Legenda Futian

Pendekar Kurang Ajar



Pendekar Kurang Ajar

0Dunia Kaisar Li dipimpin oleh Kaisar Li sendiri, yang mendirikan Dinasti Dali dan memerintah Dunia Atas serta Dunia Bawah.     

Dunia Atas tentu dipimpin oleh Kaisar Li secara langsung, sementara Dunia Bawah dipimpin oleh anggota keluarga kekaisaran dari Kaisar Li. Selain itu, para kultivator yang berbakat dipilih dari Dunia Bawah dan dikirim ke Dunia Atas untuk menjalani latihan lebih lanjut.     

Dunia Bawah dari Dinasti Dali dibagi menjadi Sembilan Negara, yang menyerupai Sembilan Negara di Dunia Kaisar Xia.     

Satu hal yang berbeda adalah, setiap negara di Dinasti Dali dikuasai oleh pemimpin yang memiliki kekuasaan mutlak di negara masing-masing. Singkatnya, biasanya mereka adalah sosok terkuat yang ada di negara tersebut.     

Negeri Yan berada di posisi tiga besar di antara Sembilan Negara dari Dunia Bawah di Dinasti Dali.     

Negeri Yan sudah lama dikenal sebagai negara penghasil pendekar pedang.     

Terdapat sebuah pepatah di Dinasti Dali yang mengatakan, pendekar pedang di Dinasti Dali terbagi antara pendekar pedang dari Negeri Yan, dan pendekar pedang dari negara lainnya.     

Oleh karena itu, semua pendekar pedang di Dinasti Dali pasti pernah berlatih di Negeri Yan.     

Terdapat lima tempat suci dalam ilmu pedang di Negeri Yan dan ada 18 Pendekar Saint di dalamnya. Keberadaan mereka berperan sebagai bukti dari kekuatan para pendekar pedang di negara tersebut.     

Pendekar pedang biasanya menjadi pilihan banyak kultivator, dan ada banyak kisah mengenai pendekar pedang di dunia ini.     

Saat ini ada sebuah kisah yang tersebar di Kota Liuyue dari Negeri Yan.     

Ada seorang pendekar pedang muda yang semakin terkenal di Kota Liuyue, yang konon berasal dari Gunung Pedang Tersembunyi di wilayah timur, dimana pendekar itu mampu mengembangkan kekuatannya dalam kurun waktu satu hari. Dia memulai perjalanannya untuk membantu orang-orang yang tertindas dan membasmi kejahatan. Pertumpahan darah akan terjadi begitu pedangnya terhunus.     

Di antara kisah-kisah itu, ada satu kisah dimana kawanan perampok telah membuat keributan di luar Gunung Pedang Tersembunyi, mereka merampok setiap tempat yang mereka kunjungi dan memperbudak orang-orang yang lemah. Kemudian pendekar pedang itu melakukan perjalanan sejauh seribu mil dengan mengendarai sebilah pedang menuju markas perampok itu sendirian, dan menimbulkan pertumpahan darah di gunung tersebut seorang diri.     

Ada juga kisah yang menceritakan tentang sebuah klan pendekar yang melakukan kejahatan secara diam-diam, bahkan mereka terlatih dalam seni terlarang, dimana mereka menggunakan gadis-gadis untuk mengembangkan kultivasi mereka. Kemudian pendekar pedang itu pergi mengunjungi klan tersebut dan memenggal kepala pemimpinnya.     

Tapi tentu saja, kisah yang paling terkenal adalah kisah yang terjadi baru-baru ini di Kota Liuyue.     

Adik perempuan dari Pemimpin Kota Liuyue memiliki seorang putra yang dikenal cabul. Dia menyukai seorang wanita yang ditemuinya di Kota Liuyue, namun wanita itu menolaknya, jadi dia menggunakan cara yang licik dan memojokkan keluarga dari wanita tersebut. Kemudian pendekar pedang itu mendengar berita tersebut dan membunuh pria itu.     

Putra tercinta dari adik Pemimpin Kota Liuyue itu telah tewas terbunuh, dan pihak berwenang segera mengirim beberapa orang untuk menangkap pendekar pedang tersebut, dimana mereka semua pada akhirnya tewas terbunuh. Pemimpin Kota sangat marah dan memimpin pasukan dari kantor Pemimpin Kota untuk menangkap pendekar pedang tersebut, bahkan dia memberi perintah agar pendekar itu dibunuh di tempat.     

