Jodoh Tak Pernah Salah

Part 385 ~ Penyesalan Seorang Kakak



Part 385 ~ Penyesalan Seorang Kakak

1Iqbal menggeram kesal ketika membaca berita tentang Bara. Berita itu menulis jika Bara, adik iparnya seorang mantan gay.     

Berita itu telah hilang di internet, namun karena kantornya memiliki tim IT yang hebat, masih bisa mengakses berita tersebut. Iqbal menatap kertas yang memuat berita Bara. Iqbal mengscreenshot berita itu dan mencetaknya.     

Iqbal meradang, apalagi artikel itu juga menuliskan Bara memiliki kekasih pria, bahkan pria itu tidak bisa move on dari Bara. Meski Bara telah menikah namun kekasih prianya masih saja mengejarnya. Meski pada akhirnya mereka telah berpisah dan sudah kembali ke kodrat.     

Iqbal tak dapat menahan perasaannya. Pria itu merasa gagal menjadi seorang kakak. Gagal sebagai seorang kepala keluarga. Kenapa adiknya bisa menikah dengan orang seperti Bara? Anak sebaik Dila seharusnya mendapatkan laki-laki yang baik juga dan sebanding dengannya bukan mantan gay seperti Bara.     

Diam-diam Iqbal menyewa detektif untuk melacak latar belakang Bara. Laporan detektifnya mengatakan jika Bara memang mantan gay dulunya. Sekarang Bara sudah straight dan kembali ke kodrat. Masa lalu Bara yang seorang pembunuh berdarah dingin, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya membuat Iqbal murka. Tak menyangka sang adik ipar seorang bajingan.     

Iqbal menurunkan tangan dari wajahnya. Iqbal termenung menatap udara kosong. Pikirannya berkelana dan dadanya sesak, mengetahui fakta tentang Bara. Ingin memungkiri fakta yang diberikan sang detektif, namun buktinya sangat kuat. Pria itu sampai melempar kursi karena kesal.     

Iqbal memegangi kepalanya yang berdenyut sakit. Masalah ini benar-benar menguras pikirannya. Entah apa yang akan dilakukannya setelah mengetahui fakta sang adik ipar. Iqbal tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada adiknya.     

Bagaimanapun dia sangat menyayangi Dila dan hanya ingin adiknya bahagia. Kronologis kejadian yang dipaparkan sang detektif juga mengungkap fakta, jika Dila kabur ke Perth karena mengetahui Bara seorang gay. Bahkan Dila malah ingin menggugat cerai.     

Iqbal merasa terpuruk dan berada di titik terendah dalam hidupnya. Gagal melindungi adiknya dari orang seperti Bara. Iqbal menyesal karena tak pernah memperhatikan Dila, terlalu sibuk mengurus urusan rumah tangganya yang memiliki dua orang istri.     

Penyesalan terbesar Iqbal adalah tidak bisa menjadi seorang kakak yang baik dan jadi tempat sandaran bagi Dila. Ketika masalah datang pada Dila, adiknya tidak pernah mau cerita. Berusaha menyelesaikannya sendiri. Sementara selama ini Iqbal selalu datang ketika ada masalah yang menimpanya. Pada Dila ia meminta solusi dan juga meminta pendapat bagaimana menyelesaikan masalah rumah tangganya. Iqbal memukul dadanya berulang kali menyalahkan diri sendiri atas nasib Dila yang malang. Memiliki suami seperti Bara.     

Iqbal menghisap rokok dan menghembuskan asapnya. Pikirannya bercabang. Jalan apakah yang harus dia tempuh untuk menyelesaikan masalah Bara. Iqbal meyakini dengan sikap Bara yang suka mengintimidasi, bertindak semaunya dan pembunuh berdarah dingin, pria itu telah mengancam Dila agar tutup mulut.     

Iqbal menangis, berarti selama ini Dila hidup menderita dan tidak bahagia. Hanya berpura-pura bahagia agar keluarga tidak khawatir. Menurut Iqbal, Dila terlalu pintar berakting dan menyembunyikan kesedihannya.     

Bagaimana pun dia harus melindungi adiknya. Selama ini Dila hidup sebagai seorang princess dalam keluarga. Hidup berkecukupan, tak pernah kekurangan harta atau pun kasih sayang dari keluarga besar.     

