THE BELOVED ONE

RASA LELAHKU HILANG



RASA LELAHKU HILANG

0"Ya... Mas Danish sangat manja, dan aku lebih suka dengan Mas Danish saat sedang manja." ucap Ayraa dengan tatapan menggoda.     

"Hem... benarkah kamu menyukainya Ayraa? maksudku saat aku ingin di manja?" tanya Danish dengan senyuman nakal.     

Ayraa menganggukkan kepalanya dengan pelan.     

"Hem...aku ingin di manja istriku saat ini. Apa kamu mau memanjakanku Ayraa?" tanya Danish dengan tatapan sayu.     

"Jangan menatapku seperti itu Mas, bukan Mas Danish saja Ingin bermanja. Aku juga sudah rindu ingin memanjakanmu Mas." ucap Ayraa merasa kasihan pada Danish karena sudah jarang mendapatkan haknya. Dan semua itu karena keadaan Danish yang sering sakit di banding dalam keadaan sehat.     

"Aku menatap seperti apa?" tanya Danish menenteramkan kepalanya di atas pangkuan Ayraa.     

"Seperti ingin sesuatu." sahut Ayraa sudah menahan hasrat hanya dengan tatapan Danish saja.     

"Hem...apa kamu tidak ingin sesuatu itu?" tanya Danish mengangkat wajahnya menatap kedua mata Ayraa yang sudah sendu dan sayu.     

Wajah Ayraa sedikit memerah dengan ucapan Danish yang sudah mengetahui keinginannya juga.     

"Ayraa, kamu belum menjawabku? apa kamu tidak menginginkannya?" tanya Danish dengan tatapan matanya yang membuat Ayraa semakin tidak bisa menahan gelora hasratnya.     

Tanpa menjawab pertanyaan Danish, Ayraa mengangkat kepala Danish dan menyapu bibir Danish yang terlihat pucat.     

"Apa Mas Danish sudah mendapatkan jawabannya? bagaimana bisa aku lepas dari tatapan sayu ini... yang selalu membuat hasratku naik?" ucap Ayraa dengan tatapan penuh cinta.     

Danish menelan salivanya, merasa jatuh cinta berkali-kali pada Ayraa.     

"Aku sangat mencintaimu Ayraa, semakin mencintaimu." ucap Danish seraya bangun dari tidurnya kemudian berbaring di samping Ayraa dan menarik pinggang Ayraa agar duduk di atas perutnya.     

"Aauuhh...Mas, aku sudah sangat berat. Aku tidak mau kamu sesak nafas karena tubuh beratku ini." ucap Ayraa tersenyum dengan apa yang di lakukan Danish. Ternyata Danish sudah tidak bisa menahan hasratnya.     

"Ayraa, katakan padaku kalau kamu juga mencintaiku?" pinta Danish dengan tatapan penuh setelah Ayraa duduk di atas perutnya.     

"Aku juga mencintaimu Mas, tapi sebaiknya aku tidak duduk di sini." ucap Ayraa hendak bangun namun Danish menahan pinggang Ayraa dengan kedua tangannya.     

"Walau dengan perut besar seperti ini, bagiku kamu tidak terlalu berat Ayraa." ucap Danish tersenyum seraya mengusap perut Ayraa.     

"Keras kepala." ucap Ayraa sambil mencubit pelan ujung hidung Danish.     

"Sedikit keras kepala tidak apa-apa, apalagi kalau ingin di manja istri." ucap Danish perlahan melepas pakaian Ayraa.     

Wajah Ayraa memerah tak kuasa menolak saat Danish melepas pakaiannya.     

"Tubuhmu sangat indah Ayraa, aku tidak akan bisa melupakan pemandangan indah ini." ucap Danish mengusap kedua payudara Ayraa.     

"Hem... dengan perut besar seperti ini Mas Danish bilang indah? yang benar saja Mas." ucap Ayraa menjepit keras hidung Danish.     

"Auhhh!! sakit Ayraa, bagaimana kalau hidungku lepas?" ucap Danish sambil mengusap hidungnya dengan pelan.     

Ayraa tertawa kecil melihat Danish kesakitan dengan manja.     

"Siapa suruh bicara bohong, rayuan gombal." ucap Ayraa sambil menggelitik perut Danish.     

"Ayraa... sudah sayang, geli." ucap Danish sambil memegang kedua tangan Ayraa yang masih berusaha menggelitiknya.     

Ayraa menghentikan gerakannya saat melihat Danish agak kelelahan.     

"Sebentar Mas." ucap Ayraa seraya bangun dari perut Danish kemudian duduk di samping Danish seraya mengambil bantal dan meletakkannya di bawah kepala Danish.     

"Sudah Ayraa, aku tidak apa-apa. Hanya sedikit lelah saja, sebentar lagi juga sudah hilang." ucap Danish memeluk Ayraa dengan mesra.     

"Aku pakai pakaianku dulu Mas." ucap Ayraa memastikan rasa capeknya Danish hilang lebih dulu.     

"Jangan, biar seperti ini saja." ucap Danish menarik selimut untuk menutupi tubuh Ayraa yang telanjang.     

