Legenda Futian

Legiun Karura



Legiun Karura

0"Tiga Kaisar Pedang…tiga Kaisar Agung yang bekerja sama untuk berperang di zaman kuno…Mereka binasa di sini, tetapi meninggalkan aura pedang di tempat ini. Sekarang setelah kalian mewarisinya, di masa depan, kalian mungkin akan berusaha untuk membentuk kembali Matriks Pedang Deicide dan mengungkapnya ke seluruh penjuru dunia," Ye Futian berbicara dengan menaruh harapan tinggi pada mereka bertiga.     

Tidak mudah bagi Wuchen, Yaya, dan Pendekar Lihen dalam melewati perjalanan kultivasi mereka hingga sampai ke posisi mereka sekarang. Dengan dibatasi oleh bakat alami mereka, bahkan semakin sulit untuk mengubah apa yang telah mereka miliki sejak lahir. Mereka telah menerima peluang Jalur Agung ketika mereka memasuki Reuntuhan Dewa untuk pertama kalinya, dan sekarang mereka telah menerima peluang yang begitu menguntungkan di Makam Para Dewa, sehingga membuat mereka mengalami Ujian Para Dewa.     

Bagaimana mungkin Ye Futian tidak merasa bahagia ketika teman-teman lamanya itu berhasil meningkatkan kultivasi mereka hingga ke tingkat yang begitu tinggi?     

Dia dan semua orang dapat merasakan bahwa kemunculan Makam Para Dewa, bersama dengan ramalan bahwa perubahan di antara langit dan bumi akan dimulai di Dunia Asal, menunjukkan bahwa sebuah era baru yang menakjubkan akan segera dimulai. Dampak yang dimiliki oleh Makam Para Dewa di dunia ini pasti tidak akan sederhana maupun terbatas pada warisan beberapa Kaisar Agung.     

Di masa depan, mungkin akan ada Kaisar Agung lainnya yang muncul kembali, dan Ye Futian tentu saja berharap bahwa itu adalah seseorang yang dekat dengannya.     

"Kami hanya bisa berusaha semaksimal mungkin untuk memahami warisan dari sang Kaisar Agung," jawab Pendekar Lihen. Perasaannya menjadi campur aduk terkait apa yang telah dia capai hari ini. Tentu saja, semua ini tidak akan bisa terjadi tanpa adanya Ye Futian. Jika bukan karena bantuan dari Ye Futian, hampir mustahil baginya untuk mengubah bakat alaminya dengan usahanya sendiri.     

Efek dari ramuan-ramuan itu dalam membentuk kembali fondasi kultivasinya saja sudah menjadi sesuatu yang mencengangkan. Bagi para Renhuang di dunia luar, berapa banyak dari mereka yang bisa seberuntung ini untuk mendapatkan ramuan-ramuan ilahi?     

Hanya mereka yang merupakan teman lama Ye Futian yang bisa mendapatkannya.     

"Selamat," Lord Chen berjalan ke depan dan berkata sambil tersenyum. "Meskipun itu hanya Ujian Para Dewa tahap pertama, namun mendapatkan aura Kaisar Agung yang tersimpan di Makam Para Dewa adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Tiga pedang ilahi itu dibentuk oleh aura pedang yang ditinggalkan oleh tiga Kaisar Agung. Siapa pun yang tidak mewarisi aura Kaisar Agung tidak akan bisa bersaing dengan kalian di dunia ini."     

Mustahil untuk mengatakan bahwa mereka tidak merasa iri, karena pada kenyataannya, banyak dari mereka merasa demikian. Dewi Pedang dari Istana Fluttering Snow dan murid-muridnya, serta Dewi Taihua, telah melihat sendiri bahwa ada begitu banyak kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei yang sekarang berada di Tribulation Plane. Kemudian, ada beberapa orang yang kemudian berhasil mewarisi aura Kaisar Agung. Tidak sulit untuk membayangkan bagaimana perasaan mereka di momen seperti ini.     

