Legenda Futian

Mahoraga



Mahoraga

1Para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei melesat melintasi benua kuno yang terbentang luas. Kali ini, para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat yang dipimpin oleh Xi Chiyao juga ikut bepergian bersama mereka.     

Di sepanjang perjalanan, mereka bertemu dengan banyak kultivator. Adapun reruntuhan, jumlahnya tidak begitu banyak. Kelompok Ye Futian telah menjarah beberapa reruntuhan dalam perjalanan ini. Mereka juga memperoleh beberapa ajaran di tingkat Kaisar Agung. Adapun berapa banyak kultivator yang berada di sini, selain mereka yang berasal dari pasukan di tingkat Kaisar Agung, ada juga pasukan-pasukan terkemuka seperti Klan Dewa Kuno di sini. Ada berbagai macam kultivator dari setiap dunia utama, serta kultivator-kultivator kuat yang selama ini memilih untuk mengasingkan diri.     

Dengan adanya begitu banyak orang di sini, reruntuhan yang ditinggalkan sejak Zaman Para Dewa tentu saja akan terbagi-bagi dan dijarah.     

Saat kelompok mereka terus bergerak ke depan, Xi Chiyao melesat mendekat dari arah lain.     

"Bagaimana situasinya?" tanya Ye Futian. Beberapa saat yang lalu, Xi Chiyao pergi untuk mengumpulkan informasi. Ada beberapa perubahan yang terjadi pada benua kuno ini setiap harinya. Mereka telah kehilangan banyak waktu di reruntuhan dari Legiun Karura. Banyak hal pasti telah terjadi di dunia luar.     

Xi Chiyao melaporkan, "Berita bahwa Istana Kekaisaran Iblis telah menemukan dan menguasai reruntuhan dari Legiun Karura telah tersebar. Bukan hanya Istana Kekaisaran Iblis yang berhasil melakukannya. Pasukan-pasukan tingkat Kaisar Agung telah berhasil menemukan reruntuhan dari Delapan Legiun satu demi satu. Bahkan jumlahnya telah dikonfirmasi. Istana Kegelapan telah menemukan reruntuhan dari Legiun Asura, sedangkan Prefektur Ilahi menemukan reruntuhan dari Legiun Naga. Rumor mengatakan bahwa para kultivator dari Dunia Langit telah menemukan reruntuhan dari Legiun Deva, yang juga akan segera dibuka."     

Dia telah mendapatkan banyak informasi yang berguna.     

Dia pun melanjutkan kata-katanya, "Sebuah wilayah pegunungan yang luas juga telah ditemukan di bagian utara. Banyak jasad dengan aura yang mengerikan telah ditemukan di sana. Banyak kultivator perlahan-lahan bergerak menuju ke wilayah itu. Ada rumor yang mengatakan bahwa reruntuhan dari Legiun Mahoraga mungkin berada di sana." Xi Chiyao memandang Ye Futian dan berkata, "Untuk saat ini, aku mendengar bahwa belum ada pasukan tingkat Kaisar Agung yang bergerak ke sana. Haruskah kita memeriksanya secara langsung?"     

Delapan Legiun tinggal di bawah Jalur Surgawi kala itu. Namun, bahkan dengan menggabungkan Dunia Langit, saat ini hanya ada tujuh pasukan tingkat Kaisar Agung. Bahkan jika setiap pasukan menempati satu reruntuhan dari Delapan Legiun, maka masih ada satu reruntuhan yang tersisa.     

Jika benar demikian, pasukan mana yang paling memungkinkan untuk menguasai reruntuhan terakhir?     

Peluang itu bisa saja direbut oleh Pecahan Ziwei, yang merupakan pemimpin dari Dunia Asal. Meskipun Istana Kekaisaran Barat adalah Klan Dewa Kuno, mustahil bagi mereka untuk menguasai salah satu reruntuhan dari Delapan Legiun dalam situasi sekacau ini. Namun, mereka mungkin masih memiliki kesempatan untuk menemukan ajaran tingkat Kaisar Agung.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian. Reruntuhan dari Legiun Karura telah membuatnya takjub dengan adanya begitu banyak jasad Kaisar Agung yang mereka temukan di sana. Karena itulah, dia yakin bahwa Legiun Mahoraga, yang juga merupakan salah satu dari Delapan Legiun, tidak akan mengecewakannya.     

