Terburu-buru
Terburu-buru
Aura pedangnya bergejolak dan menyelimuti sekujur tubuhnya. Dia mengambil satu langkah ke depan, dan bayangan-bayangan suci yang berada di sekitar Gu Dongliu kini ditusuk oleh pedangnya. Gu Dongliu memuntahkan darah saat Segel Sembilan Huruf Kuno miliknya dihancurkan tanpa henti.
Yu Sheng berteriak kencang, dan cahaya berwarna emas kegelapan terpancar dari tubuhnya. Dalam sekejap, muncul sebuah pusaran iblis yang mengerikan dan menghisap aura pedang tersebut. Saat ini dia sedang menggunakan sihir pelahap ini untuk mendemonisasi kekuatan dari Jalur Agung.
Kultivator tingkat Saint itu bergegas mundur dari Gu Dongliu dan mengangkat tangan kanannya. Kemudian dia menunjuk ke arah langit dan tiba-tiba sembilan bilah pedang melesat keluar dari ujung jarinya. Kesembilan pedang itu melesat ke depan sebagai satu kesatuan, langsung bergerak menuju Yu Sheng.
*Boom* Tubuh Yu Sheng dihempaskan ke belakang.
*Boom, Boom, Boom* Kekuatan dari bilah-bilah pedang itu benar-benar tak tertandingi. Kesembilan pedang itu melesat ke depan secara bersamaan, berusaha membelah tubuh Yu Sheng menjadi dua bagian. Tubuh iblisnya yang sangat mengerikan tampaknya akan hancur, dan pakaiannya berkibar tertiup angin, memperlihatkan kulitnya yang berwarna perunggu dan otot-ototnya yang kokoh. Sekujur tubuhnya berlumuran darah saat aura pedang itu menusuk tubuhnya.
Namun, meskipun dia telah menerima semua serangan ini, Yu Sheng masih memfokuskan diri pada lawannya. Dia tidak berniat untuk mundur, dan Kapak Perang Penghukum miliknya memotong kekuatan yang dikerahkan padanya. Kapak itu memancarkan tekanan yang menyerang segalanya saat terus dikerahkan ke depan, sama sekali tidak memberi lawannya kesempatan untuk beristirahat dan menarik napas.
Kultivator tingkat Saint itu berteriak dengan penuh amarah, dan aura pedang yang menyilaukan melesat dari matanya. Aura pedang itu menusuk mata Yu Sheng, dan kedua matanya kini berlumuran darah. Dia memejamkan matanya, namun aura pedang itu masih menusuk tubuhnya, perlahan-lahan menghancurkan tubuhnya dari dalam.
Pada saat itulah, Ye Futian, yang baru saja membunuh kultivator tingkat Saint lainnya, bergegas pergi ke tempat dimana Yu Sheng dan Saint itu bertarung. Ruang dan waktu tampaknya kembali terhenti, dan ekspresi pendekar pedang itu tiba-tiba berubah.
Rekannya telah tewas oleh serangan dari Tombak Ruang dan Waktu. Sehingga tidak perlu dijelaskan lagi betapa hebatnya kemampuan bertarung yang dimiliki oleh Ye Futian.
*Krak, Krak, Krak* Tubuhnya tampaknya telah terbelah. Rupanya dia mengubah dirinya menjadi sebilah pedang, dan tiba-tiba sebuah aura pedang melesat ke atas langit saat baik dirinya maupun Yu Sheng menerjang ke arah langit, dimana pendekar pedang itu mendorong tubuh Yu Sheng dengan ujung pedangnya.
Aura pedang yang tak ada habisnya itu berusaha menembus tubuh iblis milik Yu Sheng, namun tubuh Yu Sheng yang kokoh itu belum pernah terhempas ke belakang akibat serangan dari pedang lawannya. Sementara kapaknya masih menekan pedang milik lawannya itu.
Sebuah tekanan yang menyesakkan menimpa tubuh mereka saat Tombak Ruang dan Waktu milik Ye Futian dikerahkan dari atas langit. Pendekar Saint itu tidak mampu membunuh Yu Sheng sebelum Ye Futian tiba di atasnya. Dia hanya bisa menarik kembali tangan kanannya dan mengerahkannya menuju Tombak Ruang dan Waktu. Kesembilan pedang itu kembali dikeluarkan dan langsung melesat menuju tombak tersebut.