Mereka semua sudah mengenal Ye Futian sejak lama. Di Wilayah Donghua, dia telah diperlakukan dengan buruk oleh Ning Yuan, pemimpin dari Wilayah Donghua. Kala itu, Ning Hua adalah sang jenius nomor satu di Wilayah Donghua. Tidak ada seorang pun yang bisa menandinginya dan dia ingin Ye Futian tewas terbunuh.     

Sekarang, dengan mengesampingkan Ning Hua, bagaimana jika Ning Yuan dibandingkan dengan mereka?     

Ketika Ning Yuan meninggal dunia, mereka tidak merasa ada sesuatu yang aneh, karena mereka tidak lagi berada di tingkatan yang sama.     

Di Istana Kekaisaran Ziwei saja, ada lebih dari selusin kultivator di tingkat Tribulation Plane.     

Ini adalah pertanda bahwa mereka akan segera menjadi pasukan di tingkat Kaisar Agung.     

"Tetua Tertinggi juga akan memiliki peluang yang sama di masa depan," ujar Ye Futian. "Di Makam Para Dewa, ada banyak peluang Jalur Agung yang tersimpan di dalamnya, tetapi kita tidak bisa terlalu berpuas diri. Jika kita mampu mewarisi aura Kaisar Agung, maka sosok terkemuka lainnya dapat melakukan hal yang sama. Selama kita berkultivasi, siapa yang tahu berapa banyak kultivator lain yang berhasil mendapatkan peluang Jalur Agung dan mewarisi aura Kaisar Agung."     

Semua orang mengangguk setuju. Kekuatan di dunia kultivasi akan mengalami perubahan besar lainnya.     

"Ayo kita pergi dari sini. Kita sudah cukup lama berkultivasi di sini, mungkin banyak hal lain telah terjadi di Makam Para Dewa," ujar Ye Futian. Selama beberapa bulan terakhir, mereka pasti telah melewatkan banyak hal, tetapi Ye Futian sudah mempersiapkan mental untuk hal tersebut. Lagipula, mustahil bagi mereka untuk mengambil semua peluang Jalur Agung yang ada di sini untuk diri mereka sendiri.     

Selama dia bisa meningkatkan kultivasi orang-orang di sekitarnya, sehingga mereka bisa mendapatkan peluang Jalur Agung di tingkat Kaisar Agung, maka hal itu sepadan dengan usaha yang mereka lakukan.     

…     

Di benua kuno yang terbentang luas ini, ada terlalu banyak tempat aneh dan menakjubkan di dalamnya.     

Di satu area, tempat itu dipenuhi dengan suasana yang sakral. Di bagian perbatasan dari area ini, ada sebuah pintu yang berdiri di sana. Pintu ini berbentuk seperti sebuah patung, tepatnya patung satu sosok dewa iblis raksasa yang terbuat dari emas murni.     

Patung ini adalah patung dari roc bersayap emas itu. Burung legendaris itu telah berubah menjadi sebuah gerbang kuno, namun tidak ada hal lain di area sekitarnya. Mungkin tempat itu dulunya adalah sebuah dunia yang berdiri sendiri, tetapi sekarang dalam satu pandangan mata, hanya ada wilayah tandus sejauh mata memandang.     

Di area yang berwarna kuning itu, ada jejak kaki dari banyak kultivator. Sementara itu di kejauhan, terdapat pegunungan kuno dari zaman kuno yang terlihat di sana.     

Namun, ada banyak orang yang berhenti tepat di luar patung itu dengan ragu-ragu, mereka tidak cukup berani untuk melanjutkan langkah mereka.     

Mereka melihat bahwa di kejauhan, di area kuno itu, ada beberapa mayat yang berserakan. Sebenarnya, mereka tidak lagi dikenali sebagai mayat, melainkan jejak-jejak bangkai dan darah yang berfungsi menjadi peringatan bagi mereka yang masih hidup.     

Area di dalamnya penuh dengan bahaya. Bahkan hanya dengan berdiri di bagian perbatasan, seseorang bisa merasakan aura mengancam yang berasal dari dalam sana.     

Dikabarkan bahwa ada banyak monster kanibal raksasa yang tinggal di dalamnya, serta monster-monster udara yang menakutkan, dan beberapa di antaranya adalah spesies Roc Bersayap Emas.     

