Dipanggil oleh Permaisuri Xiao
Dipanggil oleh Permaisuri Xiao
Disana, satu sosok sedang duduk bersila sambil memejamkan mata. Dia sedang berkultivasi. Angin berhembus dan meniup rambutnya yang panjang, sosok itu adalah Yaya; rupanya dia sudah bangun.
Ye Futian berjalan di sebelah Yaya, lalu dia melihatnya membuka mata, aura yang terpancar dari tubuhnya masih belum stabil seperti sebelumnya.
"Bagaimana kondisimu sekarang?" tanya Ye Futian.
"Tidak ada masalah, hanya saja kultivasi yang telah kulakukan beberapa tahun terakhir menjadi sia-sia; Aku harus kembali ke tingkat pertama dari Saint Plane," Yaya berbisik seolah-olah dia sama sekali tidak keberatan akan hal tersebut.
Meskipun dia bertarung melawan Cao Kong dengan kondisi terkuatnya, namun hal itu tidak cukup untuk menghentikan Cao Kong yang sudah berada di Nirvana Plane. Pertempuran ini sangat merugikannya, yang menyebabkan kultivasinya dalam beberapa tahun terakhir menjadi sia-sia.
Ye Futian duduk di sebelahnya dan menyerahkan sebuah cincin penyimpanan padanya.
"Apa ini?" Yaya menatap ke arah Ye Futian dan bertanya.
"Kau mengkultivasi kekuatan dari Jalur Agung elemen ruang dan waktu, cincin ini berisi pecahan dari Jalur Agung elemen ruang dan waktu, seharusnya semua pecahan yang ada di dalam cincin ini dapat mempercepat kultivasimu," ujar Ye Futian.
Yaya memandangnya dan berkata, "Simpan semua itu untuk kultivasimu sendiri."
"Pemahamanmu sudah lama mencapai tingkat Nirvana. Satu-satunya yang tersisa hanyalah tingkat Plane-mu yang sesungguhnya, semua pecahan ini akan lebih berguna untukmu." Setelah Ye Futian mengatakan hal ini, dia mengulurkan tangannya dan meraih tangan Yaya, lalu meletakkan cincin penyimpanan itu di telapak tangannya, "Kalau tidak, jika kau kembali menghadapi situasi yang sama, masih bisakah kau mengandalkanku?"
Saat menatapnya, dia melihat Ye Futian tersenyum sambil menangkupkan tangannya dan berbisik, "Fokuslah berkultivasi, kami membutuhkanmu di masa depan."
Ketika Ye Futian berbicara, dia berdiri dari tempatnya dan pergi. Ketika dia berbalik, tatapan matanya tiba-tiba menjadi dingin. Terdapat berita dari dunia luar yang mengatakan bahwa Xiao Sheng berkomplot dengan Dunia Kaisar Li. Jika benar demikian, maka dia benar-benar pantas untuk mati.
Meskipun dia telah menghalangi langkah Xiao Sheng, namun pada akhirnya dia melakukan hal itu untuk berkontribusi dalam Pertempuran Dunia Kosong, dan membantu Dunia Kaisar Xia untuk memenangkan pertempuran tersebut. Jika Xiao Sheng ingin menyingkirkannya, dia bisa melakukannya secara terang-terangan; dia tidak perlu mencari-cari alasan, bahkan berkomplot dengan Dunia Kaisar Li.
Siapa lagi yang lebih pantas untuk mati jika bukan Xiao Sheng?
Tentu saja, semua ini tampak sedikit aneh. Jika Xiao Sheng benar-benar berkhianat dan berkomplot dengan Dunia Kaisar Li, mengapa berita seperti itu tiba-tiba muncul? Dengan melihat status yang dimiliki oleh Klan Xiao di Dunia Kaisar Xia, hanya ada beberapa pasukan di Dunia Kaisar Xia yang berani menyebarkan berita seperti itu, karena begitu sumber dari berita tersebut diketahui oleh Klan Xiao, mereka tidak akan membiarkan siapa-pun itu pergi begitu saja.
Kecuali, jika Li Yao sengaja melakukannya?
Jika benar demikian, apa tujuannya?
Apakah dia sengaja menghubungkan dirinya dan Xiao Sheng, sehingga menyinggung Klan Xiao yang berdiri di puncak kekuatan Dunia Kaisar Xia?
Bagaimanapun juga Klan Xiao adalah bagian dari keluarga kekaisaran.
Jika dia berhasil mempengaruhi Xiao Sheng, maka tujuan Li Yao telah tercapai, dan dia mengetahui bahwa Ye Futian tidak akan tinggal diam.
Ini juga menjadi alasan mengapa rencana itu sangat berbahaya dan kejam.
