Istri Liar Kaisar Jahat

Qianbei Ye Kembali (2)



Qianbei Ye Kembali (2)

2Pengemis yang dimaksud Su Lin tentu saja adalah, Mengmeng.     

Mengmeng memang sanat kuat, lalu kenapa? Selama dia tidak mencapai jenjang transformasi kesembilan, dia tak bisa dibandingkan dengan Neraka.     

"Hewan roh ini tidak seperti hewan roh lainnya."     

Di meja juri, tatapan Pelindung Kiri tetap tertuju pada Mengmeng saat sinar aneh melintas di matanya.     

"Jika aku bisa mengirim hewan roh ini kepada Tuan Muda sebagai hadiah, ini pasti akan membuat Tuan Muda senang!"     

Kelinglungan melintas di mata Pelindung Kiri ketika memikirkan tentang pria rupawan berambut perak yang memakai jubah merah tua itu. Lalu hatinya mengeras dengan tekad untuk merampas Mengmeng.     

Demi Tuan Muda, apa yang salah dengan menjadi penjahat yang merampok harta orang lain? Tambahan pula, hewan roh milik Gu Ruoyun telah melukai Serigala Salju Perak jadi dia harus mendapatkan hewan roh ini sebagai gantinya!     

Jelas bahwa ide Pelindung Kiri berbeda dari Su Lin.     

Walaupun Serigala Surga Perak sangat penting baginya, itu hanya terbatas pada kekuatan Serigala Surga Perak. Jika dia kehilangan satu Serigala Surga Perak sebagai ganti makhluk kecil itu, dia tidak akan menganggapnya sebagai kerugian.     

Nyatanya, itu akan menjadi keuntungan besar!     

Tentu saja, Mengmeng tidak tahu pemikiran Pelindung Kiri. Dia terus melempar Serigala Surga Perak ke panggung sekali lagi. Pada saat itu, kepala Serigala Surga Perak terbelah dua, melumuri seluruh panggung dengan darah.     

Serigala Surga Perak meratap dengan sedih sebelum kehilangan nyawanya.     

Akan tetapi, si makhluk kecil, terus memukul tubuhnya seolah-olah tak tahu arti keletihan sampai tubuh besar itu berubah menjadi setumpuk daging cincang. Lalu kerumunan menatap dengan takut saat makhluk kecil itu perlahan-lahan turun dari panggung dan meloncat senang ke arah Gu Ruoyun.     

"Temui aku saat kamu sudah selesai mandi."     

Ketika Gu Ruoyun melihat si makhluk kecil yang berlumuran darah dan otak, dia menghentikan makhluk kecil itu sambil berkata dengan jijik.     

Wajah si makhluk kecil langsung penuh kesedihan. Dia mencicit serta berteriak dan ekspresi menyedihkan di wajah kecilnya menarik belas kasihan banyak orang. Mereka merasa sulit untuk membandingkan makhluk kecil bodoh namun menggemaskan ini dengan iblis kecil sesaat yang lalu…     

"Nona Gu." Dong Fang menatap keadaan menyedihkan Serigala Surga Perak dan menelan ludah dengan susah-payah, "Hewan roh milikmu memang punya perangai yang sangat menakutkan."     

Mendengar ini, si makhluk kecil merasa agak jengkel dan melotot marah pada Dong Fang.     

Dong Fang melompat ketakutan dan terhuyung ke belakang, tidak berani menyinggung makhluk kecil berperangai buruk itu.     

"Hahaha, Gu Ruoyun, kamu dalam masalah besar sekarang, kamu tamat!"     

Setelah Serigala Surga Perak mati, Su Lin tidak hanya tidak merasa sedih, dia bahkan tertawa gila. Tawanya membawa keangkuhan dan kesombongan dengan dosis racun yang banyak.     

"Serigala Surga Perak bukanlah hewan yang bisa kamu bunuh kapanpun kamu ingin. Kamu ditakdirkan memiliki akhir yang mengerikan setelah membunuh Serigala Surga Perak!"     

Kerumunan menduga Su Lin pasti sudah jadi gila dan tak bisa menerima situasi yang menyebalkan ini. Hanya Gu Ruoyun yang memahami apa yang dimaksud Su Lin sebenarnya.     

Su Lin sudah memberitahunya, Serigala Surga Perak adalah pinjaman dari Neraka. Jika dia membunuhnya, orang-orang dari Neraka tak akan pernah membiarkannya lolos.     

Akan tetapi…     

Gu Ruoyun tersenyum tenang dan menjawab dengan suara yang hanya bisa didengar mereka berdua, "Kematian Serigala Surga Perak mempunyai kaitan yang lebih besar denganmu, bukankah begitu? Tambahan, semua orang mungkin mengira Mengmeng baru saja membunuh hewan roh milikmu tetapi tak ada yang tahu pemilik asli Serigala Surga Perak. Neraka tidak akan begitu bodoh untuk maju dan mengakui kalau Serigala Surga Perak sebenarnya adalah milik mereka. Kalau tidak, martabat mereka akan mengalami penurunan yang menghancurkan!"     

Tawa Su Lin langsung terhenti. Kemudian dia menatap Gu Ruoyun dengan ekspresi buruk di wajahnya serta mengepalkan tinju dengan erat saat matanya penuh dengan kedengkian.     

"Su Lin." Gu Ruoyun menatapnya sekali lagi dan berkata, "Kamu sudah kalah. Aku harap sekarang kamu bisa memenuhi kontrak hidup atau mati antara kita berdua."     

Kontrak hidup atau mati?     

Mata Su Lin semakin dipenuhi kebencian dan wajahnya menjadi pucat pasi. Tiba-tiba, dia tertawa dingin dan berseru dengan berani, "Kontrak hidup atau mati? Apa itu? Aku tak pernah menandatangani kontrak hidup atau mati!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.