Satu Tebasan
Satu Tebasan
Sosok legendaris seperti itu biasanya tidak akan bersedia bertemu dengan Ye Futian, dan tidak akan repot-repot berurusan dengannya. Jika Makam Para Dewa tidak muncul kembali, mereka tidak akan bertemu satu sama lain. Namun, sekarang setelah benua kuno ini muncul kembali, para kultivato dari berbagai macam dunia semuanya berdatangan kemari. Oleh karena itu, Kaisar Pedang Tertinggi dan Ye Futian memiliki kesempatan untuk muncul di lokasi yang sama.
Kaisar Pedang Tertinggi telah menjadi Kaisar Pedang pertama di Prefektur Ilahi berabad-abad yang lalu. Sekarang, beberapa abad kemudian, kekuatannya sudah di luar pemahaman orang awam. Hanya dengan satu kalimat dari mulutnya, bahkan para kultivator di Tribulation Plane tingkat kedua akan bersedia untuk mundur dengan patuh. Mereka tidak berani menentang perintahnya.
Hanya Ye Futian yang tidak bersedia untuk mundur.
Meskipun Ye Futian telah menghancurkan salah satu Klan Dewa Kuno sebelumnya, namun hal itu bisa terjadi karena aura Kaisar Agung di Kota Tianyan telah dihancurkan oleh Kaisar Agung Ziwei. Bahkan dengan bantuan aura Kaisar Agung, sosok seperti Kaisar Pedang Tertinggi bisa menghancurkan Klan Dewa Kuno sendirian.
Sosok-sosok di tingkat ini tidak lagi peduli dengan hal-hal yang dipedulikan oleh manusia biasa. Mereka sudah setengah langkah lebih jauh di bagian depan dan telah melihat semuanya dari tingkat kultivasi tertinggi. Mereka tidak akan terganggu dengan tradisi dan kekuasaan duniawi. Mereka hanya memiliki satu tujuan dan itu adalah tingkat Plane tertinggi.
Pada dasarnya, mereka tidak peduli dengan konflik yang terjadi di dunia ini. Biasanya, sosok-sosok ini memilih untuk mengasingkan diri. Kemunculan Makam Para Dewa membuat mereka memiliki harapan untuk melangkah ke tingkat selanjutnya. Oleh karena itu, mereka muncul kembali ke hadapan publik.
Gelarnya sebagai 'Kaisar Pedang Tertinggi' menunjukkan bahwa dia berada di posisi puncak.
Dia memandang Ye Futian yang berada di atas langit. Kemudian, dia kembali mengarahkan jarinya ke atas langit dan sebuah teknik pedang yang unik langsung mengoyak gelombang-gelombang kejut yang dikeluarkan oleh Guncangan Langit. Serangan itu menembus dan mencabik-cabik semua gelombang tersebut saat teknik pedang tersebut mengincar sosok Ye Futian.
Pada akhirnya, Senjata Kekaisaran tetaplah sebuah senjata. Tanpa adanya aktivasi dari aura Kaisar Agung, kultivasi Ye Futian tidak dapat mengeluarkan kekuatan sejati dari Senjata Kekaisaran tersebut. Jalur Agung yang bekerja hanya miliknya sendiri dan dia hanya bisa mengaktifkan sebagian kecil aura yang tersimpan di dalam Senjata Kekaisaran tersebut.
Adapun Kaisar Pedang Tertinggi, dia sudah mencapai tingkatan yang jauh berbeda. Ye Futian memang telah membunuh Pemimpin Kota Tianyan dan Wang Xiao. Namun, di hadapan sosok setengah dewa, segala sesuatunya tidak akan berjalan seperti sebelumnya. Tidak peduli sekuat apa pun kultivasi dari Pemimpin Kota Tianyan dan Wang Xiao, mereka tetap berada di Tribulation Plane tingkat kedua dan tidak lebih dari itu. Oleh sebab itulah, saat melawan Ye Futian yang menggunakan Senjata Kekaisaran, mereka pada dasarnya ditakdirkan untuk tewas seketika dan tidak dapat memberikan perlawanan apa pun.
Ye Futian bisa merasakan kekuatan penembus dari aura pedang tersebut. Bahkan kekuatan yang dikeluarkan oleh Guncangan Langit tidak dapat menghentikannya dengan sempurna. Sosoknya melesat, dan dia menghilang dari tempatnya berdiri, lalu muncul di lokasi yang berbeda.
