Jenjang Istimewa Tahap Awal (1)
Jenjang Istimewa Tahap Awal (1)
Karena itu, Raja Besar Hong Lian harus lenyap dari dunia ini. Dengan begitu keselamatan Keluarga Wen dapat terjamin!
"Lebih baik kalian berdua tidak melakukan hal gegabah," Tetua Ouyang mengamati keduanya sambil berbicara. "Sekarang Gubernur sangat marah. Jika kalian melakukan hal yang tak bisa diselesaikan, Gubernur mungkin akan melepaskan posisi kalian sebagai Pelindung Besar. Pertimbangkanlah kemungkinannya, kalian harus mempertimbankan hal ini dengan baik."
Tetua Wen tertawa dingin. "Mempertimbangkan? Tak ada yang perlu dipertimbangkan, Raja Besar Hong Lian harus mati!"
Tak peduli seberapa marah Gubernur, dia tak mungkin akan menghancurkan Keluarga Wen sebagai akibatnya! Disisi lain, Raja Besar Hong Lian, akan melakukan hal seperti itu.
Saat ini, Tetua Wen tak pernah menyangka bahwa sifat keras kepalanya akan menyebabkan hasil yang jauh lebih mengerikan daripada kehancuran keluarga mereka nantinya! Sayang sekali, dia hanya akan menyesal nanti. Jika dia menahan dirinya sedikit lebih awal, dia mungkin tidak akan menerima akhir yang tragis seperti itu...
Murong Yang tidak mengatakan apa-apa lagi. Namun, sangat jelas bahwa dia memiliki pemikiran yang sama seperti Tetua Wen.
Mereka tahu bahwa Raja Besar Hong Lian adalah sejenis orang yang akan menyimpan kebencian. Jika mereka membiarkan dia terus hidup, ada peluang besar dia akan mendatangi rumah Keluarga Murong untuk mengatasi mereka…
Tetua Ouyang mengerutkan kening saat secara tiba-tiba bertekad untuk memutuskan hubungan dengan kedua keluarga ini. Dia tak ingin terseret oleh dosa mereka. Lagipula, tidak ada permusuhan antara dirinya dengan Raja Besar Hong Lian, jadi dia tidak berniat berpartisipasi lebih jauh lagi dalam masalah ini…
Saat itu senja.
Sinar bulan sejernih air dan segalanya hening dan tenang.
Qianbei Ye menatap wanita yang tertidur di sampingnya dan memeluknya dengan erat. Lalu bibirnya melengkung menjadi senyuman. "Yun'er, maaf, aku masih punya masalah penting untuk diselesaikan, jadi aku akan pergi setelah ini. Saat aku menyelesaikannya, aku akan mencarimu lagi!"
Dia mengira Gu Ruoyun sudah tertidur, itulah mengapa dia mengatakannya. Namun, setelah dia berbicara, si wanita, yang matanya tertutup, tiba-tiba membuka mata. Matanya langsung menoleh pada wajah tampan pria itu.
"Xiao Ye, kamu masih tak ingin mengatakan segalanya padaku."
"Yun'er?"
Qianbei Ye terkejut. Dia tak menyangka Gu Ruoyun masih bangun. Dia memeluk tubuh Gu Ruoyun dengan kuat.
"Masalah yang akan aku lakukan sangatlah berbahaya. Jika kamu mengikutiku, aku tak akan merasa tenang akan keselamatanmu."
"Xiao Ye," Gu Ruoyun mengangkat matanya dan menatap wajah rupawan pria itu. "Sejak aku memutuskan menerima dirimu, aku tak pernah menyembunyikan apapun darimu. Disisi lain, kamu selalu memilih menyelesaikan segalanya sendiri dan tidak ingin aku menemanimu."
"Aku tahu kekuatanku tidak begitu besar tapi aku akan terus mengusahakannya. Selama aku bisa membantumu, aku akan meningkatkan kekuatanku dengan cepat, sekalipun harus membahayakan hidupku."
Suara Gu Ruoyun dipenuhi keyakinan dan tidak memiliki sikapnya yang dingin seperti biasanya. Itu agak menyentuh.
"Yun'er, maafkan aku." Qianbei Ye memandang wanita dalam pelukannya dengan meminta maaf. "Aku…"
"Xiao Ye!"
Sebelum Qianbei Ye menyelesaikan kalimatnya, Gu Ruoyun memotong ucapannya.
"Kita sudah bertunangan jadi itu artinya kita harus menghadapi segalanya bersama! Selain itu…" Gu Ruoyun berhenti. "Bukankah kamu terluka baru-baru ini?"
Qianbei Ye tertawa getir. Pada akhirnya aku tak bisa menyembunyikan lukaku darinya.
Aku menjauh darinya karena tak ingin dia melihat cederaku agar dia tidak perlu khawatir tentangku.