Tombak Ruang dan Waktu dikerahkan ke bawah dengan membawa kekuatan langit di dalamnya. Tombak itu menembus udara dan menghantam pedang milik lawannya. Tidak lama kemudian terdengar sebuah suara yang keras, dan pergerakan Tombak Ruang dan Waktu tampaknya melambat karena hal ini, namun tombak itu kembali bergerak ke depan.
*Boom* Rentetan gelombang kejut menyebar di udara. Ye Futian bisa merasakan satu pedang itu berubah menjadi sembilan bilah pedang dan ditembakkan ke depan, berusaha menghalangi kekuatan dari Tombak Ruang dan Waktu.
Pada saat itu, ketika mereka bertiga saling bertarung satu sama lain, mereka membentuk sebuah keseimbangan yang aneh saat mereka semua terhenti di udara.
Tapi di antara mereka bertiga, muncul sebuah aliran udara yang sangat dahsyat. Bahkan anak panah yang ditembakkan oleh Huang Jiuge tidak mampu menembus aliran udara itu, begitu pula dengan serangan lainnya.
Rambut pendekar Saint itu berkibar tertiup angin. Pada saat itu dia sedang menahan sebuah tekanan yang mengerikan. Apakah dua orang ini benar-benar hanya berada di tingkat Sage Plane?
Bahkan para kultivator yang baru saja mencapai Saint Plane mungkin tidak akan sekuat ini.
Selain itu, kekuatan dari ilmu pedangnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Aura pedangnya telah menusuk tubuh lawannya namun tidak mampu menghancurkannya. Tubuh macam apa ini?
Apakah seorang pendekar pedang tingkat Saint akan kalah di tangan para Sage hari ini?
Itu adalah sebuah kekalahan yang memalukan. Dia tidak pernah membayangkan hal itu bisa terjadi.
"Aku akan membunuhmu!" serunya. Kemudian dia berubah menjadi sosok yang tak berbentuk, tampaknya dia berusaha menemukan cadangan kekuatan tersembunyi untuk dimasukkan ke dalam aura pedangnya. Setiap napas, pikiran, tetes darah di dalam tubuhnya dikerahkan ke dalam serangan pedang ini.
Sang Buddha dan sang Iblis telah menjadi satu kesatuan di dalam tubuh Yu Sheng. Di atas langit, 1.808 Buddha telah muncul. Selain itu tepat di atas tubuhnya, muncul kepala seorang iblis yang menyelimuti tubuhnya. Kekuatan untuk mengendalikan semua iblis di antara langit dan bumi itu menghasilkan sebuah pemandangan yang mengerikan untuk dilihat. Dia telah menggabungkan kekuatan iblis dan Buddha menjadi satu kesatuan.
Aliran dari aura pedang itu terus bergerak ke depan dan menghantam sosok Buddha-Iblis tersebut, menghancurkannya hingga tak bersisa. Pedang milik Saint itu sangat kuat.
Namun lengan yang memegang pedang itu juga tampak sedikit gemetar. Lengan itu juga baru saja menerima sebuah kekuatan yang dahsyat.
Dari arah lainnya, aliran dari aura pedang itu menerjang ke arah Ye Futian, dan seberkas cahaya penghancur terpancar dari tubuhnya. Cahaya itu menerobos ke dalam pikiran Saint tersebut, bahkan menyerang aura spiritualnya. Namun ketika Saint itu merasakan aura spiritual di dalam pikirannya, hatinya langsung berdebar kencang. Tampaknya dia telah merasakan sebuah aura spiritual yang kekuatannya tidak dapat ditemukan bahkan di tingkat Saint Plane.
Cahaya suci bersinar, kemudian sebuah pusaran ruang dan waktu yang mengerikan muncul di depan Tombak Ruang dan Waktu di genggaman tangan Ye Futian. Cahaya yang menyilaukan itu melesat ke depan, menembus aura pedang tersebut dan memasuki tubuh lawannya sedikit demi sedikit.
Ketiga kultivator itu kini menjadi sasaran dari sebuah kekuatan yang sangat dahsyat.
"Kau pasti berasal dari Gunung Pedang Dali. Tempat itu telah mengirimkan banyak pendekar Saint untuk membunuhku hari ini. Aku akan mengingat-ingat perbuatan kalian ini," ujar Ye Futian dengan nada dingin. "Jangan khawatir, kau tidak akan sendirian."