Aura pedang itu melesat jauh ke atas langit dan meninggalkan jejak-jejak yang menakjubkan di atas sana.
Kaisar Pedang Tertinggi mengalihkan pandangannya pada Ye Futian, yang muncul di lokasi lain. Bahkan dia terkesan dengan pergerakan Ye Futian yang begitu cepat. Dia bergerak tanpa meninggalkan jejak; Buddha's Celerity memang menakjubkan. Tidak heran teknik itu merupakan salah satu dari Enam Kemampuan Super dalam ajaran Buddha. Kemampuannya sangatlah mengagumkan.
Ye Futian juga mengamati sosok Kaisar Pedang Tertinggi dengan seksama. Berdasarkan pertarungan singkat yang mereka lakukan barusan, Ye Futian bisa melihat betapa menakutkannya sosok di tingkat dewa ini. Di masa lalu, ketika dia bertarung melawan Fang Ru, dia harus meminjam kekuatan eksternal. Dia menggunakan kekuatan dari Pecahan Ziwei dan aura Kaisar Agung dalam pertempuran, namun dia masih tidak bisa mengalahkan Fang Ru.
Kali ini, dia mengandalkan Senjata Kekaisaran untuk bertarung melawan Kaisar Pedang Tertinggi. Ye Futian jadi bertanya-tanya siapa yang lebih kuat di antara keduanya, Kaisar Pedang Tertinggi ataukah Fang Ru?
"Penampilanmu terlihat seolah-olah kau masih berada di Renhuang Plane, tetapi kemampuan bertarungmu sudah jauh melebihi tingkat Renhuang. Kenapa bisa begitu?" Kaisar Pedang Tertinggi bertanya pada Ye Futian. Dia merasa penasaran. Dia sangat yakin bahwa kultivasi Ye Futian saat ini berada di puncak Renhuang Plane.
Ini adalah sebuah fakta yang diketahui oleh semua kultivator. Namun, ada pula yang berasumsi bahwa Ye Futian telah lama menembus belenggu Plane-nya dan menyembunyikan kultivasinya yang sesungguhnya dengan suatu teknik khusus. Bagaimanapun juga, banyak kultivator yang merupakan bawahannya di Istana Kekaisaran Ziwei telah mengalami Ujian Para Dewa. Dengan bakat yang dimiliki oleh Ye Futian, tidak masuk akal baginya untuk tetap berada di Renhuang Plane hingga detik ini.
"Saya memiliki cara khusus untuk menyembunyikan tingkat kultivasi saya," jawab Ye Futian. Tentu saja, dia tidak akan mengungkapkan kebenarannya. Dia hanya memberitahu lawan bicaranya itu apa yang selama ini dispekulasikan oleh semua kultivator lainnya.
Kaisar Pedang Tertinggi merasa ada sesuatu yang aneh. Dia bahkan tidak bisa membaca trik Ye Futian dalam menyembunyikan kultivasinya sendiri?
"Bahkan dengan bantuan Senjata Kekaisaran, kau bukanlah tandinganku. Jika kau tidak menghindari seranganku barusan, kau bahkan tidak akan bisa menahan satu tebasan pedang dariku," Kaisar Pedang Tertinggi berkomentar dengan nada dingin. Dia tampak seperti sebilah pedang saat dia berdiri tegak di tempatnya. Nada bicaranya yang dingin itu mengandung kepercayaan diri yang tak tertandingi di dalamnya.
"Bagaimana jika saya membuat pertaruhan dengan anda, Senior?" usul Ye Futian.
"Pertaruhan?" Kaisar Pedang Tertinggi mengulangi kata-kata Ye Futian.
"Saya tidak akan menghindar maupun menangkisnya. Saya akan menerima serangan anda secara langsung. Jika saya mampu menerima tebasan pedang dari anda, maka anda akan mengizinkan saya menguasai reruntuhan ini," ujar Ye Futian.
"Bagaimana jika kau tidak bisa menerima seranganku?" tanya Kaisar Pedang Tertinggi.
"Jika saya gagal, tentu saja saya akan binasa akibat serangan anda. Apalagi yang harus saya pertaruhkan?" ujar Ye Futian sambil menatap Kaisar Pedang Tertinggi.
