cinta dalam jas putih

Dua Wanita



Dua Wanita

1Axel keluar dari mobilnya ketika dia sampai lebih dulu di tempat konser berlangsung, dia yang pergi bersama yunna dan teman-temannya telah datang lebih dulu.     

"Macet sekali ya bu? " tanya axel pada nita yang baru saja datang, dia membantu membukakan pintu mobilnya.     

Nita tersenyum, "ayahmu itu banyak acara, ketinggalan ponsel terus kunci mobilnya ketinggalan! "     

"Faktor usia sepertinya " axel menanggapinya dengan tawa kecil.     

"Iya, tapi kalau disuruh ingat koas yang cantik pasti ingat! " cetus nita.     

Tawa axel kembali muncul ketika ibunya membicarakan kebiasaan laki-laki pada umumnya jika melihat wanita cantik, padahal ayahnya itu sama sekali tidak pernah berani menoleh sedikitpun pada orang lain selain ibunya.     

"Axel! " lalu terdengar suara seseorang dari arah belakang axel yang memanggil namanya.     

Dia lalu menoleh ke arah suara dan tersenyum melihat kedua teman satu profesi dan bekerja di tempat yang sama dengannya.     

Kedua temannya itu menghampiri axel yang sedang berdiri bersama nita menunggu yoga yang masih berada di dalam mobil.     

"Wah, kakak kamu ya? " tanya jovan sahabatnya yang bekerja di instalasi gawat darurat.     

Axel mengerutkan dahinya, dia lalu menoleh ke arah nita yang temannya itu sebut sebagai kakaknya. Karena dia tidak sedang dengan perempuan lain selain ibunya itu.     

"Kenalin " satu teman lainnya yang bernama denis ikut bicara.     

Mereka berdua salah menyangka pada sosok nita, yang mereka pikir adalah seorang kakak.     

Axel masih terus tertawa dengan kelucuan malam ini, mereka benar-benar tertipu oleh penampilan ibunya yang masih seperti wanita muda.     

"Ini ibuku! " axel memperkenalkan nita masih dengan tawanya, "cantikkan? sampai kalian saja tertipu dan pasti tidak percaya kalau ibuku sudah memiliki dua anak! "     

Mereka berdua masih terdiam sulit untuk berkedip ketika axel memberitahukan nita adalah ibunya.     

"Dan, yang di belakang kalian itu ayahku! " lalu axel menunjuk ke arah belakang kedua temannya yang telah berdiri sosok yoga yang sudah berdiri sedari tadi.     

"Maaf kami tidak tahu, habisnya ibu kamu awet muda sekali " ucap jovan dengan wajah tegangnya menoleh ke arah yoga yang sedang memandanginya dengan wajah dinginnya.     

"Om juga ternyata masih muda ternyata " lalu denis pun ikut berucap karena merasa bersalah memiliki pikiran untuk mendekati wanita yang ternyata adalah ibu dari axel.     

Nita teraneh melihat sikap kedua sahabat axel yang seperti seoran anak kecil yang salah tingkah ketika ketahuan merayu istri orang lain. Dia terlihat menahan tawanya melihat sikap yoga yang tanpa senyum sedikitpun menanggapi candaan mereka.     

"Kami permisi sebentar,,, " jovan berpamitan pada yoga dan nita dengan menarik satu tangan axel untuk ikut dengannya.     

"Dasar anak muda jaman sekarang! " cetus yoga ketika melihat kedua teman axel menjauh darinya.     

Nita hanya menanggapinya dengan senyuman dan gelengan kepalanya.     

"Kalau mereka bilang kamu kakaknya axel, terus aku itu ayahnya? begitu? " yoga kembali berucap membuat nita tidak dapat menahan tawanya.     

"Kata siapa " nita merangkul satu tangan yoga, "pasti semua orang bilang kamu suami dari kakaknya! "     

"Orang masih gagah dan keren seperti ini masih bisa disebut kakak " nita mengeluarkan jurus rayuan manisnya, supaya suasana hati yoga tidak memburuk setelah mendengar sesuatu hal yang tidak disukainya. Dia harus membuat tujuan utama untuk pergi ke konser ini adalah mendapatkan suasana yang menyenangkan sesuai dengan yang diinginkan.     

Jauh dari yoga dan nita, axel dan kedua temannya berkumpul sambil terus mengawasi yunna denga teman-temannya yang sedang berkumpul.     

"Aku lihat leiya datang kesini juga " ucap jovan pada axel, dia tahu sahabatnya itu sedang menyukainya dan dia memberitahukan keberadaan leiya pada axel.     

"Benarkah? " axel sedikit tidak percaya, "dimana kalian lihat leiya? " tanya axel dengan cepat bereaksi begitu mendengar nama leiya disebut.     

"Tadi masih di area sini juga " ucap denis melayangkan pandangan ke seluruh penjuru tempat yang di penuhi oleh orang banyak.     

