Legenda Futian

Monster Penjaga Ilahi



Monster Penjaga Ilahi

1"Habisi mereka semua," Ye Futian mengumumkan dengan nada dingin.     

Saat dia mengatakan hal ini, jiwa spiritualnya telah menyelimuti area yang luas, bahkan menembus kegelapan yang mengelilingi area di sekitar mereka.     

Dalam sekejap, dia mengincar seorang kultivator yang merupakan sosok terkemuka dari Dunia Kegelapan dan berada di Tribulation Plane tingkat kedua.     

Tubuh kultivator itu tampak seperti menembus kegelapan, mencoba untuk bergabung dengannya secara langsung.     

Di sisi lain, Guncangan Langit muncul di tangan Ye Futian dan langsung mengerahkan gelombang kejut yang mengerikan. Dia memandang ke arah kultivator itu dengan tatapan dingin saat sosoknya menghilang dalam sekejap. Suara gemuruh yang keras terdengar di udara saat Guncangan Langit di tangan Ye Futian diayunkan ke bawah. Meski palu itu tidak memiliki target, namun pada dasarnya Guncangan Langit tidak membutuhkan hal tersebut.     

Sebuah aura yang sangat kuat menyebar di udara bersamaan dengan suara tabrakan yang keras. Dalam sekejap, salah satu bagian langit kini telah dihancurkan.     

*Brak* Sosok yang telah menyatu dengan kegelapan itu muncul kembali dan memuntahkan darah dari mulutnya. Wajahnya terlihat pucat, dan auranya menjadi sangat lemah, seolah-olah dia berada di ambang kematian.     

"Mohon ampun," ujar kultivator itu dengan suara pelan. Namun, sosok Ye Futian muncul di langit di atasnya saat dia mengatakan hal ini. Bahkan Ye Futian muncul dalam sekejap di sana, dan kemudian langsung mengayunkan Guncangan Langit ke bawah. Kultivator itu terlihat putus asa. Pada saat berikutnya, sosoknya menghilang seketika, hancur di bawah Senjata Kekaisaran itu dan mati secara tragis di tempatnya.     

Di lokasi lain, Lord Chen dan yang lainnya juga melancarkan serangan masing-masing. Chen Yi adalah yang tercepat di antara mereka semua. Dia berubah wujud menjadi seberkas cahaya yang melesat ke berbagai tempat. Seorang kultivator di Tribulation Plane langsung ditusuk oleh cahaya itu dan lenyap menjadi kumpulan bunga api.     

Hua Jieyu, Gu Dongliu, Fang Cun, Duo Yu, dan lainnya memiliki kemampuan bertarung yang kuat. Anggota biasa dari pasukan-pasukan terkemuka itu tidak akan mampu menandingi mereka.     

Dalam hal kemampuan bertarung, para kultivator tingkat tinggi dari Istana Kekaisaran Ziwei setara dengan anggota dari pasukan-pasukan di tingkat Kaisar Agung. Sumber daya kultivasi mereka tidak kalah dengan semua pasukan terkemuka itu.     

Saat ini, berapa banyak pasukan yang bisa dibandingkan dengan Istana Kekaisaran Ziwei dalam hal sumber daya kultivasi di Tujuh Dunia Utama?     

Mereka memiliki banyak peralatan ritual, ramuan tingkat tinggi, ajaran tingkat Kaisar Agung, dan teknik seni bela diri tingkat atas. Mereka tidak memiliki kelemahan dalam bidang apa pun. Hanya pasukan tingkat Kaisar Agung yang bisa dibandingkan dengan mereka. Bahkan Klan Dewa Kuno tidak sepadan dengan mereka.     

Semua orang yang hadir di sini adalah kultivator-kultivator yang luar biasa. Namun, dalam waktu yang sangat singkat, para kultivator yang baru saja melancarkan serangan itu tewas terbunuh satu per satu. Hal ini membuat hati para kultivator yang tersisa berdebar kencang. Mereka pun bergegas mundur ke belakang, berusaha melarikan diri dari tempat ini.     

