Istri Liar Kaisar Jahat

Tuduhan Palsu (4)



Tuduhan Palsu (4)

2BUM!     

Wajah tua Tetua Huang membeku di tempat dan dia tak lagi mendengar apapun dari perbincangan tersebut. yang bisa dia dengan hanyalah nama 'Huang Feifei' yang disebut dengan jelas oleh seorang pria bersuara vulgar. Wajahnya langsung berubah muram.     

Ini… bagaimana mungkin?     

Feifei sendiri yang telah merencanakan semua masalah ini?     

Meskipun begitu, bagaimana Gu Ruoyun berhasil merekam suara itu dengan hiasan permata tersebut?     

"Kamu menjebakku!" Huang Feifei tersadar dari keterkejutannya dan berteriak pada Gu Ruoyun, "Jangan mengira kamu bisa membuktikan bahwa aku yang telah mengutus orang-orang itu hanya dengan hiasan permata itu! Aku tak pernah melakukan hal seperti itu. ayah, tolong bawa jalang ini! Dia benar-benar berani memberi tuduhan palsu padaku. Aku harus memotongnya menjadi ribuan keping!"     

Tepat ketika Huang Feifei berbicara, dia menyerbu ke arah Gu Ruoyun seolah telah dikuasai oleh kegilaan. Dia berlari dengan taring yang dipamerkan dan cakar yang diacungkan ke arah hiasan permata di tangan Gu Ruoyun.     

"Huang Feifei, berhenti disana!"     

BUM!     

Gelombang energi yang kuat memukul tubuh Huang Feifei. Dia terhempas sebelum dia meraih Gu Ruoyun. Kemudian sosok tua turun dari langit sambil menatapnya tanpa emosi.     

"Huang Feifei, kamu sungguh hebat bukan? Kamu bahkan akan menjebak tamu Sekte Obat?"     

Gao Lin menaikkan sudut bibirnya menjadi senyuman dingin sambil menatap wanita berpakaian kuning yang tergeletak di tanah. Suaranya ketus dan dingin.     

Semua saksi sangat terkejut, terutama mereka yang memprovokasi Gu Ruoyun. Mereka mulai gemetar karena sama sekali tak pernah menyangka akan terlibat dalam kejadian ini!     

Kebanyakan, mereka telah memberi bukti palsu terhadap Gu Ruoyun di depan Suhu Sekte!     

"Dia memberi tuduhan palsu terhadap diriku." Huang Feifei menggertakkan gigi dengan keras dan melotot pada Gu Ruoyun, "Aku, Huang Feifei, tidak pernah melakukan hal seperti itu. Semua bukti ini telah dia buat sendiri!"     

Aku tidak akan mengaku. Selama aku tidak mengaku, wanita ini tidak bisa melakukan apapun padaku!     

Pada saat ini, Huang Feifei melewatkan kegugupan di wajah Tetua Huang karena seluruh fokusnya adalah mempertahankan diri.     

"Dibuat sendiri? Hehe, Huang Feifei, apa kamu pikir aku bodoh? Apa kamu sungguh berpikir kamu dan ayahmu adalah orang yang membuat keputusan disini?" Gao Lin tertawa dingin, "Hiasan permata milik Gadis Gu adalah senjata ilahi dan bisa merekam percakapan apapun. Aku membaca tentang senjata ilahi ini di buku kuno. Pada titik ini, apa kamu masih ingin mengklaim bahwa dia memberi tuduhan palsu padamu?"     

Senjata ilahi?     

Wush!     

Setelah mendengar kata-kata ini, ekspresi Huang Feifei berubah pucat dan dia terlihat sangat menakutkan. Akan tetapi, dibawah kengerian tersebut bersemayam kedengkian.     

"Gu Ruoyun!"     

Akhirnya Tetua Huang mendapatkan kesadaran dan melotot penuh benci pada wajah mulus dan cantik Gu Ruoyun. Dia menggertakkan gigi dan bertanya, "Kamu punya bukti di tanganmu jadi mengapa kamu bertingkah seperti tak punya?"     

"Kapan aku bertingkah seolah aku tak punya bukti?" Gu Ruoyun mengangkat bahu, "Jika aku tak punya bukti, akankah aku menyarankan taruhan ini?"     

"Kamu…" Tetua Huang menggila dengan amarah dan wajah tuanya dipenuhi kedengkian, "Aku pikir untuk melepaskanmu jadi awalnya aku menolak taruhan tersebut, jelas kamu menghembuskan nafas lega. Itu menunjukkan kamu memiliki perasaan bersalah!"     

Tetua Huang pikir Gu Ruoyun sengaja bertingkah merasa bersalah untuk memaksanya mengalah atas taruhan ini. Dengan begitu, Gu Ruoyun dapat melarikan diri dari bencana. Siapa sangka dia benar-benar memiliki bukti di tangannya? Jika memang begitu kasusnya, mengapa dia bertingkah seolah-olah tidak mempunyai bukti?     

Gu Ruoyun tersenyum, "Jika aku tak melakukannya, akankah kamu bersedia menerima taruhan ini? Jika ada yang ingin disalahkan, salahkan kekurangan pengalaman dan kenaifanmu. Kamu sangat mudah dibodohi."     

Cuih!     

Tetua Huang hampir memuntahkan seteguk darah. Matanya terlihat memerah seolah tidak tidur selama beberapa malam, melotot geram pada Gu Ruoyun.     

Gadis sialan ini, dia tidak hanya telah mempermainkanku, dia juga mengatakan aku kurang pengalaman?     

Membayangkan kejadian dimana seorang pria tua berumur lebih dari lima puluh tahun dimarahi oleh seorang gadis kecil berumur dua puluh tahun karena kurangnya pengalaman? Terutama karena gadis kecil ini juga mengatakan bahwa dia naif sehingga membuatnya dapat dengan mudah dibodohi?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.