Ketika kedua teman-temannya sedang mencari sosok leiya dengan susah payah, mata axel dengan mudah menangkap sosok wanita cantik yang telah membuatnya jatuh hati karena dia memiliki kemiripan dengan ibunya, nita.     

Senyuman axel mengembang, dia berniat untuk menghampirinya dan menyapanya.     

"Kamu nonton konser juga? " axel memberanikan diri untuk bertanya pada leiya yang sedang berdiri sendirian.     

"Dokter " leiya sangat terlihat jelas terkejut dengan kedatangan axel yang menyapanya.     

"Dokter nonton konser juga rupanya " leiya memaksakan dirinya untuk tersenyum.     

"Aku mengantar adikku " jawab kai, "dengan siapa kamu nonton konser? "     

"Teman " jawabnya, dia terlihat merasa tidak nyaman ketika axel memandanginya dengan begitu lekat.     

Axel memang sedang memandangi pesona leiya yang semakin membuatnya jatuh cinta pada wanita yang berpenampilan sederhana dan bertutur kata sopan.     

"Kamu boleh bergabung denganku " axel menawarinya bergabung agar suasana menonton konser menjadi ramai dan menyenangkan.     

"Aku kenalkan kamu dengan kedua orang tuaku " kai lalu memutarkan pandangannya mencari sosok nita dan yoga yang tadi berada di belakang kedua teman-temannya.      

Di situasi seperti ini orang-orang yang sangat dia butuhkan tiba-tiba menghilang, membuatnya merasa kesal karena inilah satu-satunya cara agar leiya mau dia dekati.     

"Ellen? " justru kedua matanya menangkap sosok sahabatnya yang sedang berdiri dengan seorang laki-laki. Dia terlihat kaos berwarna putih dengan hot pants dan topi yang membuatnya tidak dikenali oleh siapapun, tapi axel dengan sekali melihatnya langsung dapat mengenalinya.     

Dan tentu saja kai tidak menyukai laki-laki yang berada di sampingnya itu, dengan tato yang memenuhi seluruh bagian tangannya dan berbagai anting di telinga dan hidungnya membuat axel memberikan nilai buruk pada laki-laki tersebut.     

"Dokter saya pamit dulu, teman saya menunggu di tempat lain " leiya menggunakan kesempatan ini untuk menghindarinya.     

"Iya " axel lalu menjawabnya tanpa melihat leiya, karena dia tidak boleh kehilangan sosok ellen dengan laki-laki yang berada di sampingnya.     

Axel berjalan ke arah yunna yang sedang berkumpul dengan teman-temannya dan mba mumu pun berada di tengah-tengah mereka.     

"Yunna, kakak mau ikuti ellen dengan laki-laki itu! " dia menunjukkan jarinya ke arah ellen.     

"Kalau sudah selesai kamu harus telepon kakak " sambungnya.     

"Siap " jawab yunna.     

"Kalau kamu tidak aneh-aneh nanti kakak berikan hadiah traktir makan sepuasnya! " dia lalu menawarkan sebuah hadiah jika yunna tidak berbuat aneh.     

"Janji ya kak! " cetus yunna.     

"Hubungi kakak kalau sudah selesai " axel bicara sebelum dia mengikuti ellen yang sepertinya akan meninggalkan tempat konser padahal acara konsernya belum dimulai sama sekali.     

Yunna tersenyum lebar memandangi kakaknya yang berjalan mengikuti sahabatnya, ellen.     

"Bilang cinta aja ribet sekali! " dia berkata pelan seraya menggelengkan kepalanya. Dia tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh axel yang selalu membohongi dirinya untuk terus mengatakan bahwa dia tidak akan pernah bisa berpacaran dengan sahabatnya.     

Tetapi dia tidak bisa menyembunyikan kepeduliannya sedikitpun pada ellen, hal itulah yang semakin membuat yunna mengatakan bahwa axel adalah laki-laki pemberi harapan palsu. Karena dia hanya mau peduli tetapi enggan jika harus memberikan hatinya.     

'Mereka mau kemana? ' axel bertanya pada dirinya sendiri ketika mengikuti ellen dengan mobilnya dari belakang, suasana akhir pekan membuat lalu lintas jalanan mengalami kemacetan.     

Dengan matanya yang masih terfokus pada ellen, tiba-tiba axel harus melihat kedua sosok yang berada di dalam mobil di arah sampingnya.     

'Leiya ' axel melihat berada di dalam sebuah mobil bersama dengan seorang laki-laki yang sangat dia kenal.     

Sosok dokter azka yang menjadi pimpinannya berada satu mobil dengannya, mereka sedang membicarakan sesuatu dengan tawa bahagia mereka.     

Dan pandangan kai kembali pada mobil yang membawa ellen yang masih berada di depannya, mereka tidak beranjak karena kemacetan.     

Dua wanita yang mencuri perhatian axel malam ini, dari arah depannya wanita yang menjadi sahabat baiknya dan di arah sampingnya adalah wanita yang membuatnya merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama.     

Kedua sangat membuat axel bingung siapa yang harus dia ikuti malam ini...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.