Di antara mereka yang berani menginjakkan kaki ke dalam sana, banyak yang tewas terbunuh. Dalam beberapa bulan terakhir, area ini dikenal sebagai wilayah terlarang dengan bahaya yang luar biasa di dalamnya.     

Namun meski begitu, masih ada yang berani mengambil risiko untuk masuk ke dalam sana.     

Pada saat ini, ada orang-orang yang tidak bisa lagi menahan diri dan memutuskan untuk masuk ke dalamnya, dimana mereka semua masuk melalui jalur darat, bukan melalui jalur udara. Dikabarkan bahwa masuk melalui jalur udara adalah rute yang lebih berbahaya karena memiliki potensi ancaman yang lebih besar, dan lebih mudah bagi mereka untuk terlihat oleh para pemburu di udara itu.     

"Siapa yang tahu apa yang telah terjadi pada sosok-sosok terkemuka yang masuk lebih awal itu?" Seseorang di suatu tempat bergumam pelan. Meskipun mereka ragu-ragu untuk melangkah masuk, mereka tahu bahwa sebelum mereka, sudah ada sosok-sosok kuat yang memasukinya. Tidak ada tanda-tanda dari kehadiran mereka sekarang, karena mereka pasti sudah masuk ke bagian dalam dari reruntuhan tersebut.     

"Ayo kita masuk."     

Seseorang menjadi tidak sabar, dan mulai melangkah ke dalam sana, bergerak ke depan selangkah demi selangkah.     

Ini adalah sesuatu yang telah dilakukan berkali-kali selama beberapa bulan terakhir. Adapun alasan kenapa orang-orang terus melakukan hal ini tentu saja bukan karena bahaya yang ada di dalamnya. Rumor mengatakan bahwa ini mungkin adalah wilayah yang pernah menjadi milik salah satu dari Delapan Legiun di Reruntuhan Dewa.     

Legiun Karura, salah satu dari Delapan Legiun, dikabarkan adalah sebuah klan dari spesies Roc Bersayap Emas, dimana darah Roc Bersayap Emas mengalir di dalam nadi mereka.     

Menurut legenda, pada zaman kuno, Legiun Karura berburu iblis untuk bertahan hidup, jadi mereka adalah musuh alami bagi para iblis.     

"Karura!"     

Pada saat ini, di luar patung tersebut, seseorang dengan cahaya suci yang menakutkan di matanya sedang menatap ke bagian dalam wilayah itu dengan ambisi yang kuat.     

Di belakangnya, ada kelompok kultivator lain yang mengikutinya, dan orang-orang ini berasal dari Klan Dewa Kuno, pasukan paling kuat di Wilayah Vajra. Mereka adalah kultivator dari Wilayah Vajra.     

Mata kultivator yang memimpin kelompok itu bersinar dengan aurora ilahi yang tampaknya bukanlah miliknya. Kedua matanya yang tajam itu menatap ke bagian dalam area itu dan akhirnya menemukan sebuah reruntuhan yang menakjubkan. Itu adalah markas Legiun Karura dari Delapan Legiun di bawah Jalur Surgawi.     

Di zaman para dewa kuno, Legiun Karura dikenal sangat kuat dan menakutkan, dimana mereka memakan para iblis dan ditugaskan oleh Jalur Surgawi untuk menjaga agar klan iblis tetap tertib. Mereka telah memenjarakan klan iblis di Jurang Iblis dan bertindak sebagai sipir mereka.     

Bagi para kultivator dari klan iblis, kebencian mereka terhadap Legiun Karura jelas tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Keduanya benar-benar musuh bebuyutan satu sama lain.     

Dalam pertempuran yang berlangsung di zaman Hancurnya Para Dewa, Dunia Iblis berjuang mati-matian untuk keluar dari Jurang Iblis, dan satu sosok yang luar biasa muncul dalam bentuk Kaisar Iblis, yang menguasai klan iblis dan menyatakan perang terhadap Jalur Surgawi dengan membantai Legiun Karura.     

Tingkat kengerian dari pertempuran itu benar-benar tidak bisa dipahami hingga saat ini.     

Sekarang, dia mungkin telah menemukan medan perang yang dimaksud.     

