Legenda Futian

Semua Telah Tiba



Semua Telah Tiba

1Di Dunia Asal, tepatnya di area kosong, serangkaian sinar cahaya yang menakjubkan muncul di arah yang berbeda-beda, menerangi area sekitarnya.     

Setelah itu, para kultivator bermunculan dari sinar-sinar cahaya spasial itu satu demi satu. Semua sinar tersebut adalah jalur yang menghubungkan dunia-dunia lain dengan Dunia Asal.     

Banyak kultivator kuat berjalan keluar dari semua jalur ini. Seolah-olah pasukan-pasukan dalam jumlah besar telah tiba ke tempat ini.     

Jika siapa pun mengamati salah satu jalur ini dari atas langit, mereka dapat melihat bahwa jalur-jalur ini tidak lagi tertutup, dan orang-orang terus menerus berjalan keluar dari dalamnya, seolah-olah tidak akan pernah berhenti.     

Dan itu bukan hanya satu jalur. Banyak jalur lainnya telah muncul di Dunia Asal.     

Ditambah lagi, jalur semacam ini terus bertambah jumlahnya, dimana semakin banyak jalur yang muncul seiring berjalannya waktu.     

Para kultivator dari seluruh penjuru dunia berdatangan kemari.     

Setiap kultivator yang berada di tingkat Renhuang dan di atasnya ingin datang kemari untuk melihat-lihat. Saat berita tersebut menyebar, mereka yang berada di bawah tingkat Renhuang juga ingin pergi ke Dunia Asal, tetapi ini bukanlah giliran. Atau lebih tepatnya, bahkan jika mereka telah tiba di Dunia Asal, mereka tidak akan mampu bersaing dalam hal apa pun.     

Dalam perjalanan ke Makam Para Dewa, Ye Futian dan yang lainnya melihat bahwa di arah yang berbeda di kejauhan, selain cahaya suci yang terus menyebar, ada banyak jalur spasial yang menakjubkan bermunculan di Dunia Asal. Jalur-jalur ini tampaknya tersebar di seluruh penjuru Dunia Asal dan jumlahnya terus berlipat ganda.     

"Mereka semua sudah tiba di sini," seseorang di sebelahnya berkomentar. Hati mereka pun menjadi sangat gelisah. Tidak ada yang menyangka bahwa orang-orang ini akan datang kemari secepat ini. Sebelum mereka memiliki kesempatan untuk melakukan apa pun, para kultivator dari dunia lain telah membuka jalur spasial dan tiba di Dunia Asal.     

"Ini mungkin perintah dari Kaisar Agung sendiri," ujar Ye Futian. Tanpa adanya perintah dari Kaisar Agung, para kultivator di berbagai dunia tidak akan bereaksi begitu cepat dan membuka semua jalur spasial sekaligus. Hanya perintah dari Kaisar Agung dan upaya dari semua pihak yang dapat membuat hal ini bisa terjadi.     

Tampaknya berita terkait tempat ini telah menarik perhatian semua dunia.     

Akhirnya, mereka semakin dekat dengan Makam Para Dewa. Makam Para Dewa bukanlah tempat pemakaman, juga bukan sebuah benua yang utuh. Sama seperti Prefektur Ilahi, itu adalah dunia terbengkalai yang dibentuk oleh serangkaian lempeng benua—sebuah medan pertempuran kuno.     

Mereka bisa merasakan aura yang sakral ketika mereka berdiri di wilayah tandus ini. Aura Jalur Agung di tempat ini sangat berbeda dari aura Jalur Agung yang ada di dunia saat ini.     

Akankah aura Jalur Agung di dunia ini menutupi seluruh penjuru Dunia Asal dan menyatu dengan Dunia Asal? Ye Futian bertanya-tanya dalam hati. Jika benar demikian, Dunia Asal akan menjadi pusat perhatian dan dunia utama yang sesungguhnya, tempat dimana orang-orang akan berdatangan untuk melanjutkan kultivasi masing-masing.     

