Istri Liar Kaisar Jahat

Lembah Angin, Kota Pertama (7)



Lembah Angin, Kota Pertama (7)

0"Sudah cukup." Jari-jari Feng Xiaoxiao membelai lembut cangkir permata saat bibirnya melengkung menjadi senyuman kecil, "Kamu mengatakan ini agar Lembah Angin akan membalas dendam untukmu! Akan tetapi, jelas kamu sudah bertingkah tanpa alasan dalam masalah ini jadi bagaimana seharusnya aku membalaskan dendam untukmu? Jangan pernah mengangkat masalah ini lagi, aku tak ingin melibatkan diri dalam dendammu! Selanjutnya…"     

Dia berhenti dan secercah penghinaan menyelimuti senyumannya sambil melanjutkan sikapnya yang biasa, "Bawahan? Hehe. Jujur saja, kamu tidak pantas untuk kata tersebut! Bahkan tanpa dirimu, aku punya puluhan ribu orang yang bersedia membawa tugas untuk Lembah Angin jadi jangan salah paham kami tidak akan berfungsi tanpa dirimu! Ada hal lain lagi, kurangilah menggunakan nama Lembah Angin dalam melakukan hal lain! Apapun yang kamu lakukan di dunia luar tidak ada kaitannya dengan kami. Namun, apapun yang kamu lakukan, seharusnya kamu tidak merusak nama baik Lembah Angin!"     

Ekspresi Tetua Huang berubah drastis tetapi dia tidak berani bicara. Akan tetapi, dia sama sekali tak bisa menerima ini dalam hatinya. Mungkinkah dia, tetua dari Sekte Obat, telah jatuh ke dalam tangan seorang gadis kecil?     

Tidak!     

Cepat atau lambat, akan kurebut kembali medan perang ini!     

"Aku lelah," Feng Xiaoxiao mengerutkan keningnya yang ramping tetapi matanya tanpa emosi, "Tetua Feng, bawa tamu kita pergi."     

"Baik, Nona Sulung."     

Tetua Feng menggabungkan tinjunya dan membungkuk. Lalu dia berbalik ke arah Tetua Huang dengan tatapan suram dan berkata, "Ayo."     

Huang Chuan menganga dan ragu, bertanya-tanya apakah dia harus berbicara atau tidak. Namun, akhirnya dia memilih pergi ketika melihat ekspresi tidak sabar di wajah Feng Xiaoxiao. Tetapi, hanya karena Feng Xiaoxiao tidak mendukungnya bukan berarti dia tak punya cara lain untuk menemukan pendukung kuat!     

Diluar ruangan, Tetua Feng menghentikan langkah dan perlahan menyapukan tatapan dingin ke wajah Huang Chuan. Nada suaranya merendahkan dan tanpa emosi, "Huang Chuan, kamu memang telah melampaui batas kali ini. Nona Sulung sangat marah jadi lebih baik, mulai sekarang kamu mengurus dirimu sendiri!"     

"Tetua Feng," Huang Chuan terlihat sangat tidak senang dan memohon dengan cara menyedihkan, "Apa kita sungguh akan melepaskan orang-orang itu? Wanita itu berani menyerangku meski tahu aku adalah anggota Lembah Angin. Dia jelas tidak menghormati nama Lembah Angin! Dan lagi, dia menyatakan bahwa Lembah Angin bukanlah tandingannya!"     

Mungkin Tetua Feng adalah orang yang sombong tapi bukan berarti dia kekurangan pengetahuan. Dia akan menyia-nyiakan hidupnya di dunia jika dia secara membabi-buta mempercayai ucapan Huang Chuan begitu saja.     

"Huang Chuan, Lembah Angin tidak akan melibatkan diri dalam dendammu dengan orang lain. Akan tetapi, aku dapat membantumu meningkatkan keadaan."     

Meski Tetua Feng tidak sepenuhnya mempercayai cerita Tetua Huang, bukan berarti dia mengampuni sikap Gu Ruoyun.     

Walaupun Lembah Angin tidak begitu mementingkan Huang Chuan, dia sudah membawa tugas dalam nama Lembah Angin. Ada pepatah yang mengatakan: 'saat memukul seekor anjing, seseorang harus mempertimbangkan tuannya'. Meskipun Huang Chuan hanyalah budak, mereka tidak akan membiarkan orang lain menyiksa dan menghinanya seperti itu!     

Sebagai kultivator dari Lembah Angin, mereka harus menjaga martabat. Huang Chuang sudah berperilaku tanpa kesopanan lebih dulu jadi jika Lembah Angin membantu dalam dendamnya, mereka akan langsung menarik gunjingan. Orang-orang dari Kota Pertama juga tidak akan pernah mengizinkan mereka melakukannya.     

"Ini adalah Buah Perpanjangan Suci," Tetua Feng menatap Huang Chuan sambil mengeluarkan buah berwarna putih dari lengan bajunya, "Telanlah Buah Perpanjangan Suci ini dan kamu akan segera menerobos ke jajaran Martial Supreme tingkat tinggi! Akan tetapi, Buah Perpanjangan Suci ini memiliki akibat besar! Setelah memakannya, kamu tidak akan pernah mendapatkan apapun dalam kultivasi selama sisa hidupmu. Hal ini juga berarti tak peduli seberapa keras kamu berusaha dalam hidup ini, kamu tidak akan pernah bisa menerobos lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.