gu Ruoyun tidak melihat tatapan matanya saat mencengkram taji tulang lain dan menariknya dengan paksa. Taji tulang itu tercabut bersamaan dengan sedikit daging dan darah segar yang langsung terlempar. Siapapun yang melihat ini juga akan merasa sangat kesakitan.     

Zuo Shangchen mengatupkan gigi menahan rasa sakit. Dia juga berusaha sangat keras untuk tidak merintih lagi! Akan tetapi, mencabut taji tulang tidak lebih sakit daripada ketika taji tulang itu dipaku ke tubuhnya…     

Dia sudah menanggung penderitaan yang lebih buruk daripada kematian, apa lagi yang perlu dia takutkan?     

"Masih ada dua lagi. Hei penjahat, kakakku sedang menunggumu di rumah."     

Gu Ruoyun bahkan membawa nama Gu Shengxiao untuk membantu Zuo Shangchen menanggung rasa sakit itu. Dia tahu pada saat ini, hanya Gu Shengxiao yang dapat membangkitkan tekad pria ini!     

Tentu saja, setelah mendengar ucapan Gu Ruoyun, mata Zuo Shangchen menyala. Lalu dia mengangguk dan mengucapkan kata, "Teruskan."     

Walaupun dia tidak dapat menyuarakan kata itu, Gu Ruoyun bisa memahaminya. Tangannya mendarat pada taji tulang di kakinya.     

Orang yang memaku Zuo Shangchen di tempat ini sangatlah kejam. Taji-taji tulang ini ditusukkan tepat ke dalam tulangnya. Seseorang dapat membayangkan rasa sakit yang harus dia tanggung! Gu Ruoyun tak tahu bagaimana Zuo Shangchen berhasil menanggung siksaan menyakitkan semacam ini.     

Mungkin Zuo Shangchen menolak kalah dari nasibnya!     

Dia menolak menerima kalau dia tak bisa melihat Gu Shengxiao selamat dengan matanya sendiri! Karena itu, dia menanggung siksaan ini dengan tekad.     

Sret!     

Gu Ruoyun mencabut taji tulang lagi dan ekspresi Zuo Shengxiao menjadi semakin pucat. Bibirnya sekarang berdarah karena digigit dengan keras. Dia tersandung dan tampak seperti akan ambruk kapan saja.     

"Masih ada satu yang tersisa, ini yang terakhir!"     

Gu Ruoyun menarik nafas dalam-dalam dan memberikan pil lagi pada Zuo Sangchen sebelum mengarahkan pandangannya ke taji tulang di kakinya. Tangannya sedikit gemetar tapi pada akhirnya dia berhasil memegang taji tulang tersebut.     

"Hmm…"     

Saat taji tulang terakhir dicabut, Zuo Shangchen tak bisa menahan rintihannya sekali lagi. Kemudian seluruh tubuhnya ambruk, tanpa sengaja mendarat di tubuh Gu Ruoyun.     

"Hei penjahat."     

Wajah Gu Ruoyun memucat karena terkejut. Lalu buru-buru mengeluarkan pil lagi dan memasukkannya ke dalam mulut Zuo Shangchen.     

Berkat kekuatan penyembuh pil yang banyak, tubuh Zuo Shangchen akhirnya pulih. Akan tetapi, darah di sekujur tubuhnya masih memperlihatkan siksaan yang dia tanggung selama beberapa hari terakhir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.