Kisah Istri Bayaran

Terpapar (2)



Terpapar (2)

3Dari jendela ruangan Lin Zhouyi, Gu Qingqing bisa melihat di bawah sudah banyak orang yang berkumpul. Ia tidak pernah menyangka suatu hari akan mengalami hal yang hanya akan dialami oleh selebriti, di mana ia dikepung dan tidak bisa keluar.     

Ia bahkan tidak berani membuka pintu, karena kalau ia membuka pintu, meskipun tidak akan tersebar keluar, namun semua karyawan Xu Yi akan terus menatapnya seolah ia adalah binatang dari kebun binatang.     

Awal-awal ketika ia menikah dengan Leng Sicheng, ia sangat terkejut dan marah. Itu karena ia tidak menyangka, Ayah Gu belum lama meninggal dunia, tapi ibu dan kakaknya sudah memaksanya menikah dengan 'pelaku' yang sudah menabrak Ayah Gu sampai mati.      

Meskipun Gu Qingqing mengetahui kejadian ini hanyalah sebuah kecelakaan, dan saat ia belum sempat menikmati hidup bahagia setelah menikah dengan Leng Sicheng, beberapa hari kemudian tersebar berita skandal Leng Sicheng dengan wanita lain.     

Kini ia malah merasa bersyukur karena waktu berita itu tersebar, ia tidak menunjukkan dirinya sama sekali. Ia bahkan harus berterima kasih pada keluarga Leng karena sudah menutupi kejadian kematian Ayah Gu. Kalau tidak, ia benar-benar tidak yakin akan sampai bagaimana cerita ini dilebih-lebihkan!     

Setelah Gu Qingqing mulai tenang, hal pertama yang ia lakukan adalah menelpon Wu Aimei untuk memberitahukan masalah ini. Untung saja semalam Leng Sicheng sudah pergi ke rumah keluarga Gu dan memperingatkan Wu Aimei dan Gu Qingshan, jadi hari ini mereka berdua juga tidak keluar rumah.     

Gu Qingqing merasa lega, kemudian ia pun menekankan, "Jangan pernah keluar rumah. Sudah banyak warganet yang suka mencari masalah datang ke komplek perumahan rumah kita dan melakukan siarang langsung di sana. Mau kalian pakai mobil ataupun jalan kaki, tapi kalau sampai kalian keluar dari komplek, bahkan dari rumah pun, orang-orang itu pasti akan langsung mengepung kalian. Terutama kakak, jangan biarkan dia berkeliaran di luar selama beberapa hari ini."     

"Iya." Wu Aimei pun menutup panggilan tersebut. Tidak lama kemudian ponselnya berbunyi lagi.     

Sejak semalam wajah Gu Qingshan diekspos ke publik, teman main mahjong Wu Aimei pun mulai terus meneleponnya menanyakan kondisinya, ini membuatnya sangat pusing. Kali ini, ketika ia mau mematikan ponselnya, ingin menikmati sejenak keheningan, ia melihat nama yang tertera di atas layar ponsel. Ia pun tertegun, bahkan detak jantungnya juga menjadi kencang.     

Kenapa dia bisa menelpon?     

Xu Zijin.     

 ----     

Gu Qingqing masih belum mengetahui bahwa Xu Zijin sudah mulai mencari keluarga Gu. Tidak lama kemudian, setelah Gu Qingqing berada di dalam ruangan Lin Zhouyi, panggilan telepon Leng Sicheng pun datang.      

Leng Sicheng sekarang sudah tiba di tempat parkir perusahaan Xu Yi, dan sedang menaiki lift ke lantai atas. Gu Qingqing mengela napas lega saat mendengar Leng Sicheng sudah datang.     

"Kamu jangan khawatir, aku sudah menyuruh mereka yang di luar agar tidak ada yang berani masuk sembarangan, juga tidak ada yang berani menggosipkan masalahmu."     

Di dalam ruangan, Lin Zhouyi terlihat menuangkan segelas air panas dan memberikannya ke tangan Gu Qingqing. Tangan Gu Qingqing kini memang berkeringat dingin, ia menerima gelas air itu namun tidak meminumnya, hanya memegangnya, seolah ingin memberikan dirinya sendiri kehangatan dan kekuatan.     

Lin Zhouyi malah tertawa, "Sebenarnya sekarang juga tidak ada lagi orang yang berani menggosipkanmu. Awalnya mereka mengira kamu adalah wanita simpanan Leng Sicheng, yang sudah berselingkuh di belakang suami, dan membuat karyawan lain bersikap kurang baik padamu. Tapi kali ini malah bagus, karena dari selingkuhan menjadi istri sah, bahkan menjadi Nyonya Leng. Kedepannya kamu bisa berjalan santai di perusahaan tanpa halangan lagi. Kalau ada yang berani mengganggumu, langsung suruh Kak Sicheng mengurus mereka saja, dan lihat apakah mereka masih berani mengatakan yang tidak-tidak lagi."     

"Presiden Lin, kamu jangan menertawakanku." Gu Qingqing menyesap airnya seteguk, mungkin karena airnya terlalu panas, jadi ketika ia minum dengan tidak hati-hati, airnya pun tumpah ke badannya.      

Lin Zhouyi segera maju dan menarik dua lembar tisu, ia memberikannya kepada Gu Qingqing, lalu menarik lagi beberapa lembar tisu dan mulai mengelap kerah Gu Qingqing dengan lembut, "Kamu ini, yang aku tuang itu air panas, kamu malah tidak meniupnya dulu sebelum minum. Lihat sekarang, tumpah, kan?"     

Pada saat ini, pintu ruang kantor Lin Zhouyi pun terbuka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.