Sebagai anak bungsu, Dila selalu dimanjakan, diberikan kehidupan yang mewah dan tak pernah merasakan susah. Sejak kecil Iqbal selalu jadi pelindung bagi sang adik. Kali ini Iqbal harus jadi pelindung sang adik. Iqbal tak rela jika Dila hidup dibawah tekanan.     

Fakta mencengangkan kembali dikemukakan oleh sang detektif. Mantan kekasih pria Bara pernah melakukan pembunuhan pada Dila ketika mereka pergi honeymoon, namun gagal.     

Detektif juga memberikan foto mantan kekasih Bara. Iqbal sampai terjatuh dari kursi ketika melihat foto Egi. Pria itu ingat jika Egi pernah datang ke rumah sakit waktu Dila keguguran. Pantas saja waktu itu Bara merasa ketakutan dan kaget melihat kedatangan Egi.     

Waktu itu Iqbal tidak curiga. Yang ia tahu Bara pria baik-baik. Andai saja waktu itu Iqbal ikut campur dalam urusan perjodohan Dila. Dia menyelidiki Bara terlebih dahulu, mungkin kisah hidup sang adik tak akan mengenaskan seperti itu.     

Iqbal meremas foto Egi. Semakin banyak fakta yang ia ketahui tentang Bara, membuatnya semakin yakin untuk menyelamatkan Dila. Seharusnya dari dulu Dila sudah bercerai dari pria bajingan itu. Iqbal yakin adiknya diancam hingga tak berani buka mulut.     

"Apa anda ingin tahu fakta lebih mencengangkan Pak?" Tanya sang detektif pada Iqbal. Melihat kegalauan Iqbal, pria itu sebenarnya tidak ingin mengungkapkannya, namun karena telah dibayar mahal, dia harus memberikan layanan terbaik untuk kliennya.     

"Katakan semuanya jangan memberikan aku informasi sepotong-sepotong."     

"Video syur para anggota dewan yang tersebar di internet itu ulah Bara dan Dian. Mereka bahkan sudah mempersiapkan video itu dari tahun lalu. Ketika para dewan kunjungan kerja, pasti mereka akan menyewa wanita malam untuk memuaskan hasrat mereka. Bara menggunakan kesempatan itu untuk menjebak para dewan. Wanita yang melayani mereka adalah para wanita bayaran Bara. Mereka akan memvideokan percintaan panas mereka. Video itu dijadikan alat untuk membungkam para dewan. Pak Latif anggota dewan bahkan serangan jantung akibat perbuatan Bara. Pak Latif yang punya ide menggulingkan posisi Bara sebagai ketua dengan isu mantan gay. Bara bisa naik sebagai ketua DPR bukan karena pilihan para anggota dewan, tapi dia memberikan ancaman untuk Pak Latif. Jika Pak Latif berani maju sebagai ketua maka Bara akan membongkar kasus tabrak lari yang dilakukan oleh anaknya. Bara murka karena ada gerakan yang ingin menggulingkannya. Dia menggunakan video itu menjatuhkan orang-orang yang menandatangani petisi agar dia mundur. Pria itu sangat menyeramkan. Saya kaget orang seperti anda bisa ditipu, bukan anda tapi keluarga anda." Sang detektif geleng-geleng kepala.     

"Bara sangat ambisius. Dia akan melakukan berbagai macam cara untuk mencapai tujuannya."     

"Saya pusing. Saya bingung. Apa yang harus saya lakukan. Ini bukan masalah kecil yang bisa saya selesaikan sendiri." Iqbal malah curhat pada sang detektif.     

"Seharusnya hal seperti ini anda diskusikan dengan keluarga besar. Ini bukan hanya menyangkut hidup adik anda tapi juga keluarga anda."     

"Saya menjadi menyesal. Kenapa percaya begitu saja dengan pilihan ayah. Bara adalah anak dari sahabat dan partner bisnis ayah."     

"Satu hal lagi yang harus anda ketahui, jika Pak Herman orang tua Bara mengetahui jati diri anaknya seorang gay."     

"Apa?" Iqbal terhenyak. Kenapa sangat menyakitkan mengetahui semua ini. Hatinya sangat perih dan pedih. Sakit tapi tak berdarah.     

"Secara tidak langsung beliau menjebak adikku untuk menikah dengan anaknya. Bangsat." Iqbal mengumpat marah. Darahnya menggelegak. Emosinya sudah sampai di ubun-ubun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.