Namun, semua kultivator terkuat dari kantor Pemimpin Kota tewas dalam pertempuran itu, begitu pula dengan sang Pemimpin Kota.     

Perlu diperhatikan bahwa Pemimpin Kota Liuyue berada di puncak Sage Plane. Namun, rumor mengatakan bahwa pendekar pedang itu hanya menggunakan satu serangan untuk mengalahkan sang Pemimpin Kota.     

Pada kenyataannya, kisah-kisah seperti itu didominasi oleh kejahatan yang biasa terjadi dimana-mana. Ada begitu banyak penindas, pria mesum, dan perampok di dunia ini, seolah-olah mereka tidak ada habisnya. Tidak ada seorang-pun yang benar-benar bisa membasmi mereka semua. Namun suatu kebetulan bahwa pendekar pedang tersebut terus menerus bertemu dengan orang-orang seperti itu, dan dia terbukti cukup kuat untuk membunuh mereka tanpa menemui kesulitan yang berarti.     

Jika tidak, maka tidak ada satu-pun dari hal-hal itu yang akan menjadi sebuah kisah di Dinasti Dali yang begitu luas.     

Rumor mengatakan bahwa pendekar pedang itu memiliki nama panggilan yang sangat sederhana. Namanya terdengar mengintimidasi dan mudah untuk diingat.     

Dia dikenal sebagai Pendekar Ketujuh, dan beberapa orang berspekulasi bahwa dia memiliki nama panggilan seperti itu karena dia memiliki tujuh pedang.     

Tidak ada satu-pun dari mereka yang berpikiran bahwa pendekar itu memilih nama tersebut hanya karena dia malas mencari nama. Dia pernah mengenal seorang pendekar pedang bernama Yan Jiu, yang namanya memiliki arti 'Yan yang kesembilan', jadi dia menyebut dirinya sendiri sebagai Pendekar Ketujuh.     

Kematian Pemimpin Kota Liuyue menimbulkan keributan yang cukup besar. Perlu diperhatikan bahwa selain menjabat sebagai Pemimpin Kota, pria itu memiliki identitas lain—seorang murid dari Klan Pedang Badai, yang merupakan sebuah tempat suci dalam ilmu pedang. Tempat suci itu didirikan oleh seorang Pendekar Saint bernama Jian Kuangren, yang dikenal karena teknik pedangnya yang begitu mengerikan dan ganas, dimana banyak serangan pedangnya terdiri dari jurus-jurus yang kuat dan tebasan pedang dalam cakupan wilayah yang luas.     

Kota Liuyue sendiri berada di bawah kekuasaan Klan Pedang Badai.     

Tempat suci tersebut tidak mungkin membiarkan kematian sang Pemimpin Kota berlalu begitu saja. Rumor mengatakan bahwa sudah ada sekelompok kultivator yang bergerak menuju Kota Liuyue.     

Saat ini di dalam sebuah vila yang ada di Kota Liuyue, terdapat seorang wanita yang sedang memainkan guqin. Wanita itu memiliki temperamen yang lembut dan penampilannya terlihat sangat mempesona, yang mampu menarik perhatian pria mesum mana-pun.     

Seorang pria sedang berbaring di dekat wanita itu, yang memiliki pedang di pinggulnya, sambil membawa sebuah botol di tangan kanannya dan menegak minumannya dari botol tersebut.     

Pria itu memiliki penampilan yang menakjubkan dan kedua matanya memiliki pesona mistis bagi mereka. Pada saat itu, tampaknya dia sedang menikmati waktu luangnya dengan minum-minum dan mendengarkan musik.     

Pria itu tidak lain adalah sosok yang sedang diperbincangkan di Kota Liuyue saat ini—Pendekar Ketujuh.     

Pria itu juga seseorang yang berasal dari Sembilan Negara di Dunia Kaisar Xia, yang datang ke Dinasti Dali untuk menjelajah Pria itu tidak lain adalah Ye Futian.     

