Kebenaran (2)
Kebenaran (2)
Kata-kata itu memukul Xia Chuxue bagaikan sambaran petir di hari yang cerah, membuat dia terhuyung beberapa langkah ke belakang saat wajah pucatnya menjadi semakin pucat. Dia tak bisa percaya bahwa; ibunya, yang merupakan kekasih masa kecil ayahnya, memiliki hubungan gelap dengan pria lain?
"Tian Xing, keluarlah! Bagaimana jika Xia Ming tahu? Kita akan berakhir!"
Di dalam ruangan, ekspresi Qiu Na penuh kepanikan sambil cepat-cepat berusaha mendorong si Peramal keluar dari pintu. Namun, si Peramal malah mengulurkan tangan dan menggenggam erat tangan Qiu Na dengan kehangatan dan kasih sayang di matanya.
"Nana, jangan khawatir, aku tidak akan pernah membiarkan siapapun tahu tentang kita atau aku akan menghancurkan hubungan antara kalian berdua. Lagi pula, selain untuk melihatmu, tujuanku datang kesini karena aku ingin melihat putri kita. Dulu, aku membuat kebohongan untuk mencegah agar putri kita tidak diganggu oleh Keluarga Xia. Sayangnya, pria tua dari Keluarga Xia itu sama sekali tidak percaya pada ucapanku dan bahkan mengutus pengawalnya untuk menyelidiki diriku. Karena ini, aku tak punya pilihan selain kabur ke negeri asing. Aku pikir aku bisa kembali kesini setelah kematiannya namun kamu terus mendorongku keluar. Nana, apa aku sudah tidak berguna bagimu sehingga aku tak bisa melihatmu lagi?"
Ekspresi Qiu Na menjadi semakin pucat. Tahun itu, ketika Tuan tua dari Keluarga Xia masih hidup, dia adalah seorang kultivator yang setara dengan Supreme Jin. Karena itu, Qiu Na meyakinkan Tian Xing, si Peramal, untuk melarikan diri ke negeri asing. Akan tetapi, tak ada yang menyangka Tuan tua akan berakhir mati karena penyakit aneh meski mereka sudah mengupayakan yang terbaik untuk menyembuhkannya. Karena Tuan tua Xia tidak lagi bersama dengan Keluarga Xia, mereka tertinggal bersama Xia Ming yang merupakan seorang kultivator yang tidak cakap!
Akan tetapi, sekarang Keluarga Xia memiliki bantuan dari Supreme Jin!
Mereka juga mempunyai Hewan Ilahi yang menakutkan yaitu, Burung Vermilion.
Oleh karena itu, bahkan sampai sekarang Qiu Na tidak berani membiarkan Xia Ming mengetahui kebenarannya.
"Tian Xing, aku mohon padamu, tolong jangan tunjukkan wajahmu lagi disini, aku…"
BUG!
Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dan ekspresi Qiu Na sangat berubah. Wajahnya berkerut ketika melihat wanita berpakaian putih di ambang pintu. Dia bertanya dengan suara bergetar, "Xue'er, apa yang kamu lakukan disini?"
Xia Chuxue tertawa dingin dan melotot pada sepasang orang dewasa di dalam ruangan itu, "Jika aku tidak ada disini, aku tidak akan mendengar percakapan kalian! Ibu, apa kamu tak tahu kalau kamu itu menjijikkan? Melakukan hal seperti itu, kamu tidak lain adalah seorang pelacur!"
"Xue'er," Si Peramal masih sedikit terkejut ada kemunculan Xia Chuxue. Ketika dia mendengar kata-kata itu, dia tak bisa menahan untuk mengerutkan keningnya, "Apakah begitu caramu berbicara dengan ibumu? Tidakkah kamu tahu betapa sulitnya yang harus ibumu tanggung selama bertahun-tahun demi dirimu?"
"Tutup mulutmu!"
Xia Chuxue melotot kejam padanya, "Pergilah dari sini, aku ingin kamu segera pergi dari rumah Keluarga Xia sekarang juga!"
"Xue'er," Qiu Na menganga saat berusaha berbicara tapi ketika melihat kebencian di mata putrinya, dia merasa seolah-olah ada semangkuk air dingin yang baru saja dituangkan ke dalam hatinya, membuat rasa dingin yang menembus bergegas masuk ke seluruh tubuhnya, "Maafkan aku, kala itu, ayahmu yang melanggar janjinya. Dia membuangku demi mendapatkan gelar sebagai Tuan Muda Xia dan menggunakan berbagai macam rencana untuk mendapatkan hati dari Nona Mo. Aku membencinya karena melakukan hal itu. Kemudian tak sengaja aku bertemu dengan si Peramal, Tian Xing, secara kebetulan dan karena itulah, kami bersama."
"Akan tetapi, aku masih mencintai ayahmu. Karena itu, ketika dia ingin menjadikanku selirnya, aku sangat bahagia. Aku memahami situasinya ketika aku tiba di rumah Keluarga Xia bahwa jalang adalah Tuan sejati dari Keluarga Xia dan aku hanyalah sekedar selir!" Saat Qiu Na berbicara, tatapan kebencian melintas di matanya, "Bahkan Tuan tua Xia hanya mengakui satu menantu! Dia selalu mengejar Xia Ming ke kamar tidur jalang itu di tengah malam! Aku tidak ingin kesepian jadi aku berselingkuh dengan Tian Xing, si Peramal. Setelah saat itu, aku hamil."
Tahun itu, Xia Ming yang membuat rencana besar terhadap Nona Mo untuk melindungi posisinya. Namun, Qiu Na tak pernah menyalahkan Xia Ming karena hal itu.