Ketika hal itu terjadi, pasukan-pasukan terkemuka dari berbagai dunia kemungkinan akan pindah kemari, berlomba-lomba untuk menguasai Dunia Asal.     

Saat ini, Ye Futian teringat kembali akan ramalan Buddha yang mengatakan bahwa perubahan di antara langit dan bumi akan berasal dari Dunia Asal.     

Ramalan ini tampaknya memiliki arti yang luas, dan maknanya sangatlah luar biasa. Mungkinkah segala sesuatu yang terjadi saat ini sudah diramalkan sebelumnya?     

"Jika tempat ini adalah medan perang kuno dimana para dewa telah binasa, maka kemungkinan besar ada banyak reruntuhan Kaisar Agung lainnya di tanah peninggalan ini. Namun, aku tidak tahu apakah ada aura para Kaisar Agung yang tertinggal di medan perang kuno ini," Lord Chen berbisik. Semua orang sangat terpengaruh oleh semua peristiwa yang terjadi di depan mata mereka ini.     

"Kaisar Agung adalah sosok yang tidak dapat dihancurkan seutuhnya, dan bahkan jejak aura mereka bisa tetap hidup di dunia ini. Kau dapat melihatnya pada peristiwa yang berkaitan dengan Klan Dewa Kuno dan Ziwei Agung sebelumnya. Oleh karena itu, pasti ada banyak aura Kaisar Agung lainnya yang tertinggal di Makam Para Dewa." Ye Futian menjawab, "Namun, kau harus tetap berhati-hati. Tempat dimana pertempuran antar Kaisar Agung di zaman kuno berlangsung jelas bukanlah tempat yang bisa dianggap remeh."     

Dia pernah masuk ke dalam Reruntuhan Dewa sebelumnya. Setelah Donghuang Agung menyatukan Prefektur Ilahi, dia akan membuka pintu masuk dari Reruntuhan Dewa setiap 50 tahun sekali agar sosok-sosok terkemuka lainnya di Dunia Asal bisa memasukinya. Namun, mengingat perubahan yang terjadi di Dunia Asal, dan penyelundupan yang dilakukan oleh semua dunia utama, situasi di Dunia Asal jelas menjadi kacau. Oleh sebab itulah, Reruntuhan Dewa tidak pernah dibuka kembali sejak saat itu.     

Hingga akhirnya, pada hari ini, Makam Para Dewa akhirnya muncul kembali.     

Namun kala itu, di dalam Reruntuhan Dewa, Ye Futian telah mewarisi jejak aura dari Kaisar Agung dan beberapa benda yang ditinggalkan oleh para Kaisar Agung. Namun, melihat apa yang ada di hadapan mereka sekarang, tampaknya reruntuhan itu mungkin hanyalah bagian kecil dari Makam Para Dewa secara keseluruhan.     

Dunia yang muncul di depan mereka saat ini adalah Makam Para Dewa yang seutuhnya.     

Mungkin Donghuang Agung selama ini tidak pernah benar-benar membuka pintu masuk dari Reruntuhan Dewa.     

Tapi sekarang, bagaimana bisa Makam Para Dewa muncul kembali di dunia ini?     

Pada saat ini, perhatian Ye Futian tertuju ke satu arah dan dia melihat seorang kultivator melintas di sana. Penampilannya terlihat tidak rapi, dan rambutnya yang acak-acakan tergerai di bahunya. Kultivator ini mengenakan pakaian compang-camping. Dia tampak lusuh dan tidak terawat. Penampilannya itu membuatnya tidak terlihat seperti sosok yang kuat, namun Ye Futian merasakan sedikit ancaman darinya.     

Kultivator ini jelas sangat kuat.     

Aura yang secara tidak sengaja dikeluarkan oleh pria ini sangat menakutkan.     

Lord Chen dan yang lainnya memiliki indera yang sangat tajam, jadi mereka juga menyadari hal tersebut. Ketika mereka melihat pria itu, mereka semua mendeteksi adanya ancaman darinya.     

