Negeri Terbuang (9)
Negeri Terbuang (9)
Sepertinya lebih ke arah kerinduan atas kematianku!
Murong Yan mendengus. Meskipun dia dan Murong Rou'er adalah saudara tiri, dia selalu memperlakukannya seperti saudara kandung. Rou'er sudah lemah sejak kecil dan terus-menerus diganggu orang lain.
Beberapa kali, Murong Yan-lah yang berdiri untuk kakaknya dan melindunginya! Murong Yan bahkan mengajari Murong Rou'er bagaimana mengatur bisnis Keluarga Murong dan menyerahkan urusan itu padanya. Murong Yan melakukan semua ini untuk memastikan kakaknya tak akan lagi menanggung siksaan. Ditambah lagi, Murong Yan juga bersedia menjadi wanita berbakat tanpa otak.
Sekarang, sudah terkenal di Kota Batu Hitam bahwa putri sulung Keluarga Murong memiliki otak bagaikan ensiklopedia dengan kecerdasan yang luar biasa tajam. Tetapi apakah ada yang tahu bahwa orang yang merencanakan semua bisnis Keluarga Murong adalah Murong Yan?
Meskipun begitu, Murong Rou'er membalas usaha Murong Yan dengan balasan seperti ini!
"Yan'er."
Takut Murong Yan akan tanpa sengaja membeberkan sesuatu, Lu Shaochen buru-buru menariknya ke samping. Dia mengamati Murong Rou'er tak lagi memiliki kelembutan yang selalu dia tunjukan pada Murong Yan. Matanya sekarang dipenuhi kedinginan yang dapat menangkal seseorang dari seribu mil.
"Aku dan Yan'er ingin bertemu Tuan Tua. Juga, dua orang ini adalah teman kami. Aku sudah mengatur semua hal bersama dengan Paman Liu."
Kemudian Lu Shaochen menarik Murong Yan menuju ke arah belakang gedung.
Murong Rou'er mencengkram sapu tangan di tangannya dengan erat ketika dia menyaksikan mereka berdua pergi. Sinar kejam melintas di matanya yang mempesona.
Lu Shaochen, mengapa matamu hanya melihat pada wanita itu, Murong Yan! Murong Rou'er marah. Semua orang tahu bahwa selain bakat, Murong Yan tidak memiliki apa-apa! Dia bukan siapa-siapa selain orang bodoh dengan payudara besar. Dan meskipun aku tak punya kekuatan, hanya akulah yang pantas mewarisi Keluarga Murong!
Oleh karena itu, hanya akulah yang bisa menjadi pasangan yang sempurna untukmu!
Dan untuk si bodoh, Murong Yan, dia telah hidup lebih lama dari kegunaannya. Tinggal masalah waktu bagiku untuk melemparkannya. Sayang sekali, kawanan hewan roh itu tidak berhasil membunuhnya. Dia pastinya memiliki umur yang panjang!
Gu Ruoyun mengamati Murong Rou'er dengan tenang. Karena itu, dia berhasil menangkap sinar kejam di mata Murong Rou'er. Namun, selama pihak lain tidak memprovokasinya, dia tak berniat untuk ikut campur…
Murong Rou'er buru-buru menyadarkan diri. Dia melirik Gu Ruoyun sebelum berbalik dan meninggalkan gedung depan.
...
Di gedung para tetua, seorang pria tua sedang berada di tengah-tengah pembicaraan dengan bawahannya ketika dia menyadari seorang wanita yang masuk ke dalam. Wajahnya yang tegas menjadi lembut, "Rou'er, apa yang kamu lakukan disini?"
Sejujurnya, dia sama seperti yang lainnya, pada awalnya meremehkan Murong Rou'er. Lagipula, di Negeri Terbuang, dimana hukum rimba diberlakukan, tak ada yang akan peduli dengan orang tak berguna.
Akan tetapi, ketika Murong Rou'er masih berumur sepuluh tahun, dia menunjukan bakat mengejutkan dalam bisnis dan membuka dunia baru untuk Keluarga Murong yang berada dalam kesulitan pada saat itu. Karena ini, para tetua mulai memperhatikan gadis lemah ini.
Terutama karena gadis itu hanya berumur sepuluh tahun saat itu!
Sampai hari ini, tak ada yang tahu bahwa bukan Murong Rou'er yang benar-benar telah menyelesaikan masalah Keluarga Murong… Tetapi itu adalah karena Murong Yan yang masih berumur delapan tahun!
Termasuk Lu Shaochen!
"Tetua Er," Murong Rou'er tersenyum lembut dan sosok lemahnya terlihat seolah-olah akan ditiup angin kapanpun. Dia adalah pemandangan yang menyedihkan. "Yan'er dan Kakak Chen sudah kembali."
"Oh?"
Tetua Er mengerutkan kening, "Apa mereka bisa menemukan Buah Keramat Tak Terbatas?"
"Tidak," Murong Rou'er menghela nafas, "Mereka baru pergi selama sehari namun sudah pulang ke rumah. Bagaimana mungkin Buah Keramat Tak Terbatas akan ditemukan dengan mudah? Akan tetapi, aku yakin Yan'er, yang selalu disayangi kakek, tidak akan meninggalkannya dengan sengaja."