Legenda Futian

Dikuasai



Dikuasai

1Para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei tidak pergi meninggalkan tempat itu. Mereka masih menunggu Ye Futian di sana.     

Jika Ye Futian tidak kembali, bagaimana mungkin mereka bisa pergi?     

Mereka mendongak dan menatap langit, kemudian mereka mengungkapkan ekspresi buruk di wajah masing-masing.     

"Semua akan baik-baik saja," ujar Elang Kecil pada semua orang dengan suara pelan. Dia telah menyimpan kembali jasad ilahi Karura. Hanya dia yang mengetahui kondisi Ye Futian saat ini.     

Kerumunan kultivator itu memandang Elang Kecil, dan hati mereka kini menjadi tenang. Karena Elang Kecil mengatakan semuanya akan baik-baik saja, tentu saja Ye Futian akan baik-baik saja. Namun, kenapa Ye Futian masih belum kembali?     

"Kita semua hanya bisa menunggu," ujar Elang Kecil dengan sikap misterius. Ekspresinya tampak aneh. Hal ini membuat banyak orang menjadi semakin penasaran. Apa yang sebenarnya telah terjadi?     

Xi Chiyao juga telah kembali. Para anggota dari Istana Kekaisaran Barat berkumpul di sekelilingnya. Tatapan matanya yang indah beralih ke atas langit. Wajahnya tampak pucat, dipenuhi dengan kekhawatiran yang luar biasa.     

Ye Futian masih belum kembali. Mungkinkah dia berada dalam masalah?     

"Pemimpin Istana, kita harus mundur," ujar para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat saat mereka berkumpul di sekitar Xi Chiyao. Saat ini, tekanan yang menyebar dari atas langit masih sangat mengerikan. Mahoraga memberi mereka kesempatan untuk mundur, sehingga mereka tentu saja harus bergegas mundur; jika tidak, apabila Mahoraga berubah pikiran, nyawa mereka akan berakhir di sini hari ini.     

"Kalian semua, pergilah terlebih dahulu," ujar Xi Chiyao pada anggota kelompoknya. Dia ingin para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat pergi dari tempat ini.     

"Pemimpin Istana," Pemimpin Istana Kekaisaran Barat sebelumnya memanggil Xi Chiyao. Dia menatapnya dan memberi saran, "Kita harus pergi dari sini."     

"Kalian semua, segera mundur," perintah Xi Chiyao. Dia tidak punya niat untuk pergi. Anggota dari Istana Kekaisaran Ziwei juga masih berada di sini.     

Ekspresi para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat terlihat tidak senang. Xi Chiyao adalah harapan bagi Istana Kekaisaran Barat.     

Pemimpin Istana Kekaisaran Barat sebelumnya tampak seperti memahami sesuatu. Lagipula, bagi seorang putri kebanggaan seperti Xi Chiyao, hanya segelintir orang yang bisa menarik perhatiannya, dan Ye Futian sudah tidak perlu diragukan lagi adalah salah satunya.     

Di sisi lain, para kultivator lainnya bergegas mundur, hanya menyisakan para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei dan Istana Kekaisaran Barat. Ye Futian, yang kini mengendalikan aura Mahoraga, jelas bisa melihat semua ini. Segala sesuatu yang ada di bagian bawah kini muncul dalam pandangannya.     

"Kalian semua, masuklah," sebuah suara tiba-tiba terdengar di telinga para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei dan Istana Kekaisaran Barat. Semua orang pun tampak tercengang.     

"Ayo kita pergi," ujar Elang Kecil sambil memimpin jalan. Dia mengikuti rute dari mana mereka datang dan pergi menuju bagian inti dari Legiun Mahoraga. Masih banyak reruntuhan Kaisar Agung yang menunggu untuk dipecahkan di sana.     

Paa kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei mengikutinya dari belakang. Mereka tidak mengetahui apa yang sedang terjadi saat ini.     

Mungkinkah…     

"Kalian semua juga harus ikut," ujar Elang Kecil pada Xi Chiyao dan yang lainnya. Xi Chiyao menunjukkan tatapan aneh di wajahnya dan bertanya, "Bagaimana kondisi Pemimpin Istana Ye?"     