Pada saat ini, kultivator itu mengalihkan perhatiannya ke arah mereka, hingga akhirnya dia memfokuskan pandangannya pada mereka. Kemudian tatapan matanya langsung tertuju pada Ye Futian hingga mereka pun saling bertatapan. Ye Futian melihat bahwa sepasang mata yang tersembunyi di balik rambut panjang yang berantakan itu sangat dalam, berwarna hitam legam seperti langit malam, dan tidak dapat dibaca. Namun, dia samar-samar bisa merasakan sebuah aura yang sangat agung di sana, yang menimbulkan tekanan di area sekitarnya, menunjukkan betapa berbahayanya pria ini.     

Pria itu tidak memprovokasi siapa pun dan menghilang dari tempatnya dalam sekejap. Dia bergerak ke kejauhan. Sudah jelas, dia juga datang kemari untuk mengunjungi Makam Para Dewa.     

"Kultivasi pria itu sangat kuat," ujar Lord Chen dengan suara pelan. "Dan sepertinya dia bukanlah seseorang dari salah satu pasukan terkemuka di Prefektur Ilahi. Dia mungkin berasal dari dunia lain."     

Penampilan luarnya memang sangat berantakan; kecil kemungkinan bahwa dia adalah seorang utusan dari pasukan mana pun.     

"Bisa jadi dia adalah monster tua yang selama ini menghindari dunia luar dan berkultivasi dalam pengasingan," ujar Ye Futian. Dunia ini memang penuh dengan keajaiban dan kejutan, dan tidak mudah bagi mereka untuk meninggal dunia pada tingkat kultivasi setinggi itu. Hanya pertempuran tingkat tinggi yang dapat menyebabkan kematian bagi sebagian besar kultivator.     

Tapi pasti ada banyak monster-monster tua yang selama ini bersembunyi dari dunia luar dan jarang sekali menampakkan diri. Mungkin mereka telah melihat semua urusan duniawi dan mengabdikan diri mereka untuk berkultivasi sebagai gantinya.     

Sekarang setelah Makam Para Dewa muncul kembali, dunia dihebohkan dengan berita penting ini, dan semua orang tertarik untuk datang kemari. Sehingga tidak butuh waktu lama bagi berbagai macam orang, baik itu kuat maupun jahat, semuanya akan muncul di hadapan publik.     

*Whoosh, Whoosh, Whoosh* Pada saat ini, seberkas cahaya suci yang menakjubkan turun dari atas langit, diikuti dengan munculnya jalur-jalur spasial berwarna emas secara berturut-turut di tempat yang berbeda-beda.     

Kemudian, sekelompok orang berjalan keluar satu demi satu dan turun dari semua jalur spasial tersebut. Aura mereka semua sangatlah menakutkan dan sangat kuat.     

"Pasukan-pasukan di tingkat Kaisar Agung." Ye Futian mengamati mereka dan langsung mengetahui bahwa orang-orang ini berasal dari pasukan-pasukan di tingkat Kaisar Agung. Hal ini menjelaskan kemampuan mereka untuk membuka jalur-jalur spasial secara langsung dan dengan sangat akurat, sehingga anggota mereka tiba tepat di atas Makam Para Dewa.     

"Para kultivator dari Dunia Manusia!" Ye Futian memandang orang-orang itu. Di antara mereka, ada beberapa sosok yang pernah dia temui di atas medan perang. Mereka adalah para kultivator dari Dunia Manusia, yang berada di bawah komando Leluhur Manusia.     

Di arah lain, hal yang sama terjadi lagi pada saat berikutnya. Cahaya spasial yang menyilaukan muncul di area ini, dan sekelompok kultivator dalam jumlah besar lainnya tiba di sana. Sosok yang berada di barisan terdepan terlihat sangat agung dan menakjubkan, dimana wajahnya tampak seperti Dewi Jiutian. Sosok itu tidak lain adalah Donghuang Diyuan, putri dari Donghuang Agung. Dia telah memimpin kultivator dalam jumlah besar dari Istana Kekaisaran Donghuang kemari.     