Ye Futian sadar bahwa, meskipun kekuatan yang dimiliki oleh Istana Kekaisaran Ziwei terus berkembang sekarang, mereka masih harus menempuh jalan yang panjang untuk bisa setara dengan pasukan-pasukan di tingkat Kaisar Agung. Kali ini, berbagai macam pasukan di tingkat Kaisar Agung telah mengirim hampir semua kultivator mereka.     

Dia tidak mengedepankan egonya sehingga dia percaya bahwa Istana Kekaisaran Ziwei dapat bersaing dengan pasukan-pasukan tingkat Kaisar Agung dalam kondisi mereka saat ini.     

"Baiklah," ujar Xi Chiyao. "Kalau begitu, ayo kita segera pergi ke sana."     

Rombongan itu pun melanjutkan perjalanannya. Di tengah perjalanan, Ye Futian bertanya pada Xi Chiyao, "Dewi Chiyao, apa yang kau ketahui tentang Delapan Legiun?"     

Istana Kekaisaran Barat adalah Klan Dewa Kuno. Dia jadi bertanya-tanya apakah mereka mengetahui beberapa hal mengenai rahasia di zaman kuno.     

Bagaimanapun juga, Istana Kekaisaran Barat masih memiliki aura Kaisar Agung di dalamnya.     

"Mereka adalah legenda dari Zaman Para Dewa," ujar Xi Chiyao. "Legenda mengatakan bahwa Delapan Legiun tinggal di bawah Jalur Surgawi. Mereka bertugas menjaga ketertiban dunia. Di bawah Jalur Surgawi, dunia kultivasi menjadi sangat makmur, dan banyak kultivator kuat bermunculan. Oleh sebab itulah, zaman itu dikenal sebagai Zaman Para Dewa."     

Dia melanjutkan, "Delapan Legiun dipimpin oleh Legiun Deva, yang tinggal di Istana Langit Kuno. Delapan Legiun itu memiliki tugas masing-masing. Legiun Naga menguasai Klan iblis. Legiun Asura menguasai dunia bawah dan mengendalikan siklus kehidupan, kematian, dan reinkarnasi. Legenda mengatakan bahwa mereka berani bersaing dengan Legiun Deva. Legiun lainnya juga memiliki tanggung jawab mereka sendiri. Mereka mewakili Jalur Surgawi di seluruh penjuru dunia. Rumor mengatakan bahwa Dunia Langit memiliki koneksi dengan Legiun Deva dari zaman kuno."     

"Jadi, para kultivator dari Dunia Langit berhasil menemukan reruntuhan dari Legiun Deva juga karena koneksi ini?" Ye Futian bergumam pelan. "Kala itu, bagaimana caranya Dunia Langit bisa mengalami kemunduran? Rahasia apa yang tersembunyi di balik semua ini? Apakah pasukan-pasukan dari Dunia Langit saat ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan reruntuhan dari Legiun Deva, yang merupakan Legiun terkuat?"     

"Aku tidak begitu mengetahui tentang kemampuan Dunia Langit saat ini. Selama ini mereka tidak pernah menimbulkan keributan. Bahkan sangat sulit untuk bertemu dengan mereka secara langsung. Mereka jarang muncul di dunia lain dan selalu berkultivasi di dunia mereka sendiri," ujar Xi Chiyao.     

Ye Futian juga merasa bahwa Dunia Langit sangatlah misterius. Penerus dari Dunia Kaisar Surgawi itu sangat berbakat, dan kemampuannya juga sangat menakutkan. Ketika mereka bertarung kala itu, pihak lawan menggunakan kemampuan yang dimiliki oleh Donghuang Diyuan, yaitu Pedang Ilahi Tianxing.     