Tetapi bahkan jika dia mengetahui semua ini, bisakah dia membiarkan Xiao Sheng pergi begitu saja?
Tetapi untuk saat ini, lebih baik dia menunggu dan mengawasi perkembangan situasi. Bagaimanapun juga, dia perlu mempertimbangkan status yang dimiliki oleh Xiao Sheng, dan Xia Qingyuan sudah mulai menyelidiki masalah ini. Dia tidak akan bertindak sembrono dan menuruti emosinya. Kalau tidak, hal itu hanya akan mempermalukan Xia Qingyuan.
*Hah* Ye Futian menghela napas panjang, dan merasa sedikit terpuruk. Dia merasa bahwa meskipun Xiao Sheng memang bersalah, hanya ada sedikit harapan bagi Xia Qingyuan untuk mengeksekusi Xiao Sheng; bahkan dapat dikatakan hal itu nyaris mustahil untuk dilakukan.
Bagaimanapun juga, Xiao Sheng adalah cucu kakek dari keluarga ibu Xia Qingyuan, putra pamannya, dan keponakan ibunya, Permaisuri Xiao.
Dengan melibatkan semua hubungan ini, ditambah dengan garis keturunan dan hubungan kekerabatan di antara mereka. Meskipun Xia Qingyuan memiliki kekuatan sebagai seorang Puteri, dia juga tidak bisa bertindak sesuka hatinya. Hukuman kemungkinan besar bisa dilimpahkan pada Xiao Sheng, namun eksekusi sulit untuk direalisasikan!
Setelah Ye Futian pergi, dia mengunjungi Kakak Pertamanya, Sword Saint, dan yang lainnya untuk memeriksa kondisi mereka.
…
Ketika Ye Futian memikirkan semua ini, ayah Xiao Sheng, Xiao Qianhe, sudah memasuki Istana Kekaisaran bersama Xiao Sheng untuk mengunjungi Permaisuri Xiao, yang juga saudari dari Xia Qianhe.
Setelah mereka memasuki istana, Xiao Qianhe menyuruh Xiao Sheng menjelaskan semuanya secara terperinci. Tentu saja dia mengerti bahwa pada saat ini tidak ada gunanya menyembunyikan sesuatu. Meskipun Permaisuri Xiao adalah saudarinya, dia juga adalah sang Permaisuri. Jika dia berani menipu sang Permaisuri, maka konsekuensi yang akan mereka terima tetap mengerikan. Xiao Sheng hanya bisa berharap bahwa dengan mengakui kesalahannya dan meminta pengampunan akan membuat bibinya itu tidak ingin mengeksekusi keponakannya sendiri karena masalah ini.
Jika peristiwa ini diperhatikan dengan seksama, meskipun Xiao Sheng memang sedikit bodoh, satu hal yang menguntungkan adalah meskipun dia telah dimanfaatkan, namun dia tidak pernah berinteraksi secara langsung dengan Li Yao, jadi setidaknya dapat dikatakan bahwa dia hanya mengambil keuntungan dari Li Yao. Memang benar bahwa dia ingin membunuh Ye Futian, tetapi pada akhirnya dia gagal, dan Ye Futian serta rekan-rekannya berhasil selamat.
Tetapi dengan dikalahkan seperti ini, ketika Xiao Qianhe pergi meninggalkan istana, ekspresinya sedingin es. Sementara Xiao Sheng menundukkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah kata-pun, dimana dia mengetahui bahwa masa depannya mungkin sudah hancur.
Saat ini, di dalam Istana Kekaisaran, Xia Qingyuan sedang berada di dalam kediaman pribadi Permaisuri Xiao. Dia menatap ke arah ibunya dan bertanya, "Apakah paman baru saja datang berkunjung?"
Sudah Jelas dia mengetahui bahwa Xiao Qianhe dan Xiao Sheng telah berkunjung kesana.
"Pamanmu ingin bertemu denganmu, tapi aku tahu kau sedang tidak dalam suasana hati yang baik, jadi aku tidak mengizinkan dia dan Xiao Sheng pergi ke tempatmu," Permaisuri Xiao menatap ke arah putrinya dan berbisik sambil tertawa, "Apakah kau masih mengkhawatirkan tentang masalah ini?"
"Ada rumor yang mengatakan bahwa Xiao Sheng telah berkomplot dengan Dunia Kaisar Li," ujar Xia Qingyuan.
"Apakah kau menganggap bahwa sepupumu sebodoh itu?" Permaisuri Xiao berkata pada Xia Qingyuan, "Pikirkan status yang dia miliki; berkomplot dengan Dunia Kaisar Li? Bahkan jika dia benar-benar membunuh Ye Futian, memangnya kejahatan macam apa itu?"
