Memusnahkan Alam Abadi (3)
Memusnahkan Alam Abadi (3)
Di daratan utama ini, semakin tinggi jajaran seseorang, semakin kuat tekanan mereka.
Jika orang itu adalah Martial Honor tingkat tinggi, bahkan seorang Martial Honor tingkat rendah tidak dapat mengalahkan orang tersebut.
Kecuali kalau mereka memiliki senjata spiritual.
Akan tetapi, sebagai Suhu dari Alam Abadi, Suhu Abadi telah memiliki informasi dari orang dalam selama bertahun-tahun dari Alam Abadi. Karena itu, bagaimana mungkin dia tidak memiliki senjata spiritual setidaknya satu atau dua senjata spiritual?
Oleh karena itu, Gu Ruoyun bukanlah tandingannya.
"Berhenti!"
Tuan Tianqi Yang Terhormat tak lagi bisa mengabaikan ini dan langsung bergegas menuju mereka. Tubuh tuanya berubah menjadi badai saat dia mengarahkan serangannya pada Suhu Abadi.
Suhu Abadi melotot dingin padanya dan menciptakan sinar kuat dengan gelombang di tangannya. Serangannya memukul dada Tuan Tianqi Yang Terhormat dengan keras, membuatnya terhuyung ke belakang.
"Bahkan anggota dari Sekte Roh ingin ikut campur urusan orang lain?"
Suhu Abadi menyeringai sambil menatap wajah tua Tuan Tianqi Yang Terhormat yang pucat, "Jangan lupa, Tiga Penguasa Besar dianggap sebagai satu tubuh. Terlepas dari pertengkaran internal kita, saat berhadapan dengan musuh lain, kita harus berada pada sisi yang sama! Namun, kamu ingin membantu orang luar untuk mengalahkan Suhu Abadi?"
Tuan Tianqi Yang Terhormat berbicara dengan meremehkan, "Sebagai Suhu Abadi dan seorang Martial Honor tingkat tinggi, bukankah sedikit keterlaluan jika kamu membuat masalah pada seorang dari generasi muda? Dan lagi, Suhu Abadi yang lebih dulu bertindak tidak layak terhadap gadis ini!"
"Haha!"
Suhu Abadi tertawa seolah-olah baru saja mendengar lelucon. Tawanya dipenuhi kesombongan dan kegilaan. Bibirnya melengkung menjadi sudut yang sinis.
"Lebih dulu bertindak tidak layak? Hehe, Suhu Abadi tak pernah melakukan tindakan yang kasar. Dan juga, jika aku ingin membunuh seseorang, mereka pastinya pantas mati! Gu Ruoyun telah membunuh banyak orang, banyak yang telah mati secara tidak adil di tangannya. Aku, sebagai Suhu dari Alam Abadi, harus bertindak atas nama Surga dan menyingkirkan bencana ini. Apa dosa yang telah kuperbuat? Aku hanya membunuh Keluarga Dongfang sebagai cara untuk berurusan dengan wanita ini! Jadi, aku tidak percaya kalau aku melakukan kesalahan."
Suhu Abadi menyeringai saat menyapukan pandangan pada ekspresi wajah Gu Ruoyun. Dia menatap dengan memerintah pada Gu Ruoyun, menatapnya seolah Gu Ruoyun adalah semut yang tidak penting dan dia merupakan dewa yang menguasai hidup semut tersebut!
Itu benar!
Di dalam hati Suhu Abadi, dia adalah dewa dari Daratan Utama Roh Barat! Semua orang hanya harus mendengarkan perintahnya dan jika ada yang berusaha melawannya, mereka akan menjadi musuh daratan utama.
"Kamu…"
Tuan Tianqi Yang Terhormat bergetar dengan amarah. Dia akan mengatakan sesuatu saat suara jernih dan dingin wanita itu perlahan-lahan masuk ke dalam telinganya.
"Tuan Tianqi Yang Terhormat, masalah ini tak ada hubungannya denganmu. Sekte Roh tidak perlu ikut campur."
Wanita itu mengangkat wajahnya yang mulus di tengah-tengah angin malam dan rambut gelapnya menari bersama hembusan angin, "Alam Abadi, aku bisa memaafkan apapun yang kalian lakukan dahulu. Namun, hal yang tak bisa aku maafkan adalah bahaya yang kalian sebabkan pada orang-orang yang telah aku bersumpah untuk dilindungi! Oleh karena itu…"
Gu Ruoyun berhenti dan dari awal wajahnya tidak menampakkan jejak emosi apapun, "Alam Abadi akan dimusnahkan dari muka bumi ini!"
"Haha, kalau begitu aku sungguh ingin melihat apakah kamu bisa melakukannya."
Suhu Abadi tertawa terbahak-bahak. Tawa itu dipenuhi aura dingin, menyebabkan semua orang disana mundur tanpa sadar. Mereka meninggalkan ruang luas di tengah, takut kalau-kalau mereka berakhir terluka akibat pertarungan yang akan datang.
BUM!
Aura yang tiada habisnya terpancar dari tubuh Suhu Abadi. Dari kejauhan, dia terlihat sangat bengis saat berdiri tegak di tengah kabut putih!
Kemudian…
Pedang putih muncul di tangannya. Pedang tersebut memancarkan aura yang sangat dingin sehingga dapat membekukan orang menjadi es. Dia mengacungkan pedangnya pada Gu Ruoyun dengan satu gerakan cepat.
Sosoknya yang tinggi itu mulai mengelilingi tubuh ramping Gu Ruoyun. Pedang di tangan pria itu mengikuti seringainya dan perlahan mengacungkannya kebawah.