"Aku tidak pernah bertaruh dengan siapa pun seumur hidupku. Namun, karena kau sendiri yang menyarankannya, maka aku akan memberimu kesempatan. Jika kau berani menghindari tebasan ini, maka teman-temanmu tidak akan bisa meninggalkan tempat ini hidup-hidup," ujar Kaisar Pedang Tertinggi.
Karena Ye Futian sendiri yang menawarkan pertaruhan ini, maka dia akan menurutinya. Dia ingin melihat sebesar apa nyali Ye Futian. Apakah dia akan menghindar atau tidak?
Jika Ye Futian menghindari tebasannya dengan Buddha's Celerity, maka dia telah melanggar ucapannya sendiri, dan Kaisar Pedang Tertinggi tentu saja tidak akan menahan diri.
"Baiklah," ujar Ye Futian.
"Sebaiknya kau bersiap-siap," ujar Kaisar Pedang Tertinggi sambil menatap Ye Futian di langit di atasnya. "Pada kenyataannya, bahkan jika kau menguasai Buddha's Celerity, tetap mustahil bagimu untuk menghindari pertarungan jarak dekat melawanku. Namun, karena kau punya nyali, maka aku akan memenuhi permintaanmu."
Lengan bajunya bergerak, dan dia mengulurkan jari ke depan. Dalam sekejap, area yang luas itu berubah menjadi sebuah dunia pedang yang menakutkan. Bahkan para kultivator yang telah mundur ke kejauhan bisa merasakan betapa menakutkannya aura pedang ini.
Kaisar Pedang Tertinggi mengulurkan tangannya dan area itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah dunia pedang.
Kerumunan kultivator itu memandang ke arah Kaisar Pedang Tertinggi. Dia berdiri di sana seperti seorang dewa pedang di tingkat tertinggi. Dalam sekejap, area ini telah diselimuti aura pedang. Pada saat berikutnya, semua orang bisa merasakan sensasi yang menyesakkan. Rasanya seolah-olah aura pedang itu telah menyelimuti seluruh tempat, bahkan sebelum pedang itu dihunus. Ada rasa penasaran sekaligus rasa takut yang muncul di wajah semua orang. Tampaknya begitu pedang itu dihunus, semuanya akan dimusnahkan dalam sekejap.
Roh Kelahiran Ye Futian saat ini berayun-ayun di dalam tubuhnya. Aura Jalur Agung yang tersimpan di dalam Roh Kehidupannya mengalir ke sekujur tubuhnya sebelum akhirnya memasuki Guncangan Langit. Dalam sekejap, sebuah aura yang sakral terpancar keluar. Cahaya suci yang dipancarkan oleh Guncangan Langit pada saat ini terasa sangat mengancam. Gelombang kejut yang dihasilkan juga jauh lebih kuat sekarang. Tidak hanya itu saja, sebuah aura yang luar biasa kini melingkupi area tersebut.
Kaisar Pedang Tertinggi mengangkat jarinya dan menunjuk ke arah langit. Sebilah pedang ilahi tiba-tiba muncul di udara, yang kemudian langsung melesat menembus langit dan bumi. Seolah-olah ruang dan waktu tidak ada lagi di dunia ini. Hanya pedang inilah yang tersisa.
Gelarnya sebagai Kaisar Pedang 'Tertinggi' melambangkan jangkauannya yang luas. Pedangnya bisa memusnahkan semua makhluk hidup yang ada di langit dan bumi.
Di sisi lain, Senjata Kekaisaran milik Ye Futian diayunkan di momen yang tepat ketika Kaisar Pedang Tertinggi mengangkat jarinya. Gelombang kejut yang tak terhitung jumlahnya menyebar dan cahaya suci yang tak tertandingi melesat melintasi ruang hampa, yang kemudian bertabrakan dengan pedang ilahi tersebut.
Untuk beberapa saat, seluruh penjuru dunia berhenti bergerak. Keheningan menyelimuti area yang luas. Kemudian, seberkas cahaya penghancur terpancar keluar. Semua kultivator lainnya bergegas mengeluarkan teknik pertahanan terkuat masing-masing. Namun, meski begitu, banyak kultivator yang belum mengalami Ujian Para Dewa kini terluka parah. Bahkan ada pula yang tewas di tempat. Banyak kultivator tingkat Tribulation Plane juga terluka di sana.
