Kematian Ning Yuan
Kematian Ning Yuan
Saat ini, pertempuran-pertempuran untuk menjarah sumber daya kultivasi telah meletus di berbagai tempat di seluruh penjuru benua kuno ini.
Semua sumber daya kultivasi di benua kuno ini benar-benar tidak terbayangkan sebelumnya. Dahulu, tidak ada seorang pun yang berhasil berinteraksi dengan sumber-sumber daya tersebut. Sekarang, mereka akan mempertaruhkan nyawa mereka untuk mendapatkannya, bahkan jika peluang untuk berhasil sangatlah kecil.
Saat ini, pertempuran lain telah terjadi di tempat lainnya. Ye Futian awalnya ingin mengabaikannya dan pergi begitu saja, tetapi dia melihat beberapa sosok yang dikenalnya di sana. Dia pun mengungkapkan ekspresi aneh di wajahnya. Dia tidak pernah membayangkan bahwa dia akan menemui kebetulan seperti itu di sini.
Kaisar Millet juga memandang ke arah pertempuran tersebut. Dia menyipitkan matanya saat tatapan dingin muncul di kedua matanya.
Mereka melihat Pemimpin Wilayah Donghua, Ning Yuan, dan para kultivator dari berbagai macam pasukan dari Wilayah Donghua di sana.
Rupanya mereka juga telah memasuki Makam Para Dewa. Namun pada saat ini, mereka berada dalam masalah besar. Mereka sedang bertarung melawan kultivator lainnya. Orang-orang ini berasal dari pasukan-pasukan terkemuka di Dunia Kegelapan, dan mereka sudah menekan kelompok Ning Yuan.
"Ayo kita pergi memeriksanya," ujar Ye Futian dengan acuh tak acuh. Mereka kemudian bergerak menuju arah itu dan mengamati pertempuran tersebut dari jarak yang lebih dekat. Meskipun kedua belah pihak sedang bertarung, aura spiritual mereka telah menyelimuti area di sekitarnya. Mereka juga menyadari kedatangan kelompok Ye Futian. Kelompok itu berdiri di atas langit dengan memancarkan aura-aura yang menakutkan dan memiliki tingkat kultivasi yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan para kultivator dari Dunia Kegelapan menjadi waspada.
Ekspresi Ning Yuan saat ini terlihat sangat buruk. Mereka sudah menghadapi bahaya di sini. Dia tidak pernah membayangkan bahwa mereka juga akan bertemu dengan Ye Futian.
Kala itu, Ning Hua tewas terbunuh di tangan Ye Futian, dan Ning Yuan selalu berencana untuk membalas dendam. Namun, bakat kultivasinya sangatlah terbatas, dan sulit baginya untuk melangkah lebih jauh. Oleh karena itu, dia datang ke Makam Para Dewa untuk mencari peluang Jalur Agung. Namun, mereka malah bertemu dengan para kultivator dari Dunia Kegelapan dan memperebutkan sumber daya kultivasi di sini.
"Pemimpin Istana Ye," tiba-tiba sebuah suara memanggilnya. Ye Futian pun memandang ke arah medan pertempuran. Itu adalah Qin Qing. Dewi Pedang dari Istana Fluttering Snow tampak terluka di sana. Dia bertarung bersama dengan beberapa murid perempuannya. Para kultivator dari Dunia Kegelapan yang bertarung melawan mereka mengungkapkan tatapan jahat. Mereka tampaknya sengaja menekan anggota dari Istana Fluttering Snow dan tidak ingin membunuh mereka. Para kultivator itu ingin mereka tetap hidup.
"Tuan, tolong tidak usah ikut campur dalam urusan orang lain," ujar seorang kultivator sambil memandang ke arah kelompok Ye Futian. Dia bisa merasakan bahwa kelompok itu memiliki aura yang kuat, sehingga dia pun menjadi waspada.
"Mereka adalah temanku," ujar Ye Futian sambil menunjuk para kultivator dari Istana Fluttering Snow.
Pihak lawan mengerutkan kening, tetapi mereka tidak berhenti menyerang. Duo Yu langsung melangkah ke depan dengan membawa tombak di tangannya. Dia mengeluarkan sebuah aura penghancur, dan saat sosoknya melesat, dia langsung menghilang dari tempatnya. Di sisi lain, seorang kultivator dari Dunia Kegelapan berusaha menghalangi jalannya. Tombak Samsara dikerahkan ke bawah dan membawa kultivator itu ke dalam sebuah ilusi. Dalam waktu singkat, tombak itu langsung menusuk tenggorokannya.