Meskipun mereka telah mendengar tentang Pecahan Ziwei sebelumnya, mereka masih bermain-main dengan nasib. Mereka menginginkan peralatan ritual di tingkat Kaisar Agung. Bagaimanapun juga, Ye Wuchen kemungkinan besar telah mendapatkannya. Namun, siapa yang mengira bahwa orang-orang ini ternyata begitu menakutkan?     

Ye Futian adalah sosok yang sangat mengerikan. Saat memegang Guncangan Langit di tangannya, langkahnya menjadi tak terbendung. Hanya dengan satu ayunan palu, satu sosok terkemuka dari Dunia Kegelapan dihempaskan hingga keluar dari kegelapan. Ye Futian tidak menggunakan kekuatan dalam jumlah besar agar dia bisa mengayunkan palunya itu sestabil mungkin. Oleh karena itu, dia telah mengayunkan Guncangan Langit untuk kedua kalinya. Kalau tidak, pihak lawan pasti akan mati setelah ayunan pertamanya.     

Setelah membunuh para kultivator yang muncul dari dalam kegelapan, sepasang Mata Ilahi yang menakutkan itu pun menghilang ke udara. Sudah jelas, Buddha Tertinggi Shenyan tidak lagi memata-matai tempat ini. Melihat situasi saat ini, menyinggung Ye Futian adalah sebuah pilihan yang tidak bijaksana. Bahkan sang Buddha Tertinggi tidak berani melakukannya dengan sembarangan.     

Dengan menggunakan Mata Ilahi miliknya, dia bisa menyelidiki berbagai macam reruntuhan dan melihat tindakan yang dilakukan oleh orang lain. Di Makam Para Dewa ini, dia pasti akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, jadi dia pun tidak perlu terburu-buru.     

Satu per satu, jiwa-jiwa spiritual yang kuat itu juga memilih untuk mundur. Mereka bersikap waspada terhadap Ye Futian. Setelah melihat perkembangan situasi di tempat ini, mereka langsung memutuskan untuk menarik kembali jiwa spiritual mereka.     

Ye Futian bisa merasakan semua ini, dan dia tidak mempedulikan mereka.     

Dia menyimpan dendam terhadap Buddha Tertinggi Shenyan. Namun meski demikian, Sekte Buddha selama ini memperlakukannya dengan baik. Dia tidak akan berurusan dengan Buddha Tertinggi Shenyan untuk saat ini. Namun, jika sang Buddha Tertinggi datang untuk mengganggunya, maka dia tidak akan menahan diri.     

Ye Futian bisa membiarkan Buddha Tertinggi Shenyan dan mereka yang mengamati dari kejauhan itu pergi, tetapi dia akan membunuh para kultivator yang berani menyerang Ye Wuchen barusan.     

Dia juga tahu bahwa benua kuno ini penuh dengan tindakan penjarahan dan pembantaian. Dia tidak akan menunjukkan sedikit pun belas kasihan kepada musuh-musuhnya.     

Dia pun mengambil langkah ke depan dan berjalan menuju Ye Wuchen. Kemudian, dia menatap ke depan. Dalam sekejap, sebuah gelombang kejut spasial yang menakutkan bermunculan di sana, diikuti oleh munculnya pintu-pintu spasial dan langsung terhubung ke area di kejauhan.     

Dia juga tahu cara dalam menggunakan trik ini.     

Beberapa saat yang lalu, ketika pihak lawan menggunakan pintu-pintu spasial untuk mengirimkan serangan jarak jauh, Ye Futian juga menggunakan Telekinesis untuk menentukan lokasi mereka. Apakah pihak lawan berencana untuk melarikan diri setelah menyerangnya? Dia tidak akan membiarkan mereka melakukannya begitu saja.     