"Beberapa tahun terakhir, aku bisa menebak jalan pikiran dari paman dan sepupumu, tetapi aku membiarkanmu membuat keputusan sendiri. Kau memiliki sifat yang sama persis seperti ayahmu dan kau mampu membuat keputusan sendiri, jadi aku jarang sekali ikut campur setiap kali kau membuat keputusan. Xiao Sheng haus akan ketenaran dan kesuksesan, dan mungkin dia cemburu pada bagaimana caramu memperlakukan Ye Futian, dan dia merasa bahwa sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya kini telah dirampas oleh Ye Futian, jadi dia ingin membunuh Ye Futian. Tetapi bagaimana mungkin dia berani berkomplot dengan Dunia Kaisar Li? Orang-orang dari Dunia Kaisar Li hanya mengambil keuntungan dari apa yang dirasakan oleh Xiao Sheng."
Kemudian Permaisuri Xiao melanjutkan kata-katanya, "Beberapa saat yang lalu, pamanmu dan Xiao Sheng datang kemari dan menjelaskan semua tindakan yang telah dilakukan oleh Xiao Sheng. Seseorang telah mengirim sebuah pesan pada Xiao Sheng yang mengatakan bahwa kau akan diserang, mungkin dia juga ingin mencapai tujuannya sendiri sehingga dia membawa kembali orang-orang yang kau kirim untuk menjaga Ye Futian. Bagaimanapun juga, Xiao Sheng tidak akan pernah berani melakukan apa-pun untuk menyakitimu. Kalau tidak, bahkan jika pamanmu berada di sini untuk memohon-mohon, aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri."
Xia Qingyuan tidak berkomentar apa-pun. Semua ini sama seperti yang telah dia duga sebelumnya. Memang benar bahwa ibunya tidak pernah ikut campur setiap kali dia membuat keputusan, dan dia selalu membuat keputusan seorang diri.
Namun bagaimanapun juga, hubungan darah tidak akan pernah terputus.
Pamannya telah datang kemari secara pribadi untuk meminta pengampunan, dan ibunya masih memilih untuk membela Xiao Sheng.
"Katakan padaku, Qingyuan, apakah Ye Futian merupakan sosok yang penting bagimu?" tanya Permaisuri Xiao.
Xia Qingyuan menatap ke arah Permaisuri Xiao, dia mengingat bahwa dalam beberapa kali pertemuannya dengan Ye Futian, dia benar-benar tidak menyukai pria yang sombong ini. Namun, setelah menjalani pertarungan melawannya di Mausoleum Kekaisaran, ketika dia dikalahkan oleh Ye Futian, dia juga mengakui kekuatan yang dimiliki oleh pria tersebut.
Kemudian diikuti dengan rentetan peristiwa yang terjadi selanjutnya, perlahan-lahan dia mulai mengenal dan bahkan menerima Ye Futian, dan posisi Ye Futian di dalam hatinya diam-diam telah berubah. Perubahan ini tidak terjadi dalam waktu singkat.
Saat melihat Xia Qingyuan yang tidak merespon pertanyaannya, Permaisuri Xiao tersenyum dan berkata, "Kau hendak mengirim orang untuk menyelidiki Klan Xiao, tanpa mempedulikan reputasi kakekmu, hanya untuk menyelesaikan masalah dari pria itu?"
"Kemenangan yang diraih oleh Dunia Kaisar Xia dalam Pertempuran Dunia Kosong bisa terjadi karena rencana yang dibuat oleh Ye Futian, sehingga Dunia Kaisar Xia berhak untuk menguasai Dunia Kosong selama sepuluh tahun ke depan tanpa adanya pertumpahan darah. Tidak lama kemudian, upaya pembunuhan ditujukan pada sosok paling penting yang mampu membuat kemenangan itu bisa terjadi, dan sekarang, Xiao Sheng dirumorkan telah berkomplot dengan Dunia Kaisar Li. Sebagai pemimpin utama dalam Pertempuran Dunia Kosong, bagaimana mungkin aku tidak menyelidiki masalah ini dan memberikan penjelasan yang masuk akal pada semua orang yang terlibat di dalamnya?"
Xia Qingyuan berkata, "Jika masalah ini berakhir seperti ini, maka efek yang ditimbulkan pada semua orang tidak akan baik."
Permaisuri Xiao berjalan menghampiri Xia Qingyuan. Dia tersenyum dengan lembut dan menatap ke arah putrinya, "Qingyuan, kau sudah dewasa sekarang; apakah kau masih akan mengenakan pakaian pria? Sudah saatnya untuk tampil seperti wanita lagi."
Dia mengetahui bahwa putrinya sangat cantik.
