Pertarungan Antar Hewan (3)
Pertarungan Antar Hewan (3)
Mungkin karena dia merasa bersalah, Tetua Wuxu buru-buru berpaling dan terbatuk kering ketika menatap mata Gu Ruoyun. Lalu mengatakan, "Baiklah, kalian bisa mulai menarik undian sekarang. Mereka yang menarik nomor yang sama akan menjadi lawan!"
Setelah Tetua Wuxu berbicara, seorang kasim berjalan keluar membawa kotak undian dan perlahan-lahan membagikannya.
Senyum samar tersungging di wajah Gu Ruoyun ketika melihat kasim yang perlahan menghampirinya. Lalu, tanpa perubahan ekspresi, dia memasukan tangannya ke dalam kotak undian dan menarik secarik kertas. Setelah membaca nomor di kertas, Gu Ruoyun menyimpannya dengan tenang..
"Nomor satu, masuk kedalam arena!"
Tetua Wuxu melirik Su Lin dan membersihkan tenggorokan lagi. Suara tuanya yang bermartabat perlahan-lahan terdengar ke taman.
Sebuah arena telah didirikan selama satu malam di taman belakang. Jelas bahwa arena ini disiapkan untuk kompetisi hari ini!
Setelah Tetua Wuxu berbicara, kedua anak muda yang menarik nomor satu perlahan berjalan kedalam arena dan mengeluarkan hewan roh mereka sebelum pergi!
"Tebak hewan roh milik siapa yang akan menang?"
Terdengar suara menggoda di samping Gu Ruoyun hingga membuat dia mengangkat kening dan berbalik. Kemudian matanya tertuju ke wajah rupawan dan sempurna pria itu saat menjawab, "Tubuhmu belum pulih sepenuhnya tapi daripada beristirahat di penginapan, apa yang kamu lakukan disini?"
"Xiao Yun'er, apa kamu khawatir padaku?" Si penjahat melirik Gu Ruoyun dengan centil dan menjawab sambil mendengus, "Walau aku sudah menyerah akan kompetisi, aku masih ingin melihat penampilanmu! Lagipula, tidak mudah mendapat kesempatan menyaksikan pertarungan yang mendebarkan seperti ini."
Gu Ruoyun mengusap hidup tapi tidak mengatakan apapun. Lalu dia merasakan sepasang mata berapi yang melotot padanya. Berbalik, dia melihat wajah Su Lin yang hampir memelintir karena cemburu!
Namun, Su Lin tidak membuat masalah padanya kali ini. Dia tersenyum di wajahnya yang cantik sambil berjalan menuju Zuo Shangchen.
"Kakak Chen, kamu benar, kompetisi yang mendebarkan jarang datang! Terutama karena aku berpartisipasi di dalamnya! Setelah ini lihatlah dari dekat bagaimana Serigala Surga Perak milikku melahap seonggok sampah itu!"
Dia mengangkat kepala dengan sombong saat wajahnya penuh dengan percaya diri.
Si makhluk kecil mendengar wanita itu memanggilnya seonggok sampah dan menjadi sangat marah. Matanya yang besar melotot kejam pada Su Lin sambil berdecit dan membentak geram.
Pfft!
Su Lin tertawa mengejek. "Hewan roh ini tak bisa bicara, lalu dimana kegunaannya? Gu Ruoyun, jika kamu tak ada cara untuk membuat hewan roh patuh padamu, lebih baik kamu mengakui kekalahan. Aku bisa membunuh makhluk tak berguna ini dengan satu pukulan!"
Su Lin ingin melawan Gu Ruoyun untuk mengambil kesempatan membunuhnya. Namun, dia tak lagi berniat melakukan itu sekarang.
Bagaimanapun, Gu Ruoyun berada di jenjang istimewa tahap akhir! Meski Su Lin percaya bisa mengalahkan Gu Ruoyun, bukan berarti dia bisa membunuhnya dalam kompetisi ini! Maka dari itu, dia menerima bantuan dari kultivator Neraka! Dia akan mengalahkan Gu Ruoyun di babak kedua kompetisi dan membuatnya pergi!
Lagipula Gu Ruoyun telah menyinggung kultivator Neraka jadi sekalipun Su Lin tidak membunuhnya, orang-orang dari Neraka tak akan melepasnya.