Xi Chiyao berkata dengan suara pelan, "Namun, aku mendengar beberapa Tetua menyinggung tentang beberapa rahasia kala itu. Pemimpin dari Dunia Langit memiliki bakat dan kemampuan yang tak tertandingi. Bahkan Kaisar Iblis, Evil Emperor, dan Kaisar Agung lainnya sejak saat itu menghindari pertarungan melawannya. Namun, tanpa ada alasan yang jelas, dia tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Kemungkinan besar, hanya pasukan-pasukan tingkat Kaisar Agung yang mengetahui alasannya. Tampaknya pasukan-pasukan itu sengaja merahasiakan masalah ini." Kedua matanya yang indah kini tampak berpikir. Dia sepertinya juga penasaran dengan apa yang terjadi kala itu.     

"Selain itu, aku mendengar bahwa Donghuang Agung juga terlibat dalam hal ini," Xi Chiyao berkomentar, meskipun dia terdengar tidak yakin.     

Ye Futian mengungkapkan ekspresi aneh di wajahnya. Dia teringat akan kemampuan sang penerus dari Dunia Langit. Apa yang dikatakan Xi Chiyao mungkin memang benar adanya.     

Donghuang Agung adalah sosok legendaris sejati. Sepertinya akan selalu ada cerita tentang dirinya dimana-mana. Baik itu dari sang guru di Desa Empat Sudut atau di Western Heaven, jejak kehadirannya dapat ditemukan dimana-mana.     

Ye Futian sebenarnya sangat penasaran untuk mengetahui orang seperti apakah Donghuang Agung itu.     

"Sepertinya, Dunia Langit memiliki asal-usul yang sangat dalam dan selama ini mengasingkan diri dari dunia luar. Mereka belum pernah berinteraksi dengan dunia luar dan selalu bersembunyi. Setelah bertahun-tahun lamanya, kekuatan Istana Langit dari Dunia Langit mungkin tidak lebih lemah dari pasukan tingkat Kaisar Agung lainnya," ujar Ye Futian.     

"Itu bisa saja terjadi," ujar Xi Chiyao. "Kaisar Surgawi yang terakhir juga merupakan sosok yang mengerikan."     

Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. Kemampuan dari Dunia Langit, yang selama ini selalu menyembunyikan diri, kemungkinan besar akan terungkap dalam waktu dekat.     

Ye Futian berkata, "Kali ini, reruntuhan para dewa telah muncul kembali, dan reruntuhan dari Delapan Legiun satu per satu telah ditemukan. Jika Dunia Langit benar-benar menemukan dan menguasai reruntuhan dari Legiun Deva, maka pasukan tingkat Kaisar Agung lainnya tidak akan membiarkan mereka melakukan hal tersebut begitu saja. Pertempuran besar pasti akan meletus di antara mereka."     

Legiun Deva adalah pemimpin dari Delapan Legiun. Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa reruntuhannya akan menjadi target utama bagi pasukan-pasukan di tingkat Kaisar Agung. Bahkan jika pasukan-pasukan itu telah menemukan reruntuhan dari Delapan Legiun, siapa yang tidak menginginkan ajaran tingkat Kaisar Agung lainnya?     

Tentu saja, lebih baik berlebih daripada kekurangan.     

"Tepat sekali. Meskipun reruntuhan dari Delapan Legiun telah muncul satu demi satu, pasti akan terjadi banyak pertempuran di masa depan," Xi Chiyao menyetujui kata-kata Ye Futian. Pada kenyataannya, idenya tentang Istana Kekaisaran Ziwei yang akan menguasai sebuah reruntuhan sulit untuk diwujudkan. Hal itu bergantung pada keberuntungan dan nasib mereka.     

Benua para dewa ini tidak akan hanya berada di sini selama satu atau dua hari. Tempat ini sekarang sudah menjadi bagian dari Dunia Asal secara permanen.     

Mereka terus bergerak ke utara. Namun, masih butuh waktu lama bagi mereka untuk mencapai wilayah pegunungan tersebut.     