Dia juga mengetahui bahwa putrinya kesepian. Putrinya memiliki latar belakang yang menakjubkan, yaitu putri bungsu dari Kaisar Xia, yang sangat berbakat dan cantik, serta sangat disayangi oleh ayahnya.
Sejak kecil, siapa-pun yang berbicara dengannya akan selalu berhati-hati menjaga ucapannya dan bersikap hormat.
Di antara rekan-rekannya, tidak ada seorang-pun yang berani mendekatinya, bahkan putra-putra kebanggaan dari Dunia Kaisar Xia.
Ye Futian adalah sebuah pengecualian. Rumor mengatakan bahwa dia sama sekali tidak menunjukkan sopan santun di hadapan putrinya, tapi hal itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa bakatnya tidak kalah dengan bakat yang dimiliki oleh Xia Qingyuan.
Mungkin sosok pria itu membuat Xia Qingyuan merasa bahwa dia tidak begitu kesepian, bahwa di dunia ini masih ada orang seperti dirinya.
Karena itulah, Ye Futian memiliki keistimewaan di dalam hatinya.
"Ibu..." Xia Qingyuan memandang ke arah Permaisuri Xiao, dan dia tahu bahwa ibunya sedang mencoba mengubah topik pembicaraan.
"Buatlah sebuah pertemuan dan suruh Ye Futian untuk datang ke Istana Kekaisaran agar aku bisa menemuinya secara langsung," ujar Permaisuri Xiao pada Xia Qingyuan, Permaisuri Xiao pernah bertemu dengan Ye Futian saat perjamuan ulang tahun ayahnya berlangsung, dan pria itu telah meninggalkan kesan yang cukup mendalam pada dirinya.
"Berhentilah menyelidiki kakekmu. Pamanmu tidak akan berani menipuku," ujar Permaisuri Xiao. Xia Qingyuan menghela napas. Tampaknya ibunya kini terlibat secara langsung untuk menengahi masalah ini.
Namun, mengingat temperamen yang dimiliki oleh Ye Futian, bagaimana mungkin dia bisa menerima keputusan ini?
Dia tahu betul betapa keras kepalanya pria itu.
…
Sementara itu, di Pondok, utusan yang dikirim dari Istana Kaisar Xia telah menyampaikan pesan bahwa Permaisuri Xiao telah memanggilnya ke istana.
Ye Futian langsung menyadari bahwa Klan Xiao pasti telah berinteraksi dengan sang Permaisuri, dan situasi ini hampir sama seperti yang dia harapkan.
Permaisuri Xiao adalah wanita tercantik di Dunia Kaisar Xia, istri kesayangan Kaisar Xia, dan ibu dari Xia Qingyuan. Sudah bisa dibayangkan seperti apa kekuatan yang dia miliki.
Xia Qingyuan telah melakukan penyelidikan pada Xiao Sheng, dan sekarang muncul beberapa rumor yang mengatakan bahwa Xiao Sheng berkomplot dengan musuh, sehingga wajar saja apabila Klan Xiao meminta bantuan pada sang Permaisuri.
Karena Permaisuri Xiao telah memanggilnya, sudah jelas bahwa pertemuan itu berkaitan dengan masalah ini.
Namun, tindakan Permaisuri Xiao yang memanggilnya secara pribadi untuk bisa bertemu dengannya ini menunjukkan bahwa sang Permaisuri menganggapnya sebagai sosok penting, jika tidak, sebagai pengawal sang Puteri, jika Permaisuri Xiao telah memberi perintah, apa yang bisa dia lakukan, dan apa yang berani dia lakukan?
Di dalam Pondok, banyak orang menghampiri Ye Futian, termasuk Sword Saint yang belum pulih sepenuhnya. Dia memandang ke arah Ye Futian dan berkata, "Futian, sang Permaisuri telah memanggilmu untuk bertemu dengannya, kau harus berhati-hati agar tidak menyinggung perasaannya. Aku tahu bahwa kau tidak akan membiarkan masalah terkait Xiao Sheng ini berlalu begitu saja, tetapi hal itu bisa menunggu; jangan membuat masalah dengan sang Permaisuri."
Sword Saint sedang memikirkan keselamatan Ye Futian. Kaisar Xia dan sang Puteri memiliki kesan yang baik terhadap Ye Futian. Jika terjadi konflik antara Ye Futian dan Permaisuri Xiao, hal ini jelas tidak akan menguntungkan bagi Ye Futian.
"Kakak Pertama, jangan khawatir, aku tahu harus berbuat apa," Ye Futian diam-diam menghela napas. Karena tindakan yang dilakukan oleh Xiao Sheng, Kakak Pertama kini terluka parah, tetapi sekarang Kakak Pertama justru menasihatinya agar dia bisa menahan emosinya!