Legenda Futian

Tidak Termaafkan



Tidak Termaafkan

3Saat ini, suara-suara terdengar dari kejauhan, dan para kultivator dari Dunia Kaisar Li yang sedang bertempur kini satu per satu mulai menyebar. Jenderal Suci Tian dan Jenderal Suci Dou bergerak ke arah dimana Cao Kong melarikan diri dan terus mengejarnya.     

Sementara kultivator yang tersisa melanjutkan perjalanan menuju medan pertempuran, mereka semua bergerak sangat cepat.     

Xia Qingyuan memandang ke seluruh penjuru medan pertempuran. Yaya telah jatuh ke permukaan tanah, dan Ye Wuchen sedang bermandikan aura pedang yang tak ada habisnya. Kemudian dengan suara keras dia berkata, "Terima kasih tuan atas pedang yang telah anda pinjamkan pada saya."     

Saat dia mengatakan hal ini, aura-aura pedang menembus udara dan langsung melesat ke atas langit.     

Itu adalah pedang yang digunakan oleh Pendekar Lihen untuk meningkatkan pemahamannya, dan yang bisa dia gunakan untuk membantunya dalam pertempuran antara hidup dan mati. Mengapa Ye Wuchen mengembalikan pedang tersebut?     

Ekspresi Xia Qingyuan terlihat datar saat dia mengamati pemandangan ini. Tapi di dalam hatinya, dia masih merasa berterima kasih pada Pendekar Lihen. Di masa lalu, dia pernah pergi ke Istana Pedang Lihen dan meminta Pendekar Lihen untuk mengajarkan ilmu pedang padanya dan membantunya memahami ilmu pedang dengan lebih baik.     

Kemudian Ye Wuchen turun ke permukaan tanah, dimana dia langsung duduk bersila. Napasnya tiba-tiba menjadi lemah. Tetapi Xia Qingyuan dan yang lainnya terus bergerak ke depan.     

Semua Saint kini telah berhenti bertarung. Sementara itu, semua kultivator tingkat Saint dari Sembilan Negara terluka, dan tidak ada satu-pun dari mereka yang mengalami luka ringan. Namun pada saat itu mereka hanya mengkhawatirkan kondisi Ye Futian.     

Xia Qingyuan telah tiba di sini, dan para kultivator dari Dunia Kaisar Li kini telah menyebar. Selama Ye Futian baik-baik saja maka ini akan dianggap sebagai kekalahan bagi Dunia Kaisar Li.     

Xia Qingyuan dan yang lainnya terus bergerak ke depan. Akhirnya, mereka melihat sekelompok orang menghampiri mereka. Di antara orang-orang yang berada di barisan terdepan dari kelompok itu adalah Ye Futian dan Yu Sheng.     

Pada saat itu, Xia Qingyuan menghela napas lega. Tampaknya tidak ada hal buruk yang terjadi padanya.     

Xia Qingyuan melangkah ke depan dan berjalan di hadapan Ye Futian. Pada saat itu, Ye Futian dan Yu Sheng terlihat sangat lemah. Ekspresinya kini terlihat sangat dingin, dan suhu udara di sekitar mereka tampaknya telah menurun dalam sekejap. "Sampaikan perintahku pada semua orang," ujarnya. "Siapa-pun yang berasal dari Dunia Kaisar Li yang berada di dalam wilayah Dunia Kosong akan dibunuh tanpa ampun. Tidak ada pengecualian."     

"Baik, Yang Mulia," ujar orang-orang yang berada di sebelahnya.     

Pada titik ini, Dunia Kaisar Li telah dikalahkan dalam Pertempuran Dunia Kosong, tetapi mereka malah memerintahkan para kultivator tingkat Saint mereka untuk melancarkan serangan mendadak pada Ye Futian. Bahkan Li Yao muncul secara pribadi sebagai umpan, selain itu mereka juga mengirimkan Saint yang telah mencapai puncak Nirvana Plane.     