Sebelumnya, mereka yang datang dari jalur-jalur spasial berasal dari berbagai macam pasukan di Prefektur Ilahi. Sedangkan mereka yang muncul sekarang berasal dari jalur yang langsung dibuka oleh Istana Kekaisaran Donghuang.     

Di kejauhan, terdengar suara raungan mengerikan yang mengguncang udara. Arus kegelapan yang sangat mengerikan tiba-tiba mengalir ke bawah dan menyelimuti area itu di dalam sebuah badai kegelapan. Di sana, muncul jalur-jalur berwarna hitam pekat, yang diikuti oleh munculnya kelompok-kelompok kultivator dalam jumlah besar. Para kultivator dari Istana Kegelapan telah tiba di sini.     

Kemudian, di arah lain, jalur-jalur dari Dunia Empty Divine juga terbuka dan anggota mereka bergerak ke bawah.     

Di posisi lain, Cahaya Buddha tampak bersinar terang, dan suara rapalan sutra Buddha bergema di atas langit. Tidak lama kemudian, banyak sosok Buddha kuno tiba di sana dan berjalan keluar tepat di atas Makam Para Dewa.     

"Hanya Dunia Iblis yang belum datang," bisik Ye Futian. Meskipun lokasi dimana masing-masing dunia itu muncul cukup berjauhan, namun pergerakan mereka masih bisa terlihat. Bahkan di tempat yang jauh, mereka masih bisa melihat jalur-jalur spasial yang terbuka di berbagai area.     

Suara yang mengejutkan lainnya kembali terdengar, dan kumpulan awan iblis yang mengerikan bergulung dan bergemuruh di atas langit. Ye Futian melihat ke suatu tempat, dan di sana, kekuatan iblis telah menyebar di udara. Sebuah tangga iblis muncul di sana saat pasukan besar dari Dunia Iblis berjalan keluar dari sana. Kali ini, Yu Sheng mungkin juga akan hadir.     

"Keenam dunia utama telah tiba di sini." Semua orang tampak tercengang. Kali ini, perwakilan yang dikirimkan jauh lebih kuat daripada apa yang terjadi di Wilayah Tebing Utara dari Prefektur Ilahi. Dalam pertempuran kala itu, banyak sosok terkemuka tidak hadir di sana. Berbagai macam pasukan tidak mengirim anggota terbaik mereka, dimana mereka memilih untuk hanya mengirimkan beberapa dari mereka untuk berjaga-jaga.     

Tapi kali ini berbeda. Bahkan tanpa perintah dari Kaisar Agung, sosok-sosok terkemuka ini akan datang dengan sendirinya, karena kali ini, Makam Para Dewa yang telah dibuka. Itu adalah tempat berkumpulnya para dewa di zaman kuno, dan bukan lagi hanya reruntuhan dari Kaisar Agung tertentu.     

*Boom, Boom, Boom* Langit tampak berguncang dan udara ikut bergetar. Ye Futian dan yang lainnya mendongak untuk memandang ke arah tertentu. Di sana, muncul sebuah jalur emas saat cahaya suci berwarna emas yang tak tertandingi membuka jalan dan menyebar ke bawah, hingga mencapai Dunia Asal. Itu adalah pemandangan menakjubkan yang menarik perhatian para kultivator kuat di sekitarnya. Namun, meskipun mereka memiliki jumlah kultivator paling sedikit di antara yang lainnya, namun kedatangan mereka tidak kalah megah dari yang lain.     

"Dunia Langit juga hadir di sini," seorang kultivator dari Prefektur Ilahi berkomentar. Jalur emas itu menandakan bahwa para kultivator yang baru saja tiba itu berasal dari Dunia Langit. Mereka juga telah membuka jalur spasial untuk datang ke Dunia Asal.     

"Tujuh Dunia Utama!" Ketika Ye Futian melihat pemandangan ini, hatinya menjadi sedikit gelisah. Belum lama ini, perang yang terjadi di Prefektur Ilahi baru saja mereda. Dia tidak menyangka bahwa para kultivator dari Tujuh Dunia Utama akan kembali bertemu secepat ini.     

Selama beberapa abad, momen seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.