Dia meluangkan waktu untuk berlatih selama dia melakukan perjalanan, menjelajah ke Dunia Bawah di Dinasti Dali dari Sembilan Negara, alih-alih memasuki Dunia Kaisar Li langsung dari Dunia Atas.     

Ye Futian memiliki dua tujuan dalam perjalanan kali ini, dimana salah satu dari tujuannya benar-benar untuk berlatih dan menempa pikirannya. Oleh karena itu, bukan suatu keputusan yang aneh baginya untuk melakukan perjalanan melalui Dunia Bawah.     

Tujuannya yang kedua adalah untuk menghindari masalah maupun kecurigaan, yang mungkin saja terjadi jika dia memasuki Dinasti Dali langsung dari Dunia Kaisar Xia.     

Dunia Kaisar Li memiliki cara tersendiri untuk menyelidiki seorang pendekar pedang dari Dunia Bawah.     

Terutama bagi seorang pendekar pedang yang pergi menjelajah dari Gunung Pedang Tersembunyi, yang merupakan sebuah tempat suci dalam ilmu pedang di Negeri Yan. Perjalanannya ini sangat berisiko, jadi tentu saja dia harus sangat berhati-hati dan selalu menutupi jejaknya.     

Wanita itu perlahan-lahan berhenti bermain guqin karena lagu yang dia mainkan sudah berakhir, lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah pria tampan yang sedang berbaring di dekatnya sambil minum-minum itu. Kemudian dia berkata, "Tuan Ketujuh, sebaiknya anda segera pergi dari sini. Klan Pedang Badai adalah sebuah tempat suci dalam ilmu pedang. Bahkan jika mereka hendak mencari tahu kebenarannya, mungkin mereka tidak akan mencari masalah dengan kami. Tetapi karena anda telah membunuh Pemimpin Kota Liuyue, mereka pasti akan mengincar anda."     

"Memiliki seorang wanita cantik di sisiku, menikmati minuman yang enak, dan mendengarkan musik yang luar biasa, semua ini sudah seperti surga bagiku. Lalu kenapa aku harus pergi?" tanya Ye Futian sambil tersenyum. Wanita itu menundukkan kepalanya dan tampak malu. Kemudian dia kembali mengalihkan pandangannya pada Ye Futian, yang sedang berbaring di dekatnya dan berpikir bahwa dia cukup beruntung bisa bertemu dengan sosok yang begitu menakjubkan.     

Meskipun mereka belum lama mengenal satu sama lain, namun pria yang sangat tampan itu telah meninggalkan kesan mendalam baginya. Pria itu selalu terlihat santai dan acuh tak acuh. Tampaknya memang seperti itulah kepribadiannya.     

Namun, satu hal yang membuat pria itu sulit untuk dilupakan baginya adalah betapa menakjubkan dan luar biasanya dia saat menggunakan pedangnya. Seolah-olah dia mampu membunuh siapa-pun hanya dengan sebilah pedang di tangannya. Pertumpahan darah akan terjadi begitu pedangnya terhunus.     

"Oh ya, apakah Klan Pedang Badai benar-benar sekuat itu?" Pria itu meletakkan botolnya. Kedua matanya yang sangat mempesona itu menatap ke arah wanita tersebut, seolah ada sebuah senyuman di dalamnya. Wanita itu tampak linglung sejenak, dia seperti terpikat oleh sepasang mata itu.     

Dia mengalihkan pandangannya dan tidak berani menatapnya lebih lama lagi. Kemudian dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Saya tahu bahwa anda memiliki kemampuan yang hebat, Tuan Ketujuh, namun tetap saja Klan Pedang Badai merupakan sebuah tempat suci. Terdapat beberapa pendekar pedang yang sangat kuat di tempat tersebut. Orang-orang yang datang untuk mengincar anda tidak mungkin lemah, dan sepertinya mereka juga membawa cukup banyak orang kemari. Mungkin anda memang sangat kuat, tapi anda tidak perlu tetap tinggal di sini dan mempertaruhkan nyawa anda untuk saya."     

"Jangan berpikir terlalu berlebihan. Aku tidak melakukan hal ini untukmu," ujar Ye Futian sambil tersenyum. Wanita itu bisa merasakan pipinya seperti terbakar begitu dia mendengar hal tersebut.     

