Perasaan Yang Mendalam (6)
Perasaan Yang Mendalam (6)
Hati Qianbei Ye penuh kebahagiaan ketika menaikkan tangannya dan menarik Gu Ruoyun dalam pelukan. Kemudian dia membawanya ke tempat tidur besar dan dengan hati-hati membaringkannya. Gerakannya sangat lembut seolah-olah sedang memegang permata yang berharga, takut kalau dia akan secara tidak sengaja menyakitinya.
"Yun'er..."
Dengan lembut dia menggumamkan nama Gu Ruoyun lalu membungkuk untuk mencium bibirnya. Saat bibir mereka bertemu, Qianbei Ye menyebarkan energi mentalnya ke seluruh Rumah Bangsawan Obat.
Jelas Qianbei Ye telah meningkatkan kewaspadaannya karena kegagalannya yang sebelumnya. Jika ada orang yang mendekati kamar tidur ini, dia akan segera merasakannya.
Gu Ruoyun menutup mata perlahan dan menyerahkan dirinya pada ciuman lembut Qianbei Ye. Tepat ketika dia berada di puncak kenikmatan, dia merasakan sensasi hangat yang mengalir dari perut bagian bawahnya, menyebabkan tubuhnya bergetar.
"Xiao Ye, aku..."
Qianbei Ye melepaskan bibirnya dan menatap dengan penuh cinta pada wanita yang berbaring di bawahnya. Dia menaikkan kening dan bertanya, "Ada apa? Jangan khawatir, tak ada yang akan mengganggu kita sekarang."
"Bukan begitu…" Gu Ruoyun terlihat sedikit malu sambil menjawab dengan pelan, "Kupikir… aku datang bulan."
Qianbei Ye tertegun dengan jawaban Gu Ruoyun. Kemudian dia mencium aroma darah samar di udara. Aroma itu hampir dapat dilihat karena melayang di dalam kamar tidur...
Kemungkinan tak ada pria lain di dunia ini yang begitu tidak beruntung seperti Qianbei Ye.
Pada saat pertama kali, tepat ketika cintanya telah memasuki jurang yang dalam, ayah mertuanya sendiri menghancurkan pesta dan mengganggunya. Dia tidak punya pilihan selain menekan semua dorongan dan menahan diri. Kali ini, dia telah melakukan banyak tindakan pencegahan dan menolak membiarkan orang lain mengganggu mereka. Siapa yang menduga Gu Ruoyun akan menstruasi sekarang...
Jauh di lubuk hatinya, Qianbei Ye hampir menjadi gila tetapi dia tak menunjukkannya di wajahnya. Sebagai gantinya, dia menarik selimut ke tubuh Gu Ruoyun dan dengan lembut menarik wanita itu lebih dekat ke dalam pelukannya. Lalu dia tersenyum dan mengatakan, "Sekarang sudah larut, mari kita istirahat."
Gu Ruoyun mengangguk pelan tapi tak bisa menghapus rasa malu dari wajahnya. Dia tak pernah menyangka menstruasinya akan tiba pada waktu yang sangat… disayangkan…
Sekarang Qianbei Ye merasa sangat tidak nyaman karena sedang memeluk kekasihnya tetapi tak bisa melakukan apapun. Itu adalah perasaan yang hampir tak bisa ditahan namun dia tak bisa menyakiti Gu Ruoyun. Yang bisa dia lakukan adalah memfokuskan semua energi mentalnya untuk secara paksa menekan tekanan dan mendorongnya kembali ketempat asalnya.
Meskipun ada banyak malam ketika Qianbei Ye memeluk Gu Ruoyun untuk tidur seperti ini, saat itu Gu Ruoyun belum setuju untuk menyerahkan diri padanya. Oleh sebab itu, dia dapat menahannya. Namun, kini, jelas dia telah menerima izin dari Gu Ruoyun tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Siapa yang bisa menanggung rasa frustrasi semacam ini?
Qianbei Ye menghembuskan nafas dan senyum kecut tersungging di bibirnya. Dia menarik lengannya lebih dekat dan memeluk wanita itu semakin erat.
"Xiao Ye..."
Gu Ruoyun berusaha berbicara tetapi kata-kata tidak keluar darinya.
"Yuner," Tatapan Qianbei Ye mendarat pada wajah anggun dan jernih milik wanita itu. Mata merahnya penuh dengan senyum lembut. "Selama aku bisa memelukmu dalam tidur, itu sudah cukup bagiku. Jangan khawatir, karena kamu sudah berjanji untuk bersamaku, aku tidak khawatir tentang saat ini."
Gu Ruoyun menempatkan kepalanya di dada pria itu ketika senyum lembut terlihat di bibirnya. "Saat aku menemukan Ibu, kita bisa menikah…"