"Ayo kita masuk ke dalam." Sekelompok kultivator melesat ke dalamnya dan menjelajahi bagian dalam dari reruntuhan kuno ini.     

Mungkin ada lebih dari satu Kaisar Agung yang binasa di sana.     

Setiap legiun dari Delapan Legiun di Jalur Surgawi tidak mungkin hanya memiliki satu Kaisar Agung dalam anggota mereka.     

Dahulu, ada banyak Kaisar Agung yang bekerja di bawah komando Ziwei Agung.     

Meskipun area ini sangat berbahaya, orang-orang masih berbondong-bondong datang ke sana. Karena ada banyak kultivator yang terus-menerus masuk ke dalamnya, rasanya seolah-olah tempat yang berbahaya ini memiliki daya tarik yang tidak dapat dijelaskan bagi mereka.     

Semakin berbahaya tempat tersebut, maka semakin kuat pula daya tariknya.     

Beberapa hari kemudian, Ye Futian dan yang lainnya juga telah tiba di sana. Selama mereka menempuh perjalanan dalam beberapa hari terakhir, mereka telah melalui banyak hal dan mendengar banyak informasi.     

Rumor mengatakan bahwa seseorang telah menemukan reruntuhan dari Delapan Legiun, dan ini mungkin salah satunya: reruntuhan dari dunia kecil yang dulu dikuasai oleh Legiun Karura.     

Ye Futian berdiri di bagian luar sambil memandangi patung itu. Setelah bertahun-tahun lamanya, Ye Futian dapat merasakan aura yang mengintimidasi pada patung tersebut. Sebagai salah satu dari Delapan Legiun di bawah Jalur Surgawi, sekuat apakah Legiun Karura di masa lalu?     

Ini adalah sesuatu yang mungkin tidak akan pernah diketahui oleh siapa pun di masa sekarang.     

"Hati-hati, aura di dalam sana sangat berbahaya," Ye Futian memperingatkan semua orang. Setelah berkultivasi ke tingkat tertentu, panca inderanya menjadi sedikit lebih tajam, dan dia bisa mendeteksi potensi bahaya sebelum orang lain menyadarinya.     

Semua orang mengangguk saat mereka memberanikan diri untuk masuk ke dalam sana. Mereka berjalan ke depan di atas hamparan pasir kuning dan melihat satu jasad di permukaan tanah. Tubuhnya telah tercabik-cabik, seolah-olah dia telah dimangsa oleh monster iblis dan dibiarkan dalam kondisi menyedihkan ini, yang sangat mengerikan untuk dilihat.     

Tapi hal ini tidak menghalangi mereka untuk melangkah lebih jauh, karena kelompok itu terus bergerak semakin dalam ke area tersebut.     

Tempat itu adalah sebuah area terbuka yang sangat luas, dan mungkin merupakan sebuah dunia yang berdiri sendiri di zaman kuno. Bagaimanapun juga, Legiun Karura adalah salah satu dari Delapan Legiun dan jelas memiliki wilayahnya kekuasaannya sendiri.     

Pada saat ini, terdengar suara melengking yang muncul dari atas langit. Ye Futian dan yang lainnya memandang ke atas dan melihat ada seekor roc bersayap emas yang melayang di udara. Namun, cahaya suci berwarna emas di tubuhnya tampak sedikit redup dan tatapan matanya terlihat sedikit aneh. Secara keseluruhan, aura yang dia pancarkan mirip dengan roc ilahi yang mereka temui saat pertama kali memasuki benua kuno ini dan bukanlah monster kuno yang bertahan hidup hingga detik ini.     

Lagipula, seperti roc ilahi sebelumnya, dia mampu bertahan hidup karena memiliki kondisi khusus, seperti dilindungi oleh rumput hijau yang merupakan perwujudan dari Kaisar Agung Abadi setelah sang Kaisar binasa.     

"Hati-hati," ujar Ye Futian. Pada saat berikutnya, roc bersayap emas itu terbang menukik dari atas langit, seolah-olah dia menganggap para kultivator manusia ini sebagai mangsanya. Tanpa menunjukkan tanda-tanda keraguan, dia langsung melesat menuju Ye Futian dan yang lainnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.