Istri Liar Kaisar Jahat

Bukti (4)



Bukti (4)

2Saat Gu Ruoyun memandang wajah rupawan pria itu, kehangatan memenuhi hatinya saat wajah anggun dan indahnya tersenyum, "Sebenarnya, itu bukanlah tugas yang sangat sulit. Aku ingin memintamu membawa Yu'er kesini, mengetahui kelincahanmu pasti sangat cepat. Saat semua orang sudah terkumpul, kita akan pergi ke rumah Keluarga Xia. Sekarang aku telah mengumpulkan semua bukti, aku tidak perlu merasa cemas apakah Supreme Jin atau Mo Shangfei akan membantu Keluarga Xia."     

Inilah persoalan yang paling Gu Ruoyun khawatirkan.     

Tentu saja, dia tidak khawatir akan dikalahkan oleh Supreme Jin tapi Gu Ruoyun tidak mau menjadikannya musuh. Karena itu, dia tidak melakukan pergerakan apapun terhadap Keluarga Xia.     

"Kalau begitu aku akan pergi besok. Aku akan kembali dalam tiga hari."     

Qianbei Ye menatap Gu Ruoyun dengan tidak sabar dan berkata dengan sedih, "Yun'er, kita tidak bertemu untuk waktu yang lama. Kamu tidak akan tega menyuruhku pergi hari ini, benarkan?"     

"Terserah padamu."     

Gu Ruoyun mengangkat bahu dan berbalik dari Qianbei Ye.     

Saat itu malam yang sepi.     

Cahaya bulan yang jernih dan dingin menerangi ruangan, menyinari tubuh wanita muda itu. Pada saat ini, Gu Ruoyun tak tahu mengapa tapi hatinya menjadi bahagia saat merasakan suasana yang tenang itu. Dia membuka mulut untuk berbicara tapi saat itu, sebuah tangan terulur dari depannya dan menariknya ke dalam pelukan hangat.     

Pria itu merendahkan kelopak matanya dan memandang wanita dalam pelukannya, melengkungkan mulut menjadi senyuman. Mata merahnya dipenuhi kehangatan dan rambutnya yang keperakan terlihat semakin terang di bawah cahaya bulan.     

Pria itu terlihat begitu indah seolah-olah baru saja keluar dari lukisan. Pemandangan itu sangat mengagumkan sehingga orang akan merasa sulit untuk mengalihkan pandangan.     

"Yun'er, ayo tidur bersama malam ini, bagaimana?"     

Senyum pria itu menjadi semakin indah ketika merasakan tubuh wanita itu menegang. Jarinya yang panjang dan ramping membelai rambut lembut milik wanita itu.     

Gu Ruoyun menutup matanya dengan lembut. Ketika dia membuka matanya lagi, bola matanya yang jernih dan dingin menampakkan keyakinan.     

Dia mengangkat kepala pada pria di depannya dan matanya dipenuhi senyuman.     

"Baiklah!"     

Qianbei Ye tersenyum bahagia. Senyuman itu begitu indah sehingga terlihat seperti bunga yang mekar. Dia bergumam pelan, "Ayo ke tempat tidur, Yun'er. Aku akan memulai perjalan ke Daratan Utama Roh Barat besok pagi dan membawa Yu'er kesini."     

Kemudian dia memeluk pinggang Gu Ruoyun, menggendongnya dan dengan lembut meletakkannya di tempat tidur…     

Malam itu, Gu Ruoyun sama sekali tidak bisa tertidur karena benaknya dipenuhi kegugupan. Namun, hal baiknya adalah pria itu hanya berbalik dan menariknya ke dalam pelukan dan tidak mencoba melakukan apapun. Ini membuat hati Gu Ruoyun terasa sedikit lebih tenang.     

Hari berikutnya.     

Pagi-pagi sekali.     

Pasangan yang tertidur itu terbangun oleh suara bising yang sangat tiba-tiba. Kemudian mereka mendengar suara marah.     

"Gadis sialan mana yang berani bertingkah sebagai muridku? Keluarlah sekarang juga!"     

Suara itu terdengar sangat akrab bagi Gu Ruoyun.     

Dia buru-buru membuka mata dan berbalik ke arah pria tua geram berpakaian putih yang baru saja menyerbu ke dalam ruangan.     

"Suhu?"     

Gu Ruoyun seketika tertegun sebelum bergegas berdiri dari tempat tidur. Hatinya dipenuhi kebahagiaan, dia tidak menyangka Dokter Suci akan menampakkan diri begitu cepat. Ini diluar harapannya.     

Bai Zhongtian sangat marah ketika melihat wanita di tempat tidur itu. Dia melemparkan tinjunya dengan kekuatan ekstrim.     

"Gadis sialan, memangnya siapa kamu sehingga memanggilku suhumu?"     

BUM!     

Pada saat itu, sinar merah melintas dan melindungi Gu Ruoyun dari serangan tersebut.     

Sejenak tidak melakukan pertahanan, Bai Zhongtian terhuyung ke belakang. Dia mengangkat kepala dan menatap dengan terkejut pada pria berambut perak yang berpakaian merah itu. Tatapannya perlahan menjadi serius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.