Para kultivator lain yang menyerang Qin Qing dan kelompoknya langsung berhenti di tempat masing-masing. Mereka memiliki ekspresi buruk di wajah mereka. Tatapan mata Duo Yu terlihat aneh. Mata Samsara miliknya kini beralih ke arah kerumunan kultivator tersebut. Pada saat itu juga, tidak ada yang seorang pun yang berani menatap matanya.
"Guruku tidak akan mengulangi kata-katanya," ujar Duo Yu.
Nada bicaranya terkesan dingin dan kejam, sehingga menyebabkan para kultivator ini menjadi sangat waspada. Kemudian mereka melayang turun dan bertanya, "Apakah mereka juga temanmu?"
"Mereka yang berada di sana," jawab Ye Futian sambil menunjuk ke arah sekelompok kultivator dari Benua Luotian di Wilayah Donghua. Dia memiliki hubungan yang baik dengan Jiang Jiuming kala itu.
Dari Wilayah Donghua, Kaisar Xi dari Pulau Dewa Penyu di Benua Lautan Ilahi, Kaisar Millet dari Menara Pengintai Wangshen, dan Dewi Donglai dari Pulau Dewa Timur serta para kultivator lainnya sekarang sudah berada di Istana Kekaisaran Ziwei. Di antara pasukan lainnya dari wilayah tersebut, selain Istana Fluttering Snow, hanya Jiang Jiuming yang memiliki koneksi dengan Ye Futian.
Adapun pasukan lainnya, tidak banyak yang perlu dikatakan terkait Istana Pemimpin Wilayah Donghua. Kala itu, mereka telah mencoba membunuh Ye Futian bersama dengan Klan Yan dari Benua Yanyun dan Istana Lingxiao.
"Biarkan mereka pergi." Kultivator dari Dunia Kegelapan itu mengayunkan tangannya dan langsung membiarkan Jiang Jiuming serta kelompoknya pergi. Kelompok Jiang Jiuming pun membungkuk hormat ke arah Ye Futian dan berkata, "Terima kasih banyak, Pemimpin Istana Ye."
Identitas Ye Futian saat ini sudah bukan sesuatu yang bisa dibandingkan dengan mereka lagi.
Bahkan serangan dari salah satu murid Ye Futian sudah cukup untuk mengejutkan banyak orang, apalagi Ye Futian yang mengambil tindakan.
"Pergilah," jawab Ye Futian sambil mengangguk pelan. Kemudian, Jiang Jiuming dan yang lainnya memberi hormat dengan kepalan tinju mereka dan pergi meninggalkan tempat tersebut.
Dewi Pedang dari Istana Fluttering Snow, Qin Qing, dan yang lainnya saat ini berjalan menghampiri Ye Futian. Mereka memberi hormat dengan kepalan tinju mereka dan berkata, "Terima kasih banyak, Pemimpin Istana Ye."
"Kita semua adalah teman lama. Senior, kau tidak perlu bersikap terlalu sopan kepadaku," jawab Ye Futian sambil membungkuk hormat. Kala itu, sekelompok anggota dari Istana Fluttering Snow pernah berkultivasi di Istana Kekaisaran Ziwei. Namun, karena Istana Kekaisaran Donghuang kemudian memutuskan hubungan dengan Ye Futian terkait masalah Kaisar Ye Qing, akibatnya tidak nyaman bagi kedua belah pihak untuk mempertahankan hubungan tersebut.
Qin Qing, Jiang Yueli, dan Chu Hanxi, ketiga dewi dari Istana Fluttering Snow ini juga dekat dengan Ye Futian.
"Pemimpin Istana Ye, kami membutuhkan bantuanmu," sebuah suara tiba-tiba memanggilnya. Orang yang meminta bantuan adalah Pemimpin Gunung Taihua. Dia dan Dewi Taihua sedang terlibat dalam pertempuran sengit dan kini berada dalam bahaya.
Ye Futian memandang mereka dan mengabaikan permintaan bantuan mereka. Pemimpin Gunung Taihua, Taihua Skylord, memperlakukannya dengan buruk di masa lalu. Dia telah bersekutu dengan Istana Pemimpin Wilayah untuk menyerangnya. Ye Futian pernah mengizinkan Dewi Taihua untuk mewarisi kekuatan Bintang Imperial. Namun, pihak lawan mewaspadainya, jadi dia memberikan kesempatan itu pada orang lain.
Karena kelompok dari Istana Fluttering Snow dan pasukan lainnya telah pergi meninggalkan medan pertempuran, maka para kultivator yang menyerang mereka sebelumnya kini bergabung dengan rekan-rekan mereka dalam pertempuran melawan para kultivator dari Istana Pemimpin Wilayah Donghua. Saat ini, Istana Pemimpin Wilayah Donghua berada dalam posisi yang semakin tidak menguntungkan.
