Istri Liar Kaisar Jahat

Negeri Terbuang (2)



Negeri Terbuang (2)

3Tempat ini adalah gurun sepi dan tak seorangpun yang terlihat dalam pandangan.     

Perbedaan besar antara gurun ini dan gurun di Kota Awan adalah langitnya, bukannya berwarna biru cerah, warnanya adalah merah seolah-olah terbakar. Langit itu menyinari gurun dengan kilau merah tua, yang terang. Dengan demikian, sekilas, gurun itu berwarna merah yang indah.     

Namun, gurun ini memiliki nama yang menakutkan yaitu – Gurun Kematian!     

Ini artinya siapapun yang memasuki Gurun Kematian akan nyaris lolos dari maut! Hanya satu dari sembilan yang bisa melewatinya!     

Baik itu badai pasir yang cukup kuat untuk memotong orang menjadi sejuta keping atau ular berapi yang mengintai di setiap sudut Gurun Kematian. Orang akan bertemu dengan kematian yang kejam – dengan begitu mudah!     

Pada saat ini di Gurun Kematian, seorang gadis muda memakai jubah hijau dengan susah payah terus melawan angin kencang. Dia mengangkat tangan untuk melindungi dirinya dari angin kencang dan menyipitkan matanya untuk menghindari debu yang masuk ke matanya. Dia bahkan tak bisa memperbesar pandangannya tetapi meskipun begitu, dia tak pernah melihat kebelakang.     

"Sudah hampir setengah tahun sejak aku meninggalkan Kota Awan. Melewati Gurun Kematian ini akan membutuhkan satu bulan lebih. Aku rasa aku akan segera melewati tempat ini. Rupanya, aku cukup beruntung untuk menghindari badai pasir itu. Jika tidak, aku mungkin tak bisa keluar hidup-hidup."     

Bahkan seorang Martial Honor sekalipun akan langsung terbunuh jika mereka menjumpai badai pasir di Gurun Kematian!     

Akan tetapi, bahkan jika Gu Ruoyun telah menghindari badai pasir, dia masih harus menghadapi ular berapi yang banyak. Hal yang bagus karena dia adalah pemilik pil. Dia sudah mempersiapkan banyak penawar sebelum perjalanannya. Inilah sebabnya dia berhasil selamat dari racun ular berapi.     

Namun, sementara racun dari ular berapi dapat disembuhkan, angin di Gurun Kematian ini tak bisa dihalangi.     

Ini adalah percobaan paling pertama di Negeri Terbuang, tentu saja Gurun Kematian tidak akan mudah untuk dilintasi. Setiap angin di area ini setajam pisau dan Gu Ruoyun merasa seolah-olah ada banyak pisau yang mengiris tubuhnya setiap detik.     

Dan dia sudah menjelajahi Gurun Kematian selama hampir setengah bulan!     

Ketika Gu Ruoyun sedang menjelajahi kondisi yang menantang ini, terlihat lautan api merah. Asapnya yang mendidih mengepul ke arahnya, menyebabkan orang merasa seperti mereka bisa meleleh di bawah suhu panas yang ekstrim ini.     

Ini adalah percobaan kedua di Negeri Terbuang – Lautan Api Neraka!     

Jika orang ingin mengunjungi Negeri Terbuang, setelah melewati Gurun Kematian, orang masih harus melintasi Lautan Api Neraka. Seseorang yang kekurangan tekad atau orang yang terlalu lemah akan segera hancur menjadi abu pada saat mereka keluar dari Lautan Api Neraka.     

Gu Ruoyun menghela nafas dalam-dalam dan bergumam, "Setelah Lautan Api Neraka, aku akan memasuki Penjara Gunung Es Tajam! Setiap percobaan akan semakin sulit dari sebelumnya tapi aku harus menahan semua ini jika aku ingin memasuki Negeri Terbuang…"     

Dia mengangkat wajah mulusnya yang murni saat memikirkan ini dan matanya berkilau dengan tekad.     

Selama bertahun-tahun, Xiao Ye selalu memberikan apapun padaku, pikir Gu Ruoyun. Kali ini, tak peduli seberapa besar penderitaan atau siksaan yang akan aku hadapi, aku harus tetap maju!     

...     

Dalam hutan lebat, seorang gadis berlumuran darah terhuyung-huyung. Tubuhnya tampak seolah-olah sudah mencapai batasnya dan tak lagi bisa menopang beratnya sendiri. Akhirnya, dia mau tak mau membiarkan dirinya terjatuh di tanah.     

"Sepuluh percobaan mematikan, aku benar-benar berhasil melewati itu semua."     

Tak ada yang bisa memahami seberapa berbahaya sepuluh percobaan mematikan itu dan tak ada yang tahu seberapa banyak penderitaan yang ditanggung Gu Ruoyun.     

Jika dia tidak terus-menerus memikirkan Qianbei Ye yang terjebak dalam tidur panjang di benaknya, dia mungkin sudah lama menyerah. Akhirnya, dia bertahan melalui itu semua.     

Gu Ruoyun menyeka darah dari sudut bibirnya dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan…     

Tiba-tiba, dia mendengar suara buruk dari arah Utara yang jauh, menghalangi jalannya.     

"Haha, ini pasti hari keberuntunganku. Aku mungkin tidak bisa mendapatkan manfaat apapun tapi entah bagaimana aku berhasil mengambil seorang gadis kecil. Ck, ck... Dia sedikit jelek tetapi tubuhnya tidak terlalu buruk. Gadis kecil, bagaimana jika kamu ikut dengan paman ini. Bagaimana? Hahaha!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.