"Ini adalah sebuah kesempatan bagus bagiku untuk mengetahui seberapa kuat para pendekar pedang dari Klan Pedang Badai. Aku ingin tahu apakah para pendekar pedang jenius dari tempat suci itu akan bisa membuatku menggunakan serangan kedua saat bertarung melawan mereka." Nada bicara Ye Futian terdengar malas saat dia mengatakan semua itu. Dia tidak mungkin pergi meninggalkan tempat ini. Dia sudah berada di Dinasti Dali dan pada akhirnya dia menarik perhatian orang-orang akibat tindakannya.     

Selain menarik perhatian tempat-tempat suci di Dunia Bawah, dia juga perlu menarik perhatian para kultivator dari Dinasti Dali yang berada di Dunia Atas.     

Oleh karena itu, dia perlu mengambil sedikit jalan pintas, tapi kembali lagi, dia tetap harus berhati-hati agar tidak bertindak terlalu berlebihan.     

Wanita itu merasa kesal, tapi sepertinya dia sudah terbiasa dengan kesombongan yang ditunjukkan oleh Ye Futian. Seringkali dia mendengarkannya menyombongkan diri seperti ini selama dia menghabiskan waktu dengannya.     

"Tuan Ketujuh." Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang gelisah. Seorang pria paruh baya berjalan menghampirinya dengan tergesa-gesa dan memandang ke arah putrinya, sebelum dia berkata pada Ye Futian, yang sedang berbaring dengan santai, "Tuan Ketujuh, Nie Yun dari Klan Pedang Badai telah membawa anak buahnya secara pribadi ke Kota Liuyue. Rumor mengatakan bahwa mereka sudah berada di kantor Pemimpin Kota. Saya berterima kasih atas kebaikan anda, tetapi sebaiknya anda segera pergi dari sini. Jika saya menyeret anda ke dalam masalah ini dan akhirnya mengakibatkan anda tewas terbunuh, saya tidak akan bisa memaafkan diri saya sendiri."     

"Apakah pria bernama Nie Yun ini sekuat itu?" Ye Futian sepertinya sama sekali tidak terganggu oleh informasi tersebut, dia justru bertanya dengan nada malas.     

"Dia adalah orang nomor satu di Klan Pedang Badai. Kekuatan Nie Yun dapat dikatakan menempati posisi sepuluh besar di seluruh penjuru Negeri Yan," ujar pria paruh baya itu.     

"Sepuluh besar di seluruh penjuru Negeri Yan ya?" Kemudian Ye Futian melanjutkan kata-katanya dengan santai, "Bahkan jika orang nomor satu di bawah Saint Plane di seluruh penjuru Negeri Yan datang kemari, aku bisa memastikan bahwa mereka bahkan tidak akan bisa membuatku mengeluarkan serangan kedua."     

"Benarkah begitu?" Sebuah suara terdengar dari kejauhan. Terdapat bilah-bilah pedang yang melesat dari kejauhan saat pertanyaan itu diucapkan. Banyak sosok satu per satu sosok tiba di sana dengan mengendarai pedang masing-masing.     

Ditambah lagi, semakin banyak kultivator yang mendekati vila tersebut, yang berusaha mengintip ke dalam saat sosok-sosok itu bergerak.     

"Orang nomor satu di bawah Saint Plane di seluruh penjuru Negeri Yan tidak akan bisa membuatmu mengeluarkan serangan kedua, katamu?" Saat ini terdengar suara bernada dingin dari suatu tempat. Semua orang tampak tercengang. Pendekar Ketujuh memang sangat kuat, namun mereka tetap menganggap sikapnya terlalu sombong dan ceroboh dengan menyombongkan diri seperti itu.     

Negeri Yan sangat luas dan ada banyak kultivator jenius di dalamnya. Para pendekar pedang yang berbakat sudah tak terhitung jumlahnya, dan siapa-pun bisa membayangkan betapa kuatnya orang nomor satu di bawah Saint Plane di seluruh penjuru Negeri Yan.     

Wajah pria paruh baya dan wanita itu menjadi pucat, mereka tahu bahwa sudah terlambat bagi mereka untuk melakukan apa-pun.     