Saat dia mengatakan hal ini, kekuatan tak terbatas yang berada di dalam tubuh Ye Futian kini mengalir ke lengannya. Saat ini, seberkas cahaya yang sangat menyilaukan terpancar dari tangan kanannya dan masuk ke dalam Tombak Ruang dan Waktu.
"Hancurkan!" Ye Futian berteriak. Sepertinya dia sudah tidak lagi melindungi tubuhnya karena dia telah mengumpulkan semua kekuatannya ke dalam tombak tersebut. Tiba-tiba, suara gemuruh yang mengguncang langit dan bumi terdengar saat aura pedang itu dihancurkan. Tombak Ruang dan Waktu berhasil membentuk sebuah celah dan terus bergerak ke depan sedikit demi sedikit, berusaha menembus aura pedang yang telah retak itu hingga akhirnya menusuk telapak tangan lawannya. Darah langsung mengalir dari luka yang dihasilkan, sama seperti yang dialami oleh pendekar Saint sebelumnya.
Pendekar itu berteriak dengan putus asa saat aura pedang terpancar dari tubuhnya, yang diarahkan menuju Ye Futian, namun dari sisi lainnya, Yu Sheng terus menekannya dengan keras. Suara lainnya terdengar saat kapak milik Yu Sheng menembus pedang itu dan mengenai lengannya yang lain. Dalam sekejap aura pedang milik Saint itu bercampur dengan darahnya sendiri, sehingga menciptakan sebuah pemandangan yang mengejutkan.
Teriakannya yang penuh amarah mengguncang langit dan bumi. Kedua lengannya dipotong secara bersamaan, dan ekspresi keputusasaan muncul di wajah pendekar Saint tersebut. Apakah dia benar-benar akan dibunuh oleh dua orang Sage hari ini?
Darahnya menetes di sekitar tubuhnya saat kedua lengannya terpotong. Kemudian, Tombak Ruang dan Waktu serta Kapak Perang Penghukum menusuk tubuhnya. Dalam sekejap, wajah pendekar Saint itu menjadi pucat pasi, dan aura pedang yang selama ini mengalir di sekelilingnya kini menjadi semakin melemah, meskipun sisa-sisa aura itu masih berputar-putar di sekelilingnya. Namun darah terus mengalir dari mulutnya, dan napasnya semakin melemah. Tetapi kedua matanya masih terbuka lebar, seolah-olah dia masih menyimpan kebencian bahkan setelah dia tewas terbunuh.
*Boom* Terdengar sebuah suara yang keras saat tubuh pendekar Saint itu dihancurkan. Dia telah tewas terbunuh.
Dua pendekar Saint yang mengejar mereka kini telah tewas terbunuh.
Tatapan mata Ye Futian terlihat sangat dingin. Tubuhnya berlumuran darah. Selama pertempuran berlangsung, dia tampak baik-baik saja, namun dia mengetahui bagaimana kondisinya yang sebenarnya, begitu pula Yu Sheng.
"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian, kemudian kelompok itu melanjutkan perjalanan melalui jalur udara. Tidak lama kemudian, sekelompok kultivator menghampiri mereka. Kelompok itu terdiri para kultivator tingkat Saint yang ditempatkan di Kota Kaisar Xia, dan mereka bergegas menghampiri kelompok Ye Futian setelah mereka melihatnya muncul di atas langit.
Saat dia melihat kelompok itu mendekat, Ye Futian, yang napasnya kini terlihat sangat lemah, berkata, "Dunia Kaisar Li telah menyergap kami. Saya harus meminta bantuan dari kalian semua, para Tetua, untuk pergi ke Gunung Xuanji dan menyelamatkan rekan-rekan saya yang lainnya."
Mereka mengangguk. "Baiklah." Kemudian mereka semua melesat pergi, bergegas menuju Gunung Xuanji.
Ye Futian dan kelompoknya telah menghentikan langkah mereka; mereka tidak lagi melarikan diri. Para kultivator tingkat Saint di Kota Kaisar Xia telah menghampiri mereka, jadi mereka tidak perlu melarikan diri lagi. Seandainya Cao Kong menyerang mereka, mereka tidak akan bisa melarikan diri.
Dia tidak tahu bagaimana keadaan Yaya, Wuchen, dan gurunya sekarang.
