Permaisuri Kembali ke Sekolah

Membunuh Hans!



Membunuh Hans!

2Yin Wushuang masih belum seberapa yakin bahwa gereja itu telah menggunakan cara yang kejam.     

Gereja Tian Shen mengajarkan welas kasih, tapi perbuatan yang dilakukan malah sangat gila.     

"Hanya 4 bayi saja!" Lai Mu memegang pisau dan berkata dengan nada tidak senang.     

Tubuh bayi paling bersih dan juga makhluk yang paling bagus untuk di masuki jiwa. Setiap gereja Tian Shen memerlukan 4 malaikat penjaga dan itu artinya juga harus memerlukan 4 bayi. Bayi-bayi itu harus memiliki ukuran dan fisik yang sama.     

Dulu demi bayi itu, mereka telah berusaha dengan susah payah, tapi sekarang Yin Wushuang telah menghancurkan 1 bayi itu menggunakan pedangnya.     

Ketika Lai Mu berkata seperti itu, pandangan mata Yin Wushuang langsung beralih dan 3 bayangan 'Yin Wushuang' bersama-sama mengeluarkan jurus <>, mereka menghancurkan 3 malaikat bersayap hijau. Hans dan Lai Mu kini semakin marah.     

Setelah 4 malaikat itu mati, mereka langsung berubah menjadi patung dan tergeletak di bawah tanah, tidak lama kemudian berubah lagi menjadi mayat bayi yang kosong.     

Kedua pendeta itu memahami lebih dalam tentang kekuatan yang dimiliki Yin Wushuang. Mereka saling menatap satu sama lain, kemudian mereka pun melompat sampai ke depan patung yang ada di bagian paling depan di dalam gereja, mereka berdiri di sisi kiri dan kanan.     

Mereka melukai tangan mereka sendiri lalu meneteskan darahnya ke dalam mulut patung.     

Setelah meminum darah mereka, patung itu membuka matanya, dan perlahan berubah bentuk menjadi orang yang berbadan sangat besar. Lalu orang tersebut berteriak untuk melakukan penyerangan pada Yin Wushuang.     

Mungkin kakinya yang sangat besar itu bisa menginjak 5 orang Yin Wushuang hanya dalam 1 kali gerakan.     

[Tuan mundur ke belakang! Benda itu tidak mudah dilawan!] Mo Baobao berteriak untuk mengingatkan Yin Wushuang.     

Kemudian Yin Wushuang pun langsung mundur dan menghindari pijakan kakinya.     

Setelah ditusuk menggunakan pedangnya, patung raksasa itu hanya terjatuh ke tanah cukup keras, sehingga debu-debu yang ada di sekitarnya pun berterbangan.     

Ketika Yin Wushuang menyerang menggunakan apinya, patung raksasa membuka sayapnya dan menahan di menghalanginya untuk menghindari serangan api dari Yin Wushuang.     

Meskipun Yin Wushuang menyerang dari berbagai sudut, raksasa itu selalu merespon dengan cepat. Ia tidak hanya menahan serangan dari Yin Wushuang, namun ia juga mengibaskan sayapnya untuk menyerang Yin Wushuang!     

"Hahaha, babi wanita ini sepertinya tidak tahu bahwa batu ini diambil dari neraka, sangat keras tidak ada lawannya, bahkan juga tidak takut api!" Lai Mu berdiri di atas pundak raksasa sambil tertawa terbahak-bahak.     

"Lai Mu, menurutmu, bagaimana kalau kita coba menghasut Yin Wushuang agar ia bisa menjadi murid agama Celestialisme? Dia adalah ketua sekte Dan dan juga ketua sekte Dao. Asal kita menambah 'itu' ke dalam obat Dan, meskipun obat Dan juga bisa menguasai seluruh dunia kekuatan kultivasi yang sebenarnya!     

Ucapan ini membuat Yin Wushuang menggenggam pedangnya semakin erat sambil menatap raksasa itu. Raksasa itu terlihat bodoh tapi responnya sangat cepat, kedua pendeta itu masih tetap berdiri di samping pundaknya dan tidak bergerak.     

Yin Wushuang mencoba menyerang kedua pendeta yang ada di bahu raksasa itu, dan ia merasa tidak peduli bagaimanapun ia menyerang mereka, raksasa itu selalu melindungi kedua pendeta tersebut. Kedua pendeta itu juga tidak bergerak, hanya meneteskan darah mereka di kepalanya, darah itu dari kepala mereka meresap dan masuk ke dalam tubuhnya.     

Yin Wushuang sadar bahwa mereka berdua menggunakan darah mereka untuk mengontrol tindakan raksasa itu.     

Tatapan matanya kembali bersinar dan dalam hatinya, Yin Wushuang berkata, "Unsur kayu! Ikatlah kedua tangan, kedua kaki dan sayap raksasa itu!"     

"Baiklah! Aku sudah paham!" Unsur kayu menjawab dan tidak lama kemudian akar pohon yang ada di sekitar mereka tampak bergerak dan datang melilit ke atas.     

Raksasa itu mencoba melepaskan jeratan akar pepohonan tersebut, tapi setiap kali ia berhasil mematahkan satu akar pohon, pasti akan ada banyak akar lainnya yang mengikatnya.     

Raksasa itu dipermainkan oleh unsur kayu. Hans yang berdiri di atas pundak raksasa mengangkat tongkat ajaibnya sembari berkata, "Tuhan yang disembah… krek."     

Sebuah akar melilit tongkat ajaibnya dan langsung dibuang. Tongkat ajaib tersebut langsung terbuang ke tempat yang sangat jauh. Dan sekarang Hans sudah tidak memiliki senjata apa-apa lagi.     

Yin Wushuang mengubah cambuk phoenix miliknya menjadi pedang phoenix. Kemudian dengan menggunakan bayangannya, dan dengan kecepatan yang tinggi Hans menyerang mereka. Pedang itu langsung ditusuk ke leher Hans. Setelah Hans meninggal ia langsung berubah menjadi sebuah cahaya dan langsung menghilang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.