Sebelum mereka tiba, pergerakan kelompok Ye Futian melambat. Mereka menatap jauh ke bagian depan. Tampaknya ada gunung-gunung ilahi yang membatasi langit di atas sana. Gunung yang tak terhitung jumlahnya tampak menjulang hingga ke atas langit. Tampaknya itu adalah sebuah wilayah pegunungan dari zaman kuno.     

Meskipun lokasi mereka masih cukup jauh, kelompok Ye Futian sudah bisa merasakan sebuah aura misterius. Ada juga tekanan tak berbentuk serta aura yang sakral di sana.     

Di area sekitar mereka, banyak orang melesat melintasi langit dan tiba di tempat ini. Ada juga banyak kultivator di bagian bawah yang bergerak menuju pegunungan kuno ini satu demi satu.     

Pada kenyataannya, di hadapan mereka, banyak kultivator telah binasa di pegunungan itu dan sekarang terbaring di sana untuk selamanya.     

"Kita sudah sampai," ujar Xi Chiyao. Meskipun ini adalah pertama kalinya dia datang kemari, namun dia bisa merasakan dengan jelas bahwa tempat yang mereka cari sudah ada di depan mereka.     

"Mahoraga," gumam Ye Futian. Delapan Legiun bertugas mempertahankan ketertiban dunia di bawah Jalur Surgawi selama zaman kuno. Orang-orang di zaman ini sudah terlalu tua dan tampak penyendiri. Namun tentu saja, mereka juga mendapatkan rasa hormat yang luar biasa.     

"Rumor mengatakan bahwa di antara Delapan Legiun, Legiun Mahoraga mahir dalam pertempuran. Legiun ini tidak memiliki pantangan dan sering bertindak sembrono. Namun, kemampuan bertarung mereka memang kuat. Beberapa orang menyebut mereka sebagai dewa iblis sementara yang lain menyebut mereka sebagai roh," ujar Xi Chiyao. Saat mereka berbincang-bincang, mereka sudah semakin mendekati pegunungan ilahi tersebut. Sudah ada kultivator yang tak terhitung jumlahnya di sini, dan tidak ada reruntuhan yang terlihat. Reruntuhan itu pasti telah dijarah oleh para kultivator dalam beberapa hari terakhir. Mereka mungkin hanya bisa menemukan peluang Jalur Agung dengan cara memasuki bagian dalam dari pegunungan ilahi tersebut.     

Ye Futian berhenti bergerak ketika mereka mencapai wilayah perbatasan dari pegunungan ilahi itu. Dia memandang pegunungan kuno yang ada di depannya. Tekanan misterius itu menjadi semakin kuat, seperti berada dimana-mana.     

"Hati-hati," Ye Futian memperingatkan dengan suara pelan. "Aku bisa merasakan bahwa pegunungan tak berujung ini tampaknya memiliki banyak aura di dalamnya. Jika ini adalah markas dari Legiun Mahoraga, mungkin ini adalah aua yang ditinggalkan oleh para leluhur dari Legiun Mahoraga yang telah menyatu dengan pegunungan ini."     

Kelompok itu mengangguk dengan ekspresi serius di wajah mereka. Di sinilah reruntuhan dari Legiun Mahoraga berada, yang merupakan salah satu dari Delapan Legiun. Mungkin ini adalah satu-satunya reruntuhan dari Delapan Legiun yang bisa mereka perebutkan, karena lokasi lain sudah berada di luar genggaman mereka.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian. Kelompok mereka pun memasuki wilayah gunung ilahi tersebut, bergerak menuju bagian dalamnya.     

Pergerakan kelompok itu melambat dan bersikap lebih waspada daripada sebelumnya. Di dalam pegunungan ilahi ini, banyak jasad dapat dilihat dari waktu ke waktu. Mereka pasti adalah para kultivator yang datang kemari untuk mencari peluang Jalur Agung.     

"Suasana ini sangat tidak menyenangkan. Detak jantungku terus meningkat," ujar Lord Chen di bagian samping. Anggota lainnya juga menganggukkan kepala masing-masing. Semua orang bisa merasakan aura yang tidak menyenangkan di sini. Sebenarnya dari mana datangnya tekanan misterius ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.