Saat ini pria paruh baya itu menguatkan dirinya sendiri dan berjalan ke depan, lalu berkata, "Senior, anda perlu mengetahui bahwa bawahan dari Pemimpin Kota telah bertindak berlebihan dalam masalah ini. Pendekar Ketujuh hanya berusaha membantu kami. Jika anda bersikeras ingin membawa seseorang, maka bawalah kami sebagai gantinya."     

"Hal ini tidak ada hubungannya dengan kalian berdua," ujar Nie Yun dengan nada datar. Banyak orang tampak terkejut saat dia mengatakan hal itu. Mereka memang orang-orang dari sebuah tempat suci, melihat bagaimana mereka telah melakukan penyelidikan sebelumnya. Menyatakan bahwa masalah ini tidak ada hubungannya dengan mereka berdua menunjukkan bahwa orang-orang ini tidak berniat untuk berurusan dengan keduanya.     

Namun, hal ini tidak mengubah fakta bahwa Pemimpin Kota telah tewas di tangan pendekar pedang tersebut. Klan Pedang Badai tidak mungkin membiarkan hal-hal seperti itu berlalu begitu saja.     

Banyak orang naik ke udara dan melihat ke bagian dalam dari vila tersebut, dimana mereka menyaksikan pendekar pedang itu masih berbaring dengan malas di tempatnya. Dia benar-benar tidak terganggu bahkan setelah melihat kehadiran Nie Yun.     

"Melihat bagaimana kalian masih bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, kalau begitu aku akan mengampuni nyawa kalian. Kembalilah ke tempat kalian masing-masing," ujar Ye Futian dengan nada datar.     

"Kurang ajar sekali," ujar Nie Yun dengan penuh amarah. Dia melangkah ke depan sambil memancarkan aura pedang yang mengerikan dan hembusan angin bertiup kencang, yang kemudian mengarah menuju Ye Futian.     

Nie Yun bukanlah satu-satunya orang yang tersulut amarah, karena semua pendekar pedang dari Klan Pedang Badai saat ini merasakan hal yang sama, yang bisa dilihat dari pancaran aura pedang di tubuh mereka.     

"Mengapa kalian harus membuatku melakukan hal ini?" ujar Ye Futian dengan nada malas dan perlahan-lahan berdiri dari tempatnya, kemudian dia naik ke udara dan memusatkan pandangannya ke arah Nie Yun.     

"Keluarkan pedangmu." Ye Futian menatap ke arah Nie Yun, yang ekspresinya menjadi buruk saat melihat kedua mata Ye Futian. Aura yang mengerikan terpancar di sekitarnya dan bergabung menjadi bilah-bilah pedang.     

Nie Yun kini dikelilingi oleh bilah-bilah pedang, dimana setiap pedang diperkuat dengan aura pedang badai. Saat ini penampilannya tampak sangat mengintimidasi.     

Semua orang yang berada di sekitar mereka mengalihkan perhatian mereka pada Nie Yun, yang mengeluarkan sebuah badai mengerikan yang terbentuk dari aura pedang di area sekitarnya saat dia berdiri tegak di udara. Banyak orang tampak terkejut saat menyaksikan orang nomor satu di bawah Saint Plane dari Klan Pedang Badai sedang beraksi.     

*Whoosh* Badai itu bergejolak dan Nie Yun melesat ke depan. Badai yang dikeluarkan oleh Nie Yun menjadi semakin kuat saat bergerak mendekati Ye Futian.     

Dalam sekejap, tempat itu telah dipenuhi oleh aura pedang.     

Ye Futian bisa merasakan badai itu bergerak ke arahnya dan dia mengeluarkan sebilah pedang berat tepat di hadapannya.     

Dia mengambil satu langkah ke depan saat Nie Yun menerjang ke arahnya. Udara di sekitar mereka berguncang saat pedang berat itu diayunkan ke bawah seperti sambaran petir. Banyak orang menyaksikan pedang itu membelah badai tersebut dengan mudah bagaikan pisau panas yang membelah mentega, menghancurkannya berkeping-keping.     

*Boom* Tubuh Nie Yun terhenti disertai dengan suara gemuruh, sebelum akhirnya dia jatuh ke permukaan tanah saat itu juga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.