Setelah menyelimuti tubuh Ayraa, Danish melepas pakaiannya kemudian menutupi tubuhnya dengan satu selimut yang di pakai Ayraa.     

Ayraa tersenyum melihat keinginan Danish yang begitu besar.     

"Mas Danish, kenapa harus lepas pakaian?" tanya Ayraa tidak ingin Danish masuk angin.     

"Ingin menemani kamu saja." ucap Danish merasakan kulit tubuh Ayraa menyatu dengan kulit tubuhnya.     

"Mas." panggil Ayraa saat Danish meraba seluruh tubuhnya.     

"Ya...Ayraa." sahut Danish dengan suara berbisik.     

"Aku mencintaimu Mas." ucap Ayraa menenggelamkan kepalanya dalam ceruk leher Danish.     

"Aku juga mencintaimu." sahut Danish mengecup kening Ayraa dengan penuh perasaan.     

"Apa kita akan tidur dengan keadaan seperti ini?" tanya Ayraa menatap lembut wajah Danish.     

"Ya...kita akan tidur seperti ini. Sebentar lagi kita akan menghabiskan malam yang indah dengan kita bercinta." ucap Danish dengan tatapan sendu.     

"Apapun keinginanmu Mas, aku akan memenuhinya." ucap Ayraa seraya mengusap wajah Danish.     

"Hem... aroma tubuhmu sangat menggoda Ayraa, begitu harum dan menggugah hasratku." bisik Danish seraya mengendus kulit leher Ayraa.     

"Apa Mas Danish menyukainya?" tanya Ayraa semakin mempererat pelukannya.     

"Sangat, aku sangat menyukainya." ucap Danish mengusap lembut wajah Ayraa kemudian menyapu lembut bibir Ayraa dengan penuh perasaan.     

Ayraa memejamkan matanya, merasakan sapuan lembut bibir Danish yang membuat tubuhnya bergetar.     

Dengan penuh kehangatan, Danish menelusuri tiap inci leher jenjang Ayraa dengan sebuah kecupan demi kecupan dan meninggalkan jejak merah di leher putih Ayraa.     

"Ahhhh... Mas Danish." desah Ayraa saat Danish menghisap kuat kulit lehernya.     

Tidak bisa menahan hasratnya, Ayraa membalas dengan meremas pelan batang milik Danish yang sudah tegang dan mengeras.     

Kedua mata Danish terpejam, menikmati remasan tangan Ayraa yang begitu lembut memainkan batang miliknya.     

"Ayraa, aku sudah tidak tahan Ayraa. Masukkan saja sayang." ucap Danish dengan kedua mata terpejam.     

Ayraa menganggukkan kepalanya dengan pelan.     

Sambil mengulum lembut lidah Danish, Ayraa mengarahkan lubang miliknya pada batang milik Danish yang sudah menunggu untuk di masukkan ke dalam lubang miliknya.     

"Aaaahkkkhhh!!!!" pekik Ayraa pelan saat Ayraa menenggelamkan lubang miliknya pada batang miliknya Danish yang sudah berdiri dengan kerasnya.     

"Aaaahhhh Ayraa." parau suara Danish dengan matanya yang terpejam merasakan kenikmatan yang luar biasa saat batang miliknya berada dalam jepitan lubang miliknya Ayraa.     

"Aaahhhhhh aku goyang pelan Mas." Bisik Ayraa seraya menggoyangkan pinggulnya pelan dengan naik turun seiring lubang miliknya yang naik turun dengan batang miliknya Danish yang berada dalam lubang miliknya.     

Semakin intens namun pelan Ayraa melakukanya semakin nikmat yang di rasakan Danish hingga kedua mata Danish semakin sayu.     

"Aaaahhhhh!! Ayraa...aku mencintaimu Ayraa." desah Danish dengan bibir terbuka.     

Ayraa memagut dan mengulum lembut lidah Danish seirama dengan lubang miliknya naik turun bermain dengan milik Danish yang tetap berdiri keras menunggu Ayraa menghujamkan lubang miliknya lebih dalam lagi.     

"Ayraa aku benar-benar sudah tidak kuat lagi Ayraa, tekan lebih dalam sayang... aaahhhhh." desah Danish dengan tubuh menegang.     

"Aku juga Mas, sudah tidak tahan lagi....aaahhhhhh!! kita keluarkan sama-sama Mas." lirih suara Ayraa di telinga Danish.     

Dengan kekuatan berlipat-lipat Ayraa menggoyangkan pinggulnya dengan lebih intens naik turun hingga berkali-kali terdengar lenguhan suara Danish yang benar-benar menikmati surga dunia yang diberikan Ayraa padanya, hingga detik-detik terakhir Ayraa menenggelamkan penuh lubang miliknya pada batang milik Danish.     

"Aaaaahhhhhhhh!!! Mas Danish!!" teriak Ayraa menekan dalam-dalam lubang miliknya saat pada puncaknya.     

"Aaaahhhhhhhh...aku mencintaimu Ayraa, Oouuhhh." lenguhan Danish terdengar begitu indah di telinga Ayraa.     

Dalam kesunyian lenguhan Danish dan Ayraa terdengar bersamaan seiring lubang milik Ayraa dan batang milik Danish menyatu menjadi satu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.