Raja Besar Hong Lian Tiba (1)
Raja Besar Hong Lian Tiba (1)
Kerumunan terdiam. Tak ada yang berani menyuarakan keberatan.
Wajah mulus namun cantik Gu Ruoyun dipenuhi senyum kecil ketika melihat ekspresi di wajah mereka. "Baiklah, karena kalian tidak keberatan, mulai sekarang aku akan membuat keputusan untuk Daerah Blok Utara!"
Satu-satunya orang di dalam ruangan itu yang menentang Gu Ruoyun secara terbuka adalah Tetua Agung dan dia kini bahkan tidak bisa berdiri setelah ditindih oleh Raja Hewan. Dia tidak bisa berbicara dan telah diangkat oleh beberapa pelayan Keluarga Lan.
Tuan Tua dari Keluarga Lan menghela nafas pelan tetapi tak mengatakan apa-apa. Dia berfirasat bahwa segala yang dilakukan Tetua Agung hari ini pastinya akan menyebabkan kehancuran seluruh Keluarga Lan suatu saat nanti.
"Haha," Pak Tua Jiang tertawa sambil memberi selamat pada Gu Ruoyun dengan tulus, "Selamat, Gadis Gu. Daerah Blok Utara sekarang dapat dianggap telah bersatu ditanganmu. Selain itu, seorang pria tua seperti diriku tidak akan keberatan memiliki Raja Besar seperti dirimu."
Gu Ruoyun tersenyum tetapi tak mengatakan apa-apa. Kini matanya yang jernih dan dingin tertuju pada Tetua Agung yang telah dibawa pulang kerumah. Kemudian sinar dingin melintas di matanya.
Tuan Tua Keluarga Lan menghela nafas dan menggelengkan kepala putus asa. Dia menatap Gu Ruoyun lagi sebelum berbalik dan pergi. Langkah kakinya yang lemah jelas menunjukkan usianya yang sudah tua.
"Nona Gu." Mu Youyou perlahan melangkah ke depan. Ada sinar yang tak terbaca di matanya yang indah. "Meski aku kesini untuk mewakilkan kakekku dalam perjamuan, aku perlu kembali dan mendiskusikannya dengan kakek apakah Keluarga Mu akan melayanimu sebelum membuat keputusan. Bagaimana?"
Gu Ruoyun mengangkat bahu dan tersenyum tak peduli. "Terlepas dari hasil diskusi Keluarga Mu, keputusanku akan tetap sama."
Ini artinya, tak peduli apapun yang terjadi, Keluarga Mu harus melayaninya. Jika tidak, tak akan ada tempat untuk mereka di Daerah Blok Utara!
Selanjutnya, daratan utama ini selalu menghargai yang kuat. Karena itu, Gu Ruoyun tak melihat kesalahan apapun dalam keputusannya.
"Seharusnya begitu."
Sementara itu, sosok kejam sedang berdiri tegak di tengah udara di luar gerbang kota. Jubah merahnya berkibar pelan bersama angin saat wajah tampan pria itu menyala dengan senyuman. "Karena Yun'er datang ke Daerah Blok Utara, dia pasti menuju ke Rumah Bangsawan Obat."
Hati Raja Besar Hong Lian dipenuhi kebahagiaan saat memikirkan putri yang sudah lama tidak dia jumpai. Dia menghela nafas perlahan sebelum jubah merahnya melesat melalui langit bagaikan api, yang bergegas menuju Rumah Bangsawan Obat terdekat…
...
Di aula pertemuan Keluarga Lan, Tetua Agung memiliki ekspresi suram di wajahnya saat duduk di kursi kayu. Ekspresinya adalah pemandangan yang luar biasa buruk untuk dilihat ketika wajah tuanya masih membawa rona hijau keabu-abuan yang menolak untuk menghilang.
"Tetua Agung, kupikir kita harus membiarkan masalah ini untuk sementara."
Tuan Tua menghela nafas pelan dan menggelengkan kepala putus asa.
Hal yang disayangkan adalah walaupun dia merupakan Tuan Tua Keluarga Lan, dia tidak bisa mengendalikan dewan tetua. Jika tidak, dia tidak perlu berunding dengan Tetua Agung atas pendapatnya! Tuan Tua benar-benar yakin bahwa dengan menjadikan Gu Ruoyun musuh itu tidak akan berakhir baik bagi Keluarga Lan.
"Membiarkan masalah ini?" Tetua Agung menyeringai. "Bagaimana mungkin kita membiarkan masalah ini? Aku tak akan pernah membiarkan anggota Rumah Bangsawan Obat dengan ini! Selain itu, karena kita sudah menentangnya, dia tidak akan melepaskan kita kecuali kalau kita membasmi dirinya!"
Tuan Tua mengernyitkan kening perlahan saat melanjutkan bicara, "Tetua Agung, seharusnya kamu bisa merasakan kekuatan pria setengah baya yang gemuk itu. Jika tebakanku benar, dia sudah berada diatas jajaran Martial Supreme!"