"Kau akan tahu begitu melihatnya secara langsung," ujar Elang Kecil. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut dan terus bergerak ke depan. Para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat mengungkapkan berbagai macam ekspresi saat mereka saling memandang satu sama lain. Kemudian, mereka melihat Xi Chiyao mengikuti para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei dan pergi bersama mereka.     

Apakah suara yang baru saja terdengar itu ditujukan pada mereka?     

Apakah Mahoraga telah berbicara dengan mereka?     

Ketika Xi Chiyao melihat reaksi para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei, dia tahu bahwa Ye Futian baik-baik saja. Kalau tidak, pria itu tidak akan bersikap setenang ini, terutama monster iblis milik Ye Futian itu. Sikapnya sangat angkuh dan sombong, seperti seorang jenderal yang baru saja kembali dari perang. Tidak ada sedikit pun kesedihan yang terlihat darinya.     

Dia memandang ke arah langit, memikirkan semua kemungkinan yang bisa saja terjadi. Kedua matanya yang indah kini mengungkapkan tatapan yang aneh. Hal itu tidak mungkin terjadi, bukan?     

Tidak lama kemudian, mereka kembali ke tempat reruntuhan itu berada. Di langit di atasnya, aura yang menakutkan itu perlahan-lahan menghilang. Sosok Mahoraga yang berukuran sangat besar itu juga menghilang tanpa jejak, seolah-olah telah lenyap menjadi ketiadaan. Kemudian, kerumunan kultivator itu memandang ke atas dan melihat satu sosok turun dari atas langit, yang perlahan-lahan melayang ke bawah. Itu adalah Ye Futian.     

Ini…     

Kerumunan kultivator itu bisa merasakan jantung mereka berdegup kencang. Setelah aura Mahoraga itu menghilang, Ye Futian kini telah kembali. Mungkinkah tebakan mereka benar adanya?     

"Apa yang telah terjadi?" tanya Lord Chen. Dia menatap Ye Futian dengan penuh antisipasi. Jika dugaannya benar, maka Istana Kekaisaran Ziwei akan memiliki kendali penuh atas wilayah ini dan menempati reruntuhan Kaisar Agung yang ada di sini.     

Tempat ini memiliki banyak reruntuhan Kaisar Agung di dalamnya, bukan hanya satu saja.     

Reruntuhan-reruntuhan Kaisar Agung ini menyimpan aura Kaisar Agung di dalamnya. Mereka telah bekerja sama untuk menyegel aura Mahoraga sebelumnya.     

"Di masa depan, wilayah ini akan menjadi markas Istana Kekaisaran Ziwei di benua kuno ini," ujar Ye Futian. Meskipun dia tidak menyatakannya secara terang-terangan, namun hasil akhirnya sudah jelas. Para kultivator itu pasti bisa menebaknya.     

Para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat juga tampak takjub. Apakah Ye Futian sekarang mampu mengendalikan aura Mahoraga?     

Putra kebanggaan satu ini selalu menunjukkan bakat yang mengejutkan. Sekarang, dia sudah berdiri di puncak dunia kultivasi. Bahkan setelah datang ke reruntuhan para dewa, dia masih tampil dengan begitu luar biasa. Mahoraga ingin melahap semua yang ada di area ini, tetapi dia malah dikendalikan oleh Ye Futian.     

Bagaimana caranya pria itu mampu meraih pencapaian ini?     

Hal ini menunjukkan bahwa tanpa izin Ye Futian, orang lain tidak akan bisa datang kemari.     

Para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat kini memahami bahwa Xi Chiyao telah mengambil pilihan yang tepat. Mereka bisa mendapatkan kesempatan ini karena mereka mengikuti Ye Futian. Sesuai dugaan, Ye Futian sekarang menguasai wilayah dari Legiun Mahoraga, yang merupakan salah satu dari Delapan Legiun. Semua reruntuhan yang ada di sini sekarang menjadi milik mereka.     

Karena Ye Futian mengizinkan mereka untuk tetap tinggal, mereka dapat berkultivasi di sini bersama anggota dari Istana Kekaisaran Ziwei.     

"Kita dapat menghubungkan Pecahan Ziwei dengan tempat ini. Di masa depan, para kultivator dari Pecahan Ziwei bisa datang ke benua kuno ini untuk berkultivasi," ujar Lord Chen. Dia menantikan datangnya hari itu.     