"Pasukanmu berada di bawah komando Wilayah Donghua. Apakah kau berencana untuk mengabaikan masalah ini begitu saja?" Ning Yuan berseru. Dia tentu saja tidak mengharapkan bahwa Ye Futian akan membantunya. Ye Futian sudah berbaik hati dengan tidak membunuhnya. Pertanyaan Ning Yuan ini ditujukan pada Dewi Pedang.
Dewi Pedang memandang Ning Yuan dan mengumumkan, "Dunia berada dalam kekacauan sekarang, dan banyak hal telah berubah. Istana Fluttering Snow tidak tergabung dalam pasukan mana pun. Hanya saja markas kami sejak awal berada di Prefektur Ilahi. Maka dari itu, kini aku telah memutuskan. Istana Fluttering Snow akan memindahkan markas kami ke Pecahan Ziwei mulai sekarang."
"Pengkhianat!" Ning Yuan mengutuk dengan suara keras. Dia mengerahkan kekuatan Jalur Agung Penyegelan miliknya hingga batas maksimal, namun musuh-musuhnya tetap berhasil mengepungnya.
"Pemimpin Istana Ye, apakah kau bersedia menerima kami?" Dewi Pedang bertanya pada Ye Futian. Qin Qing dan yang lainnya tampak gembira. Mereka tentu mendukung keputusan ini.
"Senior bersedia bergabung dengan Pecahan Ziwei untuk berkultivasi. Tentu saja aku akan menyambut kalian semua. Istana Kekaisaran Ziwei akan menyiapkan tempat untuk Istana Fluttering Snow," jawab Ye Futian sambil tersenyum. Dia tentu saja tidak keberatan memiliki tambahan kultivator yang ingin bergabung dengan aliansinya.
"Mulai sekarang, kami adalah bawahan dari Pemimpin Istana Ye," ujar Qin Qing sambil tersenyum dan menatap Ye Futian.
Setelah mendengar lelucon yang disampaikan oleh Qin Qing, Ye Futian pun menggodanya, "Kalau begitu, Dewi Qin harus mematuhi apa pun yang kukatakan di masa depan." Qin Qing merasa sedikit malu setelah mendengar kata-katanya. Reaksinya membuat Ye Futian, Jiang Yueli, dan yang lainnya tertawa.
Sementara itu di bagian belakang, Elang Kecil bergumam, "Oh, tidak lagi." Namun, dia tidak berani mengatakannya dengan suara keras. Dia takut diberi pelajaran oleh Ye Futian.
*Brak*
Saat ini, baik Ning Yuan maupun Taihua Skylord menghadapi situasi yang sulit di atas medan pertempuran. Hidup mereka akan berakhir di sini. Dewi Taihua juga terluka, dan semua senar guqinnya telah putus.
"Sayang sekali aku tidak bisa membunuhnya dengan tanganku sendiri," ujar Li Changsheng. Baik Kaisar Millet dan dirinya ingin membunuh Ning Yuan dengan tangan mereka sendiri untuk membalaskan dendam adik junior mereka. Namun, Donghuang Agung mungkin mengetahui semua yang mereka lakukan di sini. Oleh karena itu, mereka menahan diri untuk tidak menyerang Ning Yuan, sehingga Istana Kekaisaran Donghuang tidak akan menggunakan peristiwa ini sebagai alasan untuk mengincar mereka.
Lagipula, rasanya cukup puas untuk melihat Ning Yuan disiksa sampai mati.
Rentetan serangan mendarat pada tubuh Ning Yuan satu demi satu. Dia memuntahkan darah, dan situasinya saat ini sangatlah buruk. Di bagian samping, Ye Futian dan kelompoknya menyaksikan semua ini dengan tenang. Pada akhirnya, sebuah tombak menusuk kepala Ning Yuan, dan Jalur Agung Kematian menerobos masuk ke dalam tubuhnya seperti sebuah gelombang. Kekuatan kematian mengikis energi kehidupannya. Akibatnya, Ning Yuan berteriak kesakitan dan berusaha untuk melawan. Namun tombak kegelapan lainnya menusuk dan memaku tubuhnya di tempatnya berada. Dia pun tewas terbunuh secara tragis.
Ye Futian dan yang lainnya menunjukkan ekspresi acuh tak acuh saat menyaksikan Ning Yuan tewas dalam pertempuran. Di sisi lain, Taihua Skylord sedang bertarung sendirian dan juga dipenuhi oleh keputusasaan.
"Pemimpin Istana Ye, aku bersedia memberimu Lagu Ilahi Taihua sebagai imbalan atas bantuan darimu," teriak Taihua Skylord.
