Sayang, Kita Ini Manusia, Bukan Hantu
Sayang, Kita Ini Manusia, Bukan Hantu
"Kak He Shun."
Ternyata di luar rumah keluarga Liang sudah ditunggu dengan tidak sabar oleh seorang pria yang mengenakan topi. Ketika pria itu sudah melihat Liang Zhichen keluar, ia langsung bergegas mendatanginya.
"Cepat... cepat, Kak Zhichen, bantu aku membaca ini. Surat ini adalah balasan dari istriku!" Kata He Shun sembari buru-buru mengeluarkan sepucuk surat. Di desa ini, tidak banyak orang yang bisa membaca, terutama pria. Hanya segelintir kaum pria saja yang bisa membaca dan salah satunya adalah Liang Zhichen.
Dong Huiying menyusul Liang Zhichen keluar tanpa membersihkan masker di wajahnya.
Para perempuan di dinasti Yuan ini memiliki populasi yang lebih sedikit dibandingkan pria, tetapi lebih memiliki kekuatan dan kekuasaan jika dibandingkan dengan pria. Pria di dinasti Yuan ini berbadan sangat tinggi, rata-rata tinggi mereka berkisar 170-175 cm. Mereka sebenarnya lebih tinggi dan sedikit lebih kuat dari perempuan. Tetapi, karena jumlah pria lebih banyak, mereka hanya dijadikan semacam hiasan bagi para perempuan di dinasti ini.
Keluarga Liang merupakan salah satu keluarga dengan banyak anak laki-laki dengan tinggi rata-rata 180 cm lebih. Tentu mereka juga bukan satu-satunya yang seperti itu. Tinggi badan He Shun jika dibandingkan dengan Liang bersaudara mungkin tinggi badannya sama dengan tinggi badannya Lao Si. Hanya saja, Lao Si lebih tegap dan kekar, sementara He Shun tinggi dan kurus. Baju yang dipakai He Shun juga terlihat kedodoran dan jadi tidak terlihat bagus.
Bercerita mengenai orang bernama He Shun, beberapa hari yang lalu di kota, He Shun sempat kehilangan liontin batu giok miliknya dan Dong Huiying mengambil batu giok itu. Setelahnya, secara keliru istrinya menganggap Liang Zhichen sebagai He Shun. Melihat He Shun yang sekarang, ia tiba-tiba teringat dengan yang terjadi hari itu.
Dalam keluarga He, Istri He Shun kebetulan bekerja di luar desanya. Sebagai kepala keluarga, tentu Istri He Shun adalah Sang Istri yang bekerja keras. He Shun pun berusaha menulis sebuah surat yang ditujukan kepada istrinya, tentunya dengan bantuan Liang Zhichen. Sekarang, dengan melihat He Shun di sini, ia pasti telah mendapatkan surat balasan dari istrinya atas nama keluarga Duan.
Lalu tiba-tiba...
"Setan…!" He Shun sangat terkejut ketika melihat Dong Huiying dan langsung terjatuh di tanah dengan penuh rasa ketakutan.
He Shun adalah pria yang sedikit mungil dengan kulit yang sedikit gelap, matanya cerah dan terlihat bermartabat. Matanya menatap lurus ke arah Dong Huiying dan tergambarkan rasa ketakutan yang amat sangat.
Dong Huiying langsung tertegun melihat perilaku He Shun.
Sayang, aku ini manusia, bukan setan!
"Hei," Liang Zhichen dengan segera mengulurkan tangannya dan menarik Dong Huiying untuk mendekat. Kemudian, ia membantu He Shun untuk bangkit.
"Kak He Shun, jangan takut, ini adalah istri kami."
"Hah?"
Badan He Shun kembali bergetar dan hampir jatuh ke tanah lagi.
Dong Huiying sangat ingin angkat bicara. Ia tidak sengaja menakutinya, dirinya hanya… hanya.. Ehm, semua ini hanyalah salah paham dari kesalahan masa lalu.
Tampaknya ketika ia sedang memakai masker, dirinya tidak seharusnya untuk keluar dan bertemu dengan orang agar tidak dikira hantu.
*****
Setelah kejadian yang tidak terduga tadi, He Shun dipersilahkan untuk masuk ke rumah dan surat itu sudah ada di tangan Liang Zhichen.
Ketika membaca surat itu, ia tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Kak He Shun, selamat."
"Kenapa?"
"Istrimu sedang dalam perjalanan pulang, tapi suratnya tiba lebih cepat daripada perjalanannya. Jika tidak ada kecelakaan, dia akan pulang dalam tiga hari kedepan."
"Benarkah?"
He Shun sangat gembira, lalu ia menyeka wajahnya dengan keras seolah tidak percaya dengan kabar yang baru saja didengarnya.
"Bagus sekali, bagus sekali, istriku akan segera pulang, akhirnya… kamu selamat!"
Namun ia tidak bisa menutupi kekhawatirannya di tengah perasaan senang itu.
Dong Huiying meliriknya dengan penuh rasa ingin tahu mengingat hari itu ia juga melihat seorang pria muda di rumah keluarga He. Remaja memang biasa terkesan membawa damai di rumah, padahal mereka memiliki sifat labil yang tidak dipahami orang dewasa. Bahkan beberapa orang berkata bahwa remaja biasanya membenci perempuan.