Menurut perkiraan yang dia buat sebelumnya, kemungkinan besar Li Yao tidak akan berani bertarung melawan Xia Qingyuan. Informasi yang disampaikan oleh Xiao Sheng mungkin keliru, sepertinya Li Yao hanya berpura-pura bertarung melawan Xia Qingyuan dengan harapan agar para kultivator kuat yang berada di Gunung Xuanji bergegas pergi menyelamatkan sang Puteri.
Sekarang, hanya Xia Qingyuan dan pasukannya yang bisa membantu Yaya.
"Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja," tiba-tiba terdengar suara yang hangat dari samping Ye Futian. Dia berbalik dan melihat wajah cantik Yao Xi muncul di depan matanya. Kedua mata Yao Xi tampak hangat dan lembut, namun tampaknya ada sedikit kekhawatiran di dalamnya. "Sebaiknya kau beristirahat dan memulihkan diri, Tuan Ye," ujarnya,
"Terima kasih, dewi," bisik Ye Futian.
"Aku akan menjaga rahasiamu, Tuan Ye," ujar Yao Xi. Ye Futian mengangguk pelan. Dia dan Yao Xi tidak terlibat konflik satu sama lain, dan memiliki hubungan yang cukup baik. Yao Xi tidak punya alasan untuk mengkhianatinya.
Selain itu, Yao Xi adalah sosok yang cerdas. Pertempuran hari ini mungkin telah mengingatkannya pada sesuatu. Jika Yao Xi ingin membocorkan rahasianya, dia harus mempertimbangkan apakah dia bisa menanggung konsekuensinya atau tidak.
.....
Di atas medan pertempuran, sebuah matriks pedang membentang melintasi langit. Yaya telah berubah menjadi sebilah pedang dan menggabungkan dirinya sendiri ke dalam matriks tersebut. Saat dia menggunakan kekuatan matriks, kemampuannya untuk melancarkan serangan balasanan berada pada puncak kekuatannya.
Namun meskipun begitu, monster raksasa dari Klan Iblis itu sama sekali tidak tergoyahkan. Bahkan, dia masih menyerang tanpa henti. Dia berdiri di atas langit seperti seorang raja iblis yang agung. Kepalanya menjulang tinggi di atas langit dan kakinya menginjak permukaan tanah. Rentetan serangannya yang mengerikan mengeluarkan suara-suara gemuruh. Matriks pedang yang berada di udara itu terus melancarkan serangan ke arahnya, namun dia tetap berdiri tegak di tempatnya.
Matriks pedang itu bahkan telah dihempaskan ke kejauhan oleh rentetan serangannya yang mengerikan, dan kini telah meninggalkan wilayah Gunung Xuanji. Tentu saja, pada saat ini Gunung Xuanji telah diratakan dengan tanah.
"Kau mungkin pernah berada di puncak, tapi itu hanya terjadi di masa lalu," tiba-tiba terdengar suara yang mengguncang langit dan bumi. Kemudian sebuah kepalan tinju raksasa dikerahkan ke bawah, dan tiba-tiba retakan yang ada di matriks pedang itu semakin meluas, hingga akhirnya hancur. Sekelompok kultivator jatuh tak berdaya ke permukaan tanah, dengan darah mengalir dari mulut mereka.
"Cao Kong!" Terdengar suara dari kejauhan. Saat suara itu bergema, sebuah kepalan tinju melesat melintasi cakupan jarak yang luas dan menutupi langit. Dalam sekejap, kekuatan iblis terpancar dari tubuh Cao Kong saat dia berhadapan dengan kepalan tinju milik lawannya yang baru muncul. Udara seperti akan hancur saat tubuh Cao Kong terdorong ke belakang. Dia mengalihkan pandangannya ke arah medan pertempuran.
Apakah Ye Futian dan Yu Sheng telah membunuh mereka?
"Ayo kita pergi," teriak Cao Kong, dan suaranya bergema ke seluruh penjuru langit saat dia melesat ke kejauhan. Para kultivator dari Dunia Kaisar Li yang sedang bertarung mendengar suaranya dan mereka bergegas naik ke udara, pergi meninggalkan medan pertempuran dan mulai menyebar.
Cao Kong telah menyuruh mereka untuk pergi, yang menunjukkan bahwa Xia Qingyuan pasti telah tiba di sini. Matriks pertempuran milik lawan mereka sekarang lebih kuat dari milik mereka. Jika mereka tidak pergi sekarang, mereka mungkin tidak akan pernah bisa pergi meninggalkan tempat ini.