Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

1"Aku... aku belum tahu, haha, hanya mengikuti arus untuk saat ini... Ini bukan situasi yang buruk... mereka semua mengatakan betapa banyak pria berubah sebelum dan sesudah menikah. Sebelum kau menikah, pria itu akan memperlakukanmu seperti Ratu jadi kamu tidak akan melarikan diri. Begitu kamu menikah dan tidak ada ruang untuk berubah pikiran lagi, dia akan mulai bertindak seperti bos besar. Apakah tidak ada lelucon tentang fenomena ini? Ketika pasangan meninggalkan sebuah restoran, gadis itu secara tidak sengaja berjalan ke pintu kaca dan lelaki itu semua seperti, "Astaga, apakah itu sakit? Di mana? Biarkan saya melihatnya." Ini berarti mereka masih pacar. Jika lelaki itu seperti 'Apakah kamu buta, bagaimana mungkin kamu tidak melihat pintu kaca itu?', Itu berarti mereka adalah suami dan istri..."     

Setelah komentar Zhu Lingling, Jiang Xiaowei dan Huo Mian langsung tertawa.     

"Apa yang kalian bicarakan?" Gao Ran memandangi mereka dengan bingung, dan Jiang Xiaowei tertawa, "Pacarmu mungkin orang paling lucu yang pernah kutemui. Tanpa dia, hidup kita akan sangat membosankan."     

Huo Mian, di sisi lain, menepuk bahu Zhu Lingling. "Sejak aku bertemu dengannya, hidupku dipenuhi dengan tawa... Karena dia, aku merasa lebih muda daripada kebanyakan orang seusiaku."     

"Tentu saja! Kamu harus berterima kasih padaku, kamu bisa tetap awet muda tanpa make-up karena aku," kata Zhu Lingling, jelas bangga pada dirinya sendiri.     

Segera, hidangan disajikan... ada tujuh dari mereka di ruangan itu, tetapi hampir 30 hidangan di atas meja, masing-masing sedap.     

Ini adalah pertama kalinya Huo Mian di salah satu perusahaan keluarga Tang Chuan. Hari ini, dia tiba-tiba merasa bahwa Tang Chuan bukan orang jahat sama sekali. Selain dari fakta bahwa dia suka memukul gadis, dia adalah orang yang sangat baik yang memperlakukan teman-temannya seperti keluarga.     

Ketika para pria mengobrol dan minum, ketiga wanita itu mulai berbicara tentang acara TV populer dan tren mode.     

Saat mereka makan, Su Yu menatap Huo Mian, yang duduk tidak jauh darinya dan mengobrol dengan Zhu Lingling dan Jiang Xiaowei.     

Sudut bibirnya melengkung menjadi senyum tipis...     

Dia tiba-tiba bertanya-tanya betapa bahagianya dia jika Huo Mian adalah istrinya, dan dia harus melihatnya setiap hari dan bergaul dengan teman-teman mereka sebagai pasangan.     

Dia mungkin akan mati karena kebahagiaan…      

Setelah beberapa minuman, Tang Chuan mencondongkan tubuh ke depan dan berbisik ke telinga Su Yu, "Yu, Qin Chu mungkin tidak akan kembali, kamu harus mengambil kesempatan. Huo Mian membutuhkan teman pada saat seperti ini, dia pasti akan tersentuh oleh semua yang telah kamu lakukan untuknya. Setelah satu tahun atau mungkin tiga atau lima tahun, dia akan menjadi milikmu. Ini adalah kesempatanmu!"     

"Omong kosong apa yang kamu bicarakan?" Su Yu balas, merasa malu.     

"Ayo, Yu, bukankah kamu selalu menyukainya? Di masa lalu, kamu tidak ingin campur tangan dalam pernikahannya, tapi sekarang dia tidak punya suami... Apakah kamu tidak ingin merayunya dan mencari tahu jika ada sesuatu yang akan terjadi di antara kalian berdua? Atau apakah kamu lebih suka tinggal di zona teman selamanya?"     

Setelah pidato memukau Tang Chuan, Su Yu terdiam...     

"Atau apakah kamu memiliki masalah dengan anak-anaknya yang tidak menjadi milikmu?"     

"Tidak, tentu saja tidak, aku tidak peduli tentang itu," Su Yu segera menggelengkan kepalanya dan menjelaskan.     

"Lalu apa yang kamu ragukan? Jika kamu tidak peduli tentang itu, maka rayulah dia, sekarang!"     

"Kamu tidak mengerti... Huo Mian bukan seseorang yang dengan mudah jatuh cinta pada orang lain... aku pikir dia benar-benar mencintai Qin Chu..." kata Su Yu saat sedikit kesepian melintas di depan matanya.     

"Apakah kamu idiot? Kamu terlalu pintar untuk tidak tahu bahwa waktu menyembuhkan segalanya dan membantu seseorang melupakan segalanya... Kematian Qin Chu mungkin berdampak pada Huo Mian sekarang, tetapi setelah beberapa saat, dia akan mulai melupakan dan lepaskan... kalau begitu, dia akan menerimamu. Percaya diri, oke? kamu punya kesempatan."