"Hmm," jawab Ye Futian sambil menganggukkan kepalanya. Setelah situasi di sini terselesaikan, berbagai macam kultivator pasti ingin datang ke benua kuno ini untuk berkultivasi. Ketika hari itu tiba, Istana Kekaisaran Ziwei tentu saja juga akan membuka jalur spasial yang memungkinkan para kultivator dari Pecahan Ziwei datang kemari dan berkultivasi di sini.     

Namun, masih terlalu dini untuk memikirkan semua ini. Benua kuno ini tidak akan mengalami kedamaian dalam waktu dekat. Reruntuhan dari Delapan Legiun yang satu per satu muncul di benua ini mungkin merupakan titik awal dari hal-hal yang akan terjadi di masa depan.     

"Mulailah berkultivasi," ujar Ye Futian. Kerumunan kultivator itu mengangguk dan langsung pergi ke arah yang berbeda-beda.     

"Saya menginginkan tombak emas itu," ujar Fang Cun. Saat dia mengatakan hal ini, sosoknya melesat menuju tombak emas yang tertancap di permukaan tanah itu. Ye Futian memandang ke arahnya. Fang Cun memiliki penilaian yang bagus. Kemampuannya memang cocok dengan tombak emas tersebut. Dia bisa menghasilkan kekuatan yang dahsyat dengannya.     

Pemuda ini juga tidak berniat untuk mundur pada saat-saat kritis. Dia bersikeras menginginkan tombak emas itu. Lagipula, meskipun ada banyak peninggalan Kaisar Agung di sini, mendapatkan Senjata Kekaisaran dan ajaran Kaisar Agung bukanlah hal yang mudah. Tentu saja bukan waktunya bagi siapa pun untuk bersikap lemah lembut atau rendah hati.     

"Hal itu tergantung pada kemampuanmu. Jika kau dapat memahaminya terlebih dahulu, maka tombak itu akan menjadi milikmu. Jika orang lain berhasil melakukannya sebelum dirimu, maka kau sebaiknya intropeksi diri," ujar Ye Futian sambil menatap Fang Cun. Meskipun Fang Cun adalah muridnya, semua orang di Istana Kekaisaran Ziwei memiliki hubungan dekat dengannya. Dia jelas tidak akan pilih kasih. Dia tidak akan membiarkan orang lain meminta Senjata Kekaisaran secara langsung padanya.     

"Jangan khawatir, Guru. Tombak itu pasti akan menjadi milik saya," ujar Fang Cun, yang bahkan tidak menoleh ke arah Ye Futian. Saat ini, dia sudah berada di depan tombak emas itu.     

Di sisi lain, Duo Yu berjalan ke arah tombak penghancur. Tombak itu jauh lebih cocok untuknya. Para kultivator lain juga menemukan peninggalan yang sesuai dengan kultivasi mereka dan bersiap untuk memahaminya.     

Ye Futian kembali menghampiri teratai hijau yang dia temui sebelumnya. Dalam sekejap, auranya menyatu dengan teratai hijau tersebut. Dia pun kembali bertemu dengan sosok Kaisar Agung perempuan itu.     

"Senior, situasi di luar kini sudah terkendali," ujar Ye Futian.     

"Hmm. Apakah kau ingin bergabung dengan auraku?" Kaisar Agung perempuan itu bertanya pada Ye Futian.     

"Saya memiliki teman baik yang kemampuannya mirip dengan anda. Saya berharap dia bisa mewarisi aura anda," jawab Ye Futian. Sosok yang dia singgung tentu saja mengacu pada Xia Qingyuan.     

"Baiklah. Aku telah tertidur selama bertahun-tahun. Sekarang setelah kau membangunkanku, aku tidak punya banyak waktu lagi," ujar Kaisar Agung perempuan itu. Kemudian sosoknya menghilang dan kembali buram. Teratai hijau itu melayang ke udara. Ye Futian mengulurkan tangannya, dan teratai hijau itu pun mendarat di telapak tangannya. Teratai itu memiliki aura Roh Kehidupan yang sangat melimpah.     

Sebuah aura Jalur Agung terpancar dari tubuh Ye Futian dan menyelimuti teratai hijau tersebut. Kemudian, teratai itu menghilang, dihisap ke dalam Istana Kehidupan milik Ye Futian.     

Siapa pun bisa mendapatkan ajaran Kaisar Agung di sini, tapi dia sengaja menyisihkan teratai hijau ini untuk Xia Qingyuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.