Raja Daerah Yang Tidak Setia (2)
Raja Daerah Yang Tidak Setia (2)
Senyum di wajah Su Lin berubah dari merendahkan menjadi kedengkian saat menatap Gu Ruoyun yang tengah ditelan pusaran.
Su Lin sudah bisa melihat wanita mulus dan sempurna itu mati karena tercabik-cabik…
Akan tetapi, Su Lin tidak bisa terus puas diri begitu lama. Tiba-tiba ada secercah sinar yang menembus pusaran tersebut dengan kekuatan yang menghancurkan bumi, membelah pusaran tersebut.
Krek!
Panggung arena juga terbelah dua karena sinar raksasa dari sebuah bilah pedang. Cahaya berwarna putih menyinari wajah jahat Su Lin dan rasa tidak percaya di matanya terlihat jelas…
Kilatan jubah hijau perlahan-lahan keluar dari cahaya tersebut. Jubah wanita itu robek seakan-akan telah dipotong-potong oleh pisau yang sangat banyak. Namun, tak peduli seberapa malangnya dia terlihat, penampilannya tidak menutupi sosoknya yang mulus dan sempurna.
"Kamu…" Su Lin sangat terkejut hingga tak bisa berkata-kata.
Dia sungguh tak bisa mengerti bagaimana wanita ini berhasil membelah pusaran tersebut!
Namun, dia segera tersadar dan seringai tersungging di bibirnya. "Gu Ruoyun, aku benar-benar telah meremehkan dirimu, ternyata kamu lebih kuat dari Leng Shang! Meskipun demikian, memangnya kenapa? Kamu tak akan sanggup menahan sisa seranganku!"
Kali ini, Su Lin tidak berlebihan.
Tentu saja, semua orang tahu bahwa kultivator jenjang istimewa tahap akhir tak akan sanggup mengalahkan kultivator jenjang murni tahap awal! Kecuali kalau orang tersebut memiliki senjata spiritual!
Kecuali…
Ketika Su Lin melihat pedang patah di tangan Gu Ruoyun, hinaan di matanya meningkat.
Atas dasar apa dia sanggup mengalahkanku dengan pedang rusak yang hanya punya pangkalnya dan tidak ada mata pisaunya?
Wush!
Gu Ruoyun tidak peduli dengan pidato karena dia langsung menyerang Su Lin!
Gu Ruoyun mengayunkan pedang patah di tangannya dan sinar tajam langsung menembus ke langit. Sinar itu berputar bagaikan topan di sekeliling Su Lin.
Ketika Su Lin yang sangat percaya diri, merasakan kekuatan dari sinar pedang tersebut, akhirnya ekspresinya menampakkan perubahan. Dia tak lagi berani bertingkah angkuh dan dengan cepat menarik pedangnya. Terdengar suara keras saat sinar pedang yang dilepaskan Gu Ruoyun bertabrakan dengan pedang panjang milik Su Lin sebelum menghilang dari pandangan!
"Apa Su Lin… mengeluarkan pedangnya?"
Berbeda dengan menghilangnya sinar pedang tersebut, hal yang lebih mengejutkan adalah Su Lin mengeluarkan pedangnya!
"Jika tebakanku benar, pedang itu adalah senjata spiritual kelas menengah yang dimiliki Keluarga Su! Kemampuan apa yang dimiliki Gu Ruoyun sehingga membuat Su Lin mengeluarkan pedangnya?"
"Tidak, itu tidak benar, kekuatan Gu Ruoyun tidak sehebat itu tetapi pedang di tangannya adalah hal yang berbeda. Pedang itu memiliki energi spiritual yang sangat kuat! Kemungkinan pedang patah miliknya pasti adalah senjata spiritual juga! Tak heran dia berhasil keluar dari pusaran!"
"Sepertinya kompetisi ini akan menjadi semakin menarik. Aku tak tahu bagaimana Gu Ruoyun bisa memiliki senjata spiritual kuat seperti itu! Mungkinkah dia juga mencuri senjata spiritual itu dari Neraka?"
...
Su Lin clutched her sword in a tight grip as her chest rose and fell continuously. Her eyes were filled with a deep hatred!
Su Lin mencengkram pedangnya dengan erat saat dadanya terus jatuh bangun. Matanya penuh dengan kebencian mendalam!
Jelas bahwa mengeluarkan pedangnya adalah penghinaan bagi Su Lin.
Penyebab dari penghinaan ini adalah wanita di hadapannya…
"Gu Ruoyun, aku tak akan membiarkanmu mempermalukanku lagi!" Dia menenangkan kemarahan berapi-api di hatinya saat menatap Gu Ruoyun dengan angkuh. "Aku akan mengalahkanmu dengan tiga kali serangan!"
Saat Su Lin selesai bicara, dia tak lagi menyia-nyiakan waktu dan menyerbu ke arah Gu Ruoyun bagaikan sambaran petir.
Pada saat itu, kerumunan merasa seolah-olah penglihatan mereka menjadi kabur dan Su Lin yang memakai jubah putih menghilang. Ketika dia muncul lagi, dia sudah berada di depan Gu Ruoyun. Pedang panjang di tangannya mengeluarkan sinar berwarna biru seolah-olah seekor naga biru melompat keluar darinya, bermaksud menelan Gu Ruoyun hidup-hidup!