Aura pedang yang mengejutkan muncul di sekitar tiga pedang ilahi tersebut, melindungi mereka dari kehancuran.
Seluruh penjuru langit menjadi redup untuk beberapa saat.
Segala sesuatu yang berada di antara mereka berdua kini berubah menjadi abu. Ketika kekacauan itu mereda, Ye Futian tampak berdiri tanpa terluka di atas langit.
Kaisar Pedang Tertinggi menatap Ye Futian tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Area ini tiba-tiba menjadi sunyi senyap.
Selain tidak menghindarinya, Ye Futian juga menerima serangan itu secara langsung.
"Generasi muda saat ini sungguh mengesankan!" Kaisar Pedang Tertinggi berseru setelah terdiam sejenak. Saat dia mengatakan hal ini, dia meninggalkan area itu bersama pedangnya. Sosoknya tidak lama kemudian menjadi satu dengan pedangnya.
Karena dia kalah, maka dia akan menepati janjinya dan memberikan reruntuhan itu kepada Ye Futian.
Pemandangan ini membuat hati para kultivator di sekitarnya berdebar. Kaisar Pedang Tertinggi benar-benar sosok yang luar biasa. Dia rela menyerahkan reruntuhan yang ditinggalkan oleh seorang Kaisar Agung sesuai janjinya. Dia mengaku kalah karena sebuah pertaruhan.
Pada kenyataannya, bahkan jika dia tidak mengakui kekalahannya, memangnya apa yang bisa dilakukan oleh Ye Futian?
Seperti yang diharapkan, tekad seperti itu bukanlah sesuatu yang bisa dibandingkan dengan siapa pun. Kaisar Pedang Tertinggi mungkin percaya bahwa dia bisa menemukan reruntuhan lain di tempat lainnya.
Ye Futian menyimpan Senjata Kekaisaran miliknya dan sosoknya mendarat di depan tiga pedang ilahi tersebut. Dia memandang ke arah Lord Chen dan yang lainnya. Kelompok itu pun langsung berjalan mendekat.
Di kejauhan, para kultivator lain yang mengamati semuanya juga bergerak ke depan. Karena Kaisar Pedang Tertinggi telah pergi, mereka tentu saja juga ingin pergi ke sana untuk memahami dan mengkultivasi ketiga pedang tersebut.
"Karena kalian semua memilih untuk mundur, maka kalian tidak perlu kembali kemari," ujar Ye Futian sambil berbalik untuk memandang mereka. Kemudian, lengannya membuat gerakan melengkung dan dia menggambar sebuah garis ilusi di udara. Kemudian dia berkata, "Kalian semua, jika kalian ingin melanjutkan meditasi masing-masing, kalian hanya dapat melakukannya di luar wilayah ini."
Dia sudah menghormati mereka dengan tidak mengusir mereka dan malah memberi wilayah dimana mereka bisa berkultivasi di dalamnya.
Berbagai macam kultivator itu memandang ke bawah dan berhenti di tempat masing-masing. Tidak ada yang berani melangkah lebih jauh. Ye Futian tetaplah seseorang yang mampu membuat Kaisar Pedang Tertinggi pergi setelah mengakui kekalahannya. Mereka jelas tidak berani menentangnya.
"Lebih baik kalian mulai berkultivasi," ujar Ye Futian kepada para kultivator di sampingnya. Dia juga memandang ke arah tiga pedang ilahi itu. Dia ingin melihat apakah dia bisa memahami sesuatu dari ketiganya.
"Kali ini, aku tidak akan ikut serta," ujar Gu Dongliu saat dia mengambil inisiatif dan pergi ke bagian samping untuk berkultivasi. Dia sudah mendapatkan ajaran dari seorang Kaisar Agung. Oleh karena itu, dia mengundurkan diri atas kemauannya sendiri dan memberikan kesempatan ini kepada yang lain.
Ye Wuchen juga berniat untuk mundur. Namun, dia mendengar Ye Futian berkata, "Wuchen, kau mengkultivasi ilmu pedang. Ketiga pedang ilahi ini cukup unik. Bagaimana kalau kau mencoba memahaminya?"
"Baiklah," jawab Ye Wuchen sambil menganggukkan kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.