Tindakan semacam ini sangat biadab. Xia Qingyuan tidak bisa memaafkannya.     

Jika Dunia Kaisar Li ingin berperang, biarkan semua orang mengetahui bahwa mereka adalah pihak yang memulainya terlebih dahulu.     

Banyak orang bisa merasakan tubuh mereka merinding. Dunia Kaisar Xia dan Dunia Kaisar Li selalu terlibat konflik, dan keduanya sudah berulang kali berhadapan satu sama lain. Dan serangan ini mungkin akan memperkeruh konflik di antara mereka. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.     

"Puteri, saya akan pergi melihat-lihat," ujar Ye Futian. Dia masih belum melihat kehadiran rekan-rekannya, dan dia mengkhawatirkan keselamatan orang-orang dari Sembilan Negara.     

Saat dia bergerak ke depan, akhirnya bertemu kembali dengan Saint Glass, Kepala Desa dan Saint Xia. Ketika dia melihat bahwa mereka semua terluka, kebencian langsung memenuhi hatinya.     

Sederhananya, target utama para kultivator dari Dunia Kaisar Li adalah dirinya dan Yu Sheng. Mereka telah memaksa semua orang untuk pergi agar mereka dapat membunuh mereka berdua. Orang-orang ini mungkin tidak pernah berpikiran untuk menjalani sebuah pertarungan yang sengit, dan mereka tidak akan menderita kemalangan jika tidak terlibat dalam masalah ini. Tetapi luka-luka yang diderita oleh semua orang dari Sembilan Negara menunjukkan bahwa mereka rela bertarung sampai mati. Kalau tidak, mereka pasti memilih untuk tidak ikut campur dan pasukan lawan akan mengabaikan mereka dan bisa langsung pergi. Jika hal itu benar-benar terjadi, bagaimana mungkin mereka bisa terluka seperti ini?     

Kepala Desa bergegas ke depan, dan ketika Ye Futian melihatnya bergerak, dia tampak terkejut. Kemudian dia juga bergegas ke depan, dan melihat Ye Wuchen sedang berlutut di permukaan tanah dengan tubuh yang diselimuti oleh aura pedang. Tampaknya dia baik-baik saja.     

Pendekar Lihen telah meminjamkan pedangnya pada Ye Wuchen. Dan dia tidak hanya meminjamkan pedangnya saja, tapi juga menyelamatkan nyawanya.     

Dia bisa saja tewas dalam pertempuran.     

Mungkin Pendekar Lihen telah meramalkan bahwa akan ada semacam peristiwa yang menimpanya di masa depan, dan itulah sebabnya dia melakukan semua ini.     

Apakah dia benar-benar meminjamkan pedangnya pada Ye Wuchen? Atau sebenarnya dia ingin meminjamkannya pada Ye Futian?     

Tidak ada cara yang bisa dia lakukan untuk mengetahuinya, namun tidak peduli pada siapa dia bermaksud meminjamkan pedang tersebut, tindakan dari Pendekar Lihen itu sudah cukup untuk mengingatkannya bahwa dia berhutang nyawa pada Pendekar Lihen.     

Akhirnya mereka semua tiba di tempat Yaya berada. Pada saat itu dia telah pingsan, dan Kepala Desa adalah orang pertama yang tiba di sana dan menopang tubuh yaya. Mulut dan pakaian Yaya berlumuran darah.     

Yaya bukanlah satu-satunya orang yang terluka dalam pertempuran itu; banyak kultivator lainnya juga mengalami hal yang sama. Bahkan kakak-kakak seniornya yang kuat kini telah terluka parah dan darah mengalir dari telinga, mata, mulut dan hidung mereka. Mereka semua tampak sangat lemah.     

"Li Yao." Ye Futian mengepalkan tangannya. Dendam yang dia miliki padanya kini menjadi semakin dalam.     