"Tidak perlu, lagipula aku tidak kekurangan Melodi Ilahi," Ye Futian menolaknya dengan ekspresi datar. Dia sudah mahir dalam memainkan tiga Melodi Ilahi.
Wajah Taihua Skylord berubah menjadi pucat pasi. Namun serangan mengerikan lainnya mendarat di tubuhnya. Dia memuntahkan darah, dan auranya menjadi lemah. Saat dia melihat putrinya, Dewi Taihua, masih berjuang dalam pertarungan yang sengit, hati Taihua Skylord kini diliputi oleh keputusasaan. Dia memandang Ye Futian dan berkata, "Pemimpin Istana Ye, semua yang terjadi di masa lalu adalah ulahku sendiri. Putriku tidak terlibat di dalamnya. Dia hanya menjalankan perintahku. Aku akan bertanggung jawab atas kesalahanku sendiri. Putriku akan memberimu Lagu Ilahi Taihua. Maka dari itu, kuharap kau bersedia untuk menyelamatkannya."
Saat dia mengatakan hal ini, sebuah tombak berwarna hitam legam menusuk jantungnya.
"Ayah!" Dewi Taihua meratap dengan wajah pucat. Tepat pada saat ini, sebuah telapak tangan menghantamnya, tetapi serangan itu tidak membunuhnya secara langsung.
"Sepakat," Ye Futian menanggapi ketika dia melihat bahwa Taihua Skylord masih menatapnya. Sepertinya, apabila Ye Futian tidak menyetujui permintaannya, maka Taihua Skylord tidak akan pernah mati dengan tenang.
Setelah mendengar tanggapan Ye Futian, Taihua Skylord merasa sangat lega. Dia sangat yakin bahwa putrinya tidak akan mati, karena Ye Futian telah berjanji padanya. Jika dia menaruh kepercayaan pada Ye Futian di masa lalu seperti yang dia lakukan sekarang, nasibnya mungkin tidak akan berakhir seperti ini.
"Biarkan dia pergi," ujar Ye Futian kepada kultivator yang mencengkeram tubuh Dewi Taihua. Kultivator itu pun mengerutkan kening, dan ekspresi di wajahnya terlihat buruk. Beberapa sosok dari kelompok Ye Futian melangkah ke depan sambil mengeluarkan kekuatan yang mengerikan. Dalam sekejap, kultivator itu merasa terancam oleh kekuatan tersebut, jadi dia hanya bisa membiarkan Dewi Taihua pergi dari cengkeramannya.
"Ayo kita pergi." Para kultivator yang membunuh Ning Yuan dan Taihua Skylord pergi satu per satu. Tubuh Taihua Skylord kini telah menjadi abu. Dewi Taihua bergerak menuju tempat dimana ayahnya tewas terbunuh. Dengan kedua tangannya, dia meraup abu itu dan memandang langit yang luas dengan tatapan kosong. Air mata tampak mengalir di pipinya.
Ye Futian menunggunya untuk beberapa saat. Kemudian, dia berkata, "Ayo kita pergi."
Dewi Taihua masih berada di tempatnya. Dia pun berkata dengan nada dingin, "Aku akan memberimu Lagu Ilahi Taihua, tapi aku tidak akan ikut denganmu."
Ye Futian mengerutkan kening setelah mendengar kata-katanya. Dia berkata, "Aku menyelamatkanmu bukan karena aku mengasihanimu, tetapi karena ayahmu memohon padaku. Kau bebas melakukan apa pun yang kau inginkan. Lagipula aku tidak berencana untuk membawamu bersamaku."
Saat Ye Futian mengatakan hal ini, dia pergi dengan kelompoknya untuk melanjutkan perjalanan mereka. Anggota lainnya memandang Dewi Taihua dengan tatapan dingin. Meskipun dia terlihat sedikit menyedihkan, dia tidak tahu pilihan terbaik untuk dirinya sendiri. Taihua Skylord dan Ye Futian sejak awal memiliki dendam satu sama lain. Apa yang membuat Dewi Taihua berpikir bahwa Ye Futian akan menyelamatkan musuhnya sendiri?
Di masa lalu, Taihua Skylord memihak Ning Yuan. Oleh sebab itulah, Ye Futian tidak punya alasan untuk menyelamatkan Taihua Skylord.
Jika kata-kata terakhir dari Taihua Skylord tidak membuat Ye Futian bersimpati padanya, maka dia tidak akan mengambil tindakan apa pun. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Dewi Taihua ternyata menaruh dendam padanya. Kalau begitu, dia akan meninggalkannya di sini untuk menemui ajalnya sendiri. Di Makam Para Dewa, kultivasinya jelas tidak cukup untuk membuatnya mampu bertahan hidup!