Pintu-pintu spasial itu menghubungkan dua tempat. Di ujung lain dari pintu-pintu tersebut, seorang kultivator tiba-tiba berbalik untuk memeriksa apa yang telah terjadi. Akan tetapi, melalui pintu-pintu itu pula, Ye Futian dan kultivator tersebut bisa saling melihat satu sama lain.     

Ekspresi kultivator itu pun langsung berubah menjadi sangat buruk.     

Ada banyak orang di pihak kultivator tersebut. Seluruh anggota klannya berada di sana.     

Ye Futian mengangkat Guncangan Langit di tangannya, yang membuat ekspresi kultivator itu berubah drastis. Pada saat berikutnya, Guncangan Langit langsung menghancurkan pintu-pintu spasial itu. Rentetan gelombang kejut yang menakutkan menembus semua pintu spasial tersebut dan menghantam bagian ujung lainnya.     

Ini adalah kekuatan dari Guncangan Langit. Setelah menghancurkan Kantor Pemimpin Kota Tianyan, segala sesuatu yang dimiliki oleh Kota Tianyan kini sudah menjadi milik Istana Kekaisaran Ziwei, tentu saja termasuk Teknik Ilahi mereka—Palu Pengguncang Langit.     

Palu Pengguncang Langit sejak awal memang dibuat untuk Guncangan Langit, dimana itu adalah sebuah teknik yang melengkapi kekuatan dari Senjata Kekaisaran tersebut.     

Di sisi lain dari pintu-pintu spasial itu, semua orang tampak terkejut. Mereka ingin melarikan diri dengan kekuatan spasial, tetapi serangan Guncangan Langit langsung menimpa mereka dan menghancurkan ruang hampa dalam sekejap. Rentetan suara gemuruh yang mengerikan bisa terdengar di sana. Pada akhirnya, mereka semua tewas terbunuh oleh gelombang kejut itu dan binasa.     

Pintu-pintu spasial yang terbuka sebelumnya kini juga berubah menjadi debu.     

Banyak orang ikut menyaksikan pemandangan ini. Mereka semua bisa merasakan tubuh mereka merinding. Orang ini sangatlah menakutkan. Di masa depan, jika mereka bertemu seorang kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei, pilihan terbaik bagi mereka adalah menghindarinya. Orang-orang itu terlalu berbahaya.     

Bahkan Lord Chen dan yang lainnya tidak bisa berkata-kata. Tindakan ini sungguh kejam. Jika mereka adalah musuh Ye Futian, hal ini bisa dianggap sebagai sebuah mimpi buruk. Sesuai dugaan, mereka yang menyerang Ye Wuchen telah mencari kematian mereka sendiri.     

Medan pertempuran itu telah dibersihkan dalam waktu singkat. Saat ini, semua orang yang ingin melakukan penjarahan telah dibunuh. Tidak ada satu pun dari mereka yang bisa lolos. Mereka semua telah tewas terbunuh tanpa terkecuali.     

"Bagaimana perasaanmu saat ini?" Ye Futian menyimpan kembali Guncangan Langit dan memulai perbincangan dengan Ye Wuchen, yang baru saja menerobos ke tingkat Plane berikutnya. Seolah-olah pembantaian itu tidak pernah terjadi.     

Ye Futian dan Ye Wuchen telah mengalami banyak kesulitan sejak awal perjalanan mereka dari Sembilan Negara. Sekarang, Ye Wuchen akhirnya berhasil menembus belenggu dari Renhuang Plane dan telah sampai pada tahap ini juga. Ye Futian tentu saja ikut merasa senang atas keberhasilan temannya itu.     

"Tidak ada kata akhir untuk mendalami ilmu pedang," jawab Ye Wuchen sambil menatap Ye Futian. Sepertinya, dia tidak puas dengan pencapaiannya dalam menerobos ke tingkat Plane berikutnya. Sebaliknya, dia merasa bahwa dia masih lemah setelah mendalami ilmu pedang melalui aura pedang yang ditinggalkan oleh Kaisar Agung itu.     

Hari dimana dia bisa melenyapkan aura pedang yang terkandung di dalam pedang itu mungkin akan menjadi hari dimana dia menguasai ilmu pedang seutuhnya.     

"Kalau begitu, carilah bagian akhir dari pendalaman ilmu pedang," saran Ye Futian. "Mungkin suatu hari nanti, kau yang akan menjadi definisi akhir dari pendalaman ilmu pedang."     

"Perjalananku masih panjang," ujar Ye Wuchen.     

"Tentu saja kau harus menjalani prosesnya terlebih dahulu," jawab Ye Futian. Dia berharap suatu hari nanti, dia dan semua temannya akan menjadi orang-orang yang berdiri di ujung jalur kultivasi masing-masing dan mencapai puncak kekuatan.     

Kelompok itu pun melanjutkan perjalanan dan penjelajahan mereka. Lingkungan di sekitar mereka saat ini tidak begitu tandus. Benua kuno ini mungkin menjadi sedikit lebih ramai karena kedatangan berbagai macam kultivator di dalamnya.     

Namun, suasana suram itu tetap ada. Ye Futian dapat merasakan bahwa perang sedang terjadi di lokasi yang berbeda-beda.     

"Keributan yang terjadi di sana tampaknya berlangsung paling sengit," ujar Lord Chen sambil menunjuk ke suatu arah. Ye Futian mengangguk setuju dan berkata, "Ayo kita pergi dan memeriksanya."     

Kelompok itu pun melesat ke arah itu. Tidak lama kemudian, mereka dikejutkan oleh pemandangan yang ada di hadapan mereka. Di berbagai tempat, ada banyak kultivator kuat yang berjaga-jaga. Ada pula kultivator lainnya di sana. Mereka menyaksikan pemandangan itu dengan ekspresi serius, dan tatapan mata mereka tertuju pada makhluk yang ada di depan mereka.     

Hembusan angin kencang bertiup, dan debu tampak menari-nari ditiup angin. Ada satu makhluk raksasa yang sedang mengepakkan sayapnya di atas langit. Pergerakan monster itu yang begitu tenang sudah cukup kuat untuk menciptakan sebuah badai yang mengancam di sana.     

Monster itu tampaknya adalah seekor roc ilahi dari zaman kuno. Kedua matanya berukuran besar, dan memancarkan aura dari hewan buas. Roc itu menghadapi semua kultivator di hadapannya secara langsung dan bertarung melawan berbagai macam kultivator sendirian. Dia sama sekali tidak berniat untuk menyerah dan bertekad untuk melindungi istana di belakangnya.     

Sebuah reruntuhan istana ilahi berada di belakang monster raksasa itu, dan istana tersebut sudah setengah terkubur di dalam pasir. Istana itu memang tertutup oleh pasir, tetapi orang-orang masih bisa melihat bentuknya dengan samar. Istana tersebut terlihat megah dan tidak lekang oleh waktu di benua kuno ini.     

"Monster ini berbeda dari monster lain yang pernah kita temui sebelumnya. Monster ini memiliki perasaan dan kesadaran," ujar Gu Dongliu dengan suara pelan. Ye Futian dan yang lainnya mengangguk setuju. Melihat adanya monster iblis yang begitu mengerikan untuk berjaga-jaga di sini, pasti ada sesuatu yang luar biasa tersembunyi di dalam istana tersebut. Tidak heran ada begitu banyak kultivator yang berkumpul di sini dan bermaksud untuk menjelajahi tempat itu.     

Namun, sampai saat ini, tidak ada seorang pun yang berhasil menembus pertahanan monster legendaris ini. Mereka semua dipaksa berhenti di sini. Bahkan banyak kultivator yang telah binasa!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.