Pada saat itu, sekelompok orang datang dari kejauhan. Jenderal Suci Tian dan Jenderal Suci Dou serta pasukan mereka telah kembali. "Cao Kong telah mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk melarikan diri," ujar mereka. "Kami tidak bisa menghentikannya. Tetapi beberapa Saint yang ikut berpartisipasi dalam pertempuran ini telah dihentikan dan dibunuh. Li Yao sendiri tidak lagi berada di Dunia Kosong. Mungkin dia telah menggunakan matriks ruang dan waktu untuk melarikan diri. Dan tidak hanya itu saja, Kota Kaisar Li sekarang menjadi kota tak berpenghuni."     

Li Yao tentu sudah melakukan persiapan sebelum bertindak. Tidak peduli apakah dia mampu membunuh Ye Futian atau tidak, dia telah memprediksi bahwa akan ada keributan besar setelahnya. Mengapa dia harus menunggu di Dunia Kosong dan membiarkan Xia Qingyuan berurusan dengannya? Tentu saja dia langsung pergi meninggalkan tempat ini.     

"Apakah anda baik-baik saja, Puteri?" tanya Ye Futian.     

Kata-kata ini mengandung makna yang lebih dalam dari apa yang didengar oleh orang-orang dari luar.     

Tentu saja, dia tidak menyalahkan Xia Qingyuan. Semua peristiwa ini jelas tidak ada hubungannya dengan sang Puteri. Terlebih lagi, ketika dia pertama kali pergi ke Gunung Xuanji, Xia Qingyuan telah mengirimkan beberapa kultivator kuat untuk melindunginya dari hal-hal semacam ini.     

Meskipun kemungkinan bahwa Li Yao akan melakukan sesuatu yang gila cukup kecil, namun mereka telah membuat persiapan untuk menghadapi hal tersebut.     

Tetapi kata-kata yang diucapkan oleh Xiao Sheng telah mengubah segalanya, dan nyaris merenggut nyawa Ye Futian serta rekan-rekannya.     

Ye Futian juga tidak menyalahkan para kultivator yang memutuskan untuk pergi menolong sang Puteri. Mereka tidak memiliki hubungan satu sama lain, dan di Dunia Kaisar Xia dia tidak lebih dari sekedar pengawal sang Puteri. Dia tidak berhak untuk meminta mereka melakukan sesuatu untuknya.     

Terlebih lagi, karena Xiao Sheng telah menyampaikan sebuah pesan yang mengatakan bahwa Puteri Xia Qingyuan telah disergap, tentu saja mereka harus pergi, bahkan jika hanya ada kemungkinan satu persen bahwa informasi itu memang benar adanya.     

Mereka adalah bawahan dari Kaisar Xia serta sang Puteri. Mereka tidak memiliki hubungan apa-pun dengan Ye Futian.     

"Li Yao telah mengirim beberapa kultivator tingkat Saint dari Dunia Kosong ke gunung suci untuk membuatku terkecoh. Mereka sebenarnya tidak berniat untuk bertarung, melainkan menahanku agar bisa mengulur waktu. Semua ini salahku karena terlalu lambat dalam membaca situasi," ujar Xia Qingyuan. Dia tahu bahwa jika dia terlambat sedikit saja, Ye Futian benar-benar bisa berada dalam bahaya.     

Selain itu fakta bahwa Ye Futian dan rekan-rekannya berhasil selamat dari pertempuran ini sudah merupakan sebuah keajaiban.     

Ini benar-benar sebuah keajaiban. Jika Yaya tidak melakukan serangan balasan dengan semua kekuatannya, dan jika Pendekar Lihen tidak meminjamkan pedangnya pada Ye Wuchen, maka Ye Futian tidak akan selamat. Ye Futian sendiri juga telah menyadari hal ini.     

"Puteri, semua ini salah saya," Tiba-tiba terdengar sebuah suara. Ketika Xia Qingyuan mendengar kata-kata ini, kedua matanya dihiasi oleh cahaya dingin. Kemudian dia mengalihkan pandangannya secara perlahan, memandang ke arah sosok yang baru saja berbicara.     

Itu adalah Xiao Sheng.     

"Ketika para Saint yang dikirim oleh Li Yao muncul, saya merasa panik. Saya tidak menunggu perintah dari anda, melainkan langsung mengirim pesan ke Gunung Xuanji, yang menyebabkan Saudara Ye dan yang lainnya disergap oleh pasukan lawan. Tapi untungnya tidak ada yang terluka parah." Xiao Sheng membungkuk hormat pada sang Puteri. "Maafkan saya, Puteri."     

Xiao Sheng telah mengakui kesalahannya sendiri di hadapan semua orang.     

Saat ini dia menundukkan kepalanya cukup lama, seolah-olah dia benar-benar mengakui bahwa dia telah melakukan kesalahan, dan memohon pada sang Puteri untuk mengampuninya.     

Tatapan mata Ye Futian kini tertuju pada Xiao Sheng. Dia baru saja bertanya apakah sang Puteri baik-baik saja, tetapi hal yang sebenarnya dia tanyakan adalah pesan yang disampaikan oleh Xiao Sheng.     

Sebelumnya dia telah menduga bahwa Xia Qingyuan tidak akan mengirim seseorang untuk memanggil kembali pengawalnya. Li Yao tidak akan berani menyerang Xia Qingyuan. Jadi karena itulah dia bertanya apakah sesuatu telah terjadi pada Xia Qingyuan.     

Xia Qingyuan mengatakan bahwa Li Yao hanya ingin mengecohnya, dan tidak terjadi pertempuran di antara mereka.     

Jadi, Xiao Sheng telah kembali ke Gunung Xuanji dengan membawa pesan itu, dan telah bertindak tanpa menunggu perintah dari Xia Qingyuan. Apa maksudnya dia melakukan hal ini?     

Yah, jika situasi yang terjadi sesederhana itu, maka tidak ada yang perlu dipermasalahkan.     

Ketika Xiao Sheng tiba di Gunung Xuanji, Cao Kong dan para kultivator dari Dunia Kaisar Li sudah berada di sana. Ketika dia menyaksikan pemandangan itu, seharusnya Xiao Sheng berpikiran bahwa sesuatu telah terjadi, dan target utama Li Yao adalah dirinya, bukan Xia Qingyuan.     

Tetapi Xiao Sheng telah memanggil orang-orang untuk kembali tanpa ragu-ragu, dan terlebih lagi dia mengatakan bahwa Putri sedang diserang!     

Dapat dikatakan bahwa dia bersikap sangat tegas kala itu. Dia telah bertekad untuk membawa para kultivator kembali untuk menyelamatkan sang Puteri, sekaligus membawa orang-orang dari Lembah Awan Suci yang berada di Gunung Xuanji.     

Jika Xiao Sheng mengatakan bahwa dia tidak berniat buruk dalam melakukan hal ini, bisakah Ye Futian benar-benar mempercayainya?     

Selain itu bukan hanya Ye Futian saja, orang-orang dari Sembilan Negara juga sedang memandang ke arah Xiao Sheng dengan tatapan mata sedingin es. Pria itu telah melihat bahwa Ye Futian dikepung oleh para kultivator dari Dunia Kaisar Li dan dia masih mengatakan bahwa sang Puteri sedang diserang dan berusaha membawa kembali para kultivator dari Dunia Kaisar Xia kepada sang Puteri. Secara umum, bukankah ini berarti dia sama saja telah mencoba untuk membunuh Ye Futian?     

Dia hanya menggunakan perantara orang lain untuk melakukannya.     

"Kau memang telah melakukan kesalahan," ujar Xia Qingyuan dengan nada dingin. "Kau mengatakan bahwa 'Sang Puteri sedang diserang'. Memangnya kapan aku diserang?"     

"Li Yao telah mengirim banyak Saint untuk mengepung gunung suci. Situasinya saat itu begitu mengerikan, jadi saya segera membawa orang-orang dari Klan Xiao untuk meminta bantuan. Saya tentu berpikiran bahwa Li Yao akan bertarung melawan anda.'' Xiao Sheng masih menundukkan kepalanya. "Dalam situasi seperti itu saya tidak bisa berpikir terlalu lama."     

"Kau tidak bisa berpikir terlalu lama pada saat seperti itu?" ujar Ye Futian secara tiba-tiba. Tatapan matanya terlihat sangat tajam. Dia masih ingat ekspresi Xiao Sheng saat dia menyampaikan pesannya. Ekspresinya sedingin es, tanpa sedikit-pun emosi di wajahnya.     

Pada saat itu, sepertinya Xiao Sheng sama sekali tidak peduli dengan keselamatan sang Puteri.     

"Bagaimanapun juga, semua ini adalah salah saya. Tidak peduli bagaimana cara anda menghukum saya, Puteri, saya tidak akan mengajukan protes." Xiao Sheng kembali membungkuk hormat, kata-katanya masih terdengar jujur dan tulus.     

"Bagaimana menurutmu, Ye Futian?" Xia Qingyuan mengalihkan pandangannya pada Ye Futian. Orang yang benar-benar berada dalam bahaya di peristiwa ini adalah Ye Futian. Mungkin dia tidak akan membiarkan Xiao Sheng pergi begitu saja.     

Ini adalah sebuah masalah yang serius.     

Kemungkinan besar Ye Futian ingin membunuh Xiao Sheng. Dia tidak merasa aneh apabila Ye Futian ingin melakukan hal tersebut, dan dia juga tidak akan menyalahkannya.     

Tetapi meskipun Xiao Sheng telah membuat kesalahan dan mereka membunuhnya, mereka tidak akan pernah bisa menjelaskan hal ini pada ibunya dan Klan Xiao.     

"Sebaiknya anda menyelidiki masalah ini secara menyeluruh, Puteri. Saya percaya bahwa anda akan menanganinya dengan baik," ujar Ye Futian. Dia tidak ingin menuruti emosinya terkait masalah ini.     

"Baiklah." Xia Qingyuan mengangguk. "Banyak orang telah terluka. Bawa mereka kembali ke Dunia Kaisar Xia."     

Mereka bisa saja menangani masalah ini secara perlahan-lahan. Namun banyak orang dalam kelompok Ye Futian yang telah terluka, dan mereka tidak bisa tetap berada di Dunia Kosong.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk. Kemudian mereka semua berkumpul dan pergi ke arah Kota Kaisar Xia dimana mereka telah bersiap untuk pergi.     

"Kau akan membiarkannya pergi begitu saja?" Nada bicara Luo Fan sedingin es. Semua orang bisa melihatnya dengan jelas. Xiao Sheng telah berkomplot dengan Dunia Kaisar Li untuk melawan Ye Futian, dan berusaha membunuhnya.     

Puteri Xia Qingyuan adalah sepupu Xiao Sheng, dan Permaisuri Xiao adalah bibinya. Bahkan jika sang Puteri ingin menghukum Xiao Sheng, masalah itu tidak akan bisa diselesaikan dengan mudah.     

Dengan menyerahkan masalah ini pada Xia Qingyuan, Ye Futian telah membuat segalanya menjadi sulit bagi sang Puteri. Akan sangat sulit untuk menghukum Xiao Sheng.     

"Membiarkan dia pergi?" Keinginan membunuh terlintas di mata Ye Futian. "Dia harus mati."     

Li Yao ingin membunuhnya karena mereka adalah musuh bebuyutan satu sama lain. Jadi jika Xiao Sheng ingin membunuhnya, maka